Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Distribusi Karakteristik Informan Penelitian
No. Nama
Samaran Usia
Tahun Pendidikan
Terakhir Status
Perkawinan Daerah
Tempat Tinggal
Waktu Memulai
LSL 1.
Ali 27
SMA Belum
Tembung 22 Thn
2. Al Bagas
30 SMA
Belum Deli Serdang
SMA 3.
Roshan 24
S-1 Belum
H. M. Joni SMP
4. Anshori
Hariri 24
SMA Belum
SM. Raja Kls II
SMP 5.
Surya 25
SMA Belum
Amplas Kls I
SMP 6.
Topan 31
SMA Belum
Amplas Kls III
SMP
Berdasarkan tabel karakteristik informan di atas dapat digambarkan bahwa informan berusia produktif antara 24-31 tahun, latar belakang pendidikan yakni
terakhir tamat SMA dan S-1, keseluruhan informan belum kawin, bertempat tinggal di wilayah Kota Medan dan Deli Serdang, dan informan mengakui bahwa
mereka memulai kepribadian menjadi seorang LSL antara sejak semasa SMP sampai dewasa muda berumur 22 tahun.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data diperoleh melalui wawancara mendalam indepth interview dengan pendalaman pertanyaan probing kepada para informan dengan berpedoman pada
panduan wawancara baku terbuka yang telah dipersiapkan. Data juga diperoleh
dari observasi, berbagai catatan atau dokumentasi instansi yang berhubungan dengan penelitian ini.
Seluruh informan diwawancarai pada waktu yang terpisah dan di tempat informan sedang mengakses pelayanan VCT Puskesmas Teladan ataupun tempat
berkumpul para informan yang sudah diketahui atas rekomendasi dari petugas
Universitas Sumatera Utara
Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan atau LSM terkait. Untuk itu peneliti menggunakan alat bantu tulis dan alat perekam suara tape recorder.
3.5 Definisi Istilah
Untuk memudahkan penelitian, dapat dirumuskan definisi istilah sebagai berikut :
1. Persepsi HIVAIDS adalah pandangan dan penilaian informan terhadap seluruh
aspek yang berkaitan dengan HIVAIDS yang dialami atau kecemasan dari adanya risiko terinfeksi HIVAIDS, meliputi:
a. Persepsi Kerentanan ialah penafsiran informan mengenai faktor risiko yang
harus dihindari informan dari rentan kejadian penularan HIVAIDS. b.
Persepsi Keparahan ialah penafsiran informan mengenai tingkat keseriusan dampak terburuk dari HIVAIDS.
c. Persepsi Ancaman ialah penafsiran informan mengenai faktor-faktor
penyebab yang dapat mengancam diri informan dari penularan HIVAIDS. 2.
Persepsi VCT adalah pandangan dan penilaian informan terhadap menerima keberadaan dan eksistensi pelayanan VCT di Klinik IMS dan VCT Puskesmas
Teladan, meliputi: 1
Internal yaitu faktor melekat dari dalam diri informan yang mempersepsikan pelayanan VCT Puskesmas Teladan, seperti:
a. Informasi ialah pesan dan keterangan informan tentang keberadaan
Klinik IMS dan VCT di Puskesmas Teladan.
Universitas Sumatera Utara
b. Pengetahuan ialah hal yang diketahui informan tentang penyediaan
pelayanan VCT di Puskesmas Teladan demi memenuhi kebutuhan dan permintaannya.
c. Penilaian ialah cara informan menilai tingkat kegunaan pelayanan VCT
di Puskesmas Teladan sebagai kebutuhan akan kesehatan pribadi. d.
Pengalaman ialah sejauh mana informan mengalami secara langsung hal- hal yang dirasakan manfaat atas menggunakan pelayanan VCT
Puskesmas Teladan. e.
Kepercayaan ialah cara informan memberikan keyakinan dan ketergantungan dalam penanganan HIVAIDS sepenuhnya pada
pelayanan VCT Puskesmas Teladan. 2
Eksternal yaitu faktor melekat dari luar diri informan yang memengaruhinya dalam pengambilan keputusan demand pelayanan VCT Puskesmas Teladan,
seperti: a.
Teman Seprofesi ialah hubungan keakraban dan kedekatan antara seorang informan dengan satu komunitas informan yang dijadikan
sumber pemberi informasi baginya dalam memenuhi demand pelayanan VCT Puskesmas Teladan.
b. Media Massa ialah perantara penyampaian informasi pelayanan VCT
melalui media cetak dan elektronik yang memengaruhi perilaku informan terhadap demand pelayanan VCT Puskesmas Teladan.
3. Peningkatan Demand Pelayanan Voluntary Counseling and Testing VCT
adalah keinginan dan kebutuhan informan dalam mengatasi kecemasan
Universitas Sumatera Utara
HIVAIDS yang diwujudkan melalui realisasi jumlah permintaan informan menggunakan pelayanan VCT di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan
semakin meningkat dan datang memanfaatkan kembali pada tingkat kunjungan selanjutnya kontinuitas.
3.6 Validasi Data