86
d. Evaluasi Program Desa Wisata oleh Kelompok Sadar Wisata Krebet
Binangun Dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat
Evaluasi program desa wisata merupakan salah satu komponen pengukur untuk menentukan keberhasilan suatu program. Evaluasi dapat
diselenggarakan secara terus menerus, berkala, pada saat sebelum, sedang, atau setelah program dilaksanakan. Hal ini seperti yang
diungkapkan oleh Bapak “YL” selaku wakil ketua Kelompok Sadar
Wisata Krebet Binangun: “Selama ini penilaian program yang sudah berlangsung kami
laksanakan pada setiap akhir program. Hal tersebut dilakukan agar setiap seksi mengemukakan kekurangan ataupun kelebihan
pelaksanaan program tersebut sehingga dapat menjadi masukan pada program-program selanjutnya yang belum dilaksanakan,
dengan begitu kedepan kesalahan-kesalahan administratif maupun teknis dapat diinimalisir dengan baik.”
Pendapat lain juga dikemukakan oleh Bapak “KB” selaku anggota Kelompok Sadar Wisata Krebet Binangun:
“Evaluasi program dilakukan setelah program berlangsung. Dimulai dari evaluasi untuk persiapan kegiatan dan rencana
pelaksanaan kemudian baru mengevaluasi program yang dilakukan. Evaluasi dilakukan dari laporan setiap seksi atau penanggungjawab
kemudian laporan keuangan. Setelah itu baru evaluasi program secara keseluruhan dari awal sampai akhir.”
Pernyataan yang serupa juga diungkapkan oleh Bapak “AW” selaku anggota Kelompok Sadar Wisata Krebet Binangun:
“Setiap akhir program diadakan evaluasi. Evaluasi program ini bertujuan untuk memberi masukan untuk perencanaan kegiatan
yang akan berlangsung mbak. Selain itu agar mengurangi kesalahan – kesalahan yang terjadi. Evaluasi program ini dilihat
dari perencanaan, apakah tujuan yang diharapkan sudah tercapai apa belum”.
87 Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi
program dilaksanakan pada setiap akhir program. Setiap seksi mengemukakan kekurangan maupun kelebihan program yang sudah
berlangsung, hasil pencapaian program dan penanggungjawab program. Evaluasi program desa wisata dimaksudkan untuk memberikan masukan
pada perencanaan kegiatan yang akan datang. Dari rangkaian prinsip-prinsip pengelolaan program desa wisata
yang telah dilakukan oleh Pokdarwis dapat disimpulkan bahwa secara umum pengelolaan program desa wisata berjalan baik, efektif dan efisien.
Hal ini dapat dilihat dari hasil pencapaian yang dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar dengan semakin majunya Desa Wisata Krebet dan
meningkatnya kunjungan wisatawan yang berdampak pada meningkatnya pendapatan masyarakat. Kesimpulan tersebut diperoleh dari bertambahnya
infrastruktur desa dan daya tarik wisata yang mulai tertata baik seperti ungkapan Bapak “SP” selaku masyarakat Dusun Krebet:
“Kemajuannya sangat signifikan dan dapat dirasakan oleh masyarakat selain itu bisa memberi motivasi kepada masyarakat
untuk mengembangkan desa wisata sehingga dapat semakin berkembang dari waktu ke waktu. Masyarakat juga sudah
berinovasi dalam meningkatkan produk kerajinan batik kayu. Tidak hanya itu, sekarang pemasarannya juga sudah merambah ke pasar
internasional” Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak FS selaku anggota
Pokdarwis Krebet Binangun: “Sangat lumayan mbak, karena sekarang sudah banyak wisatawan
yang datang ke Krebet, sehingga ekonomi masyarakat sekitarpun dapat meningkat. Sarana dan prasarana pun juga dikembangkan
88 guna menunjang pengembangan desa wisata. Peningkatan
pelayanan bagi wisatawan juga semakin baik mbak” Pernyataan yang serupa juga diungkapkan oleh Bapak “PW” selaku
anggota Pokdarwis Krebet Binangun: “ Sekarang ini desa wisata krebet menjadi maju mbak dan semakin
dikenal banyak orang. Selain itu masyarakat Krebet juga semakin berdaya dalam berbagai kegiatan. Sebagai contoh dalam pembuatan
batik kayu. Masyarakat sudah mampu membuat berbagai inovasi dalam membuat kerajinan batik kayu dan sudah diekspor sampai
Amerika” Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa pengelolaan
program desa wisata oleh Pokdarwis mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan evaluasi dalam upaya memberdayakan
masyarakat oleh Pokdarwis Krebet Binangun telah mampu dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari perkembangan Desa Wisata
Krebet yang dari hari ke hari semakin maju
3. Faktor Pendukung dan Penghambat Program Desa Wisata Krebet
Dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat a.
Faktor Pendukung
Faktor pendukung merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan program.
Faktor pendukung juga berperan dalam keberhasilan pelaksanaan suatu program. Keberhasilan suatu program pemberdayaan dipengaruhi oleh
berbagai aspek, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Adapun faktor-faktor pendukung program Desa Wisata Krebet
adalah:
89 1
Banyaknya potensi wisata yang ada di Desa Wisata Krebet Potensi yang dimiliki Desa Wisata Krebet sangat banyak, mulai
dari potensi wisata alam, potensi kerajinanindustri, potensi seni dan budaya, potensi kuliner, dan homestay.
2 Adanya dukungan dari pengurus dan tokoh masyarakat setempat
Dukungan dari pengurus dan tokoh masyarakat setempat yang terlihat dari kepedulian mereka yang tidak henti – hentinya
mempromosikan dan memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pengunjung serta memberikan semangat dan motivasi kepada
pengurus lainnya. 3
Kerjasama antar warga masyarakat dan pengelola pokdarwis yang terbuka membuat program yang akan dilaksanakan menjadi
transparan. Kerjasama antar masyarakat yang masih sangat kental di Desa
Wisata Krebet ini, sehingga memudahkan dalam penyelenggarakan program. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak “PW” :
“…faktor pendukungnya ya banyaknya potensi yang ada di dusun krebet mbak, terus kekompakan warga untuk membangun
desa krebet menjadi desa wisata yang lebih baik lagi. Selain itu kerjasama antar warga masyarakat dan pengelola pokdarwis
yang terbuka membuat program yang akan dilaksanakan menjadi transparan”.
4 Sikap kekeluargaan dan gotong royong yang masih sangat kental
Sikap kekeluargaan dan gotong royong yang tidak memandang warga sebagai kalangan atas ataupun tinggi, semua sama di