Universitas Sumatera Utara
yang sedikit puncaknya terlihat sebagai demand. Sedikit tersebut bersifat variatif. Pada negara maju, puncak gunung es akan terlihat lebih besar dibanding negara
yang miskin Trisnantoro, 2009.
2.2.2 Demand Masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan pendapat Grossman yang dikutip oleh Tjiptoherijanto dan Soesetyo 2008 bahwa konsumen sebenarnya mempunyai cukup informasi yang
memungkinkannya melakukan pemilihan kondisi kesehatannya secara rasional baik pada masa sekarang maupun mendatang. Teorinya mendasar kepada
argumentasi bahwa permintaan seseorang akan pelayanan kesehatan diderivasikan dari persepsinya akan tingkat Level kesehatannya sendiri yang optimal.
Menurut Tjiptoherijanto dan Soesetyo 2008 menyatakan bahwa terdapat dua pendekatan yang digunakan untuk membahas permintaan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan, yaitu: a.
The Agency Relationship atau Supplier Induced Demand Model. Pendekatan ini mengatakan bahwa peranan pasien sangat kecil dibanding
petugas kesehatan dalam membentuk permintaan pelayanan kesehatan. Salah satu cara untuk melakukan penggabungan permintaan dan kebutuhan ialah dengan
menggunakan pendekatan agency relationship hubungan keagenan, dimana dalam pendekatan ini dokter bertindak sebagai agen bagi pasien yang kurang
mempunyai informasi tentang segala sesuatu yang menyangkut pelayanan kesehatan. Kejadian ini disebabkan oleh sifat komoditi pelayanan kesehatan yang
akhirnya mengacu kepada situasi dimana dokterlah yang secara aktif bertindak untuk melakukan permintaan.
Universitas Sumatera Utara
Untuk menunjang hubungan tersebut secara efisien menurut Artells dalam Tjiptoherijanto dan Soesetyo 2008, diperlukan tiga kelompok informasi, yakni:
pengetahuan dasar medis untuk melakukan penilaian status kesehatan dan perawatan yang tersedia, keterangan tentang keadaan pasien symptom dan
keadaan lingkungan, serta informasi tentang penilaian pasien mengenai penyakit yang dideritanya.
b. Investment Model oleh Grossman 1972
Model Grossman mengatakan bahwa pasien memiliki informasi dan kebebasan dalam menentukan permintaannya terhadap pelayanan kesehatan.
Model ini mengasumsikan bahwa masing-masing individu melakukan penilaian manfaat atas pengeluaran untuk kesehatan dalam rangka memutuskan status
kesehatannya dan fungsi produksi yang mengaitkan antara perbaikan kesehatan dengan pengeluaran untuk pelayanan kesehatan. Dalam hal ini pasien diasumsikan
mempunyai pengetahuan tentang status kesehatannya, sehingga permintaan akan pelayanan kesehatan sangat ditentukan oleh pasien itu sendiri Tjiptoherijanto dan
Soesetyo, 2008.
2.2.3 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Demand Pelayanan Kesehatan