Kesimpulan Faktor Eksternal .1 Teman Seprofesi

Universitas Sumatera Utara BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dalam penelitian ini antara lain : 1. Persepsi LSL tentang kerentanan HIVAIDS kurang baik karena mereka tidak yakin bahwa dirinya berisiko untuk terinfeksi HIVAIDS. 2. Persepsi keparahan HIVAIDS bagi LSL belum baik karena empat dari enam LSL menganggap HIVAIDS itu seperti penyakit biasa yang tidak mematikan dan bisa disembuhkan dengan berobat. 3. LSL memiliki persepsi yang baik tentang ancaman HIVAIDS dan hambatan yang lemah dalam mengakses Klinik IMS dan VCT. Namun LSL memiliki rasa takut dinyatakan HIV positif ketika tes HIV ditawarkan oleh petugas kesehatan. 4. Informasi Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan mudah dipahami dan berasal dari aktivisanggota LSM peduli IMS dan HIVAIDS serta teman dekat sekomunitas. 5. Pengetahuan pelayanan VCT Puskesmas Teladan masih menyatakan manfaat Klinik IMS dan VCT itu sendiri. LSL tidak mengetahui adanya pemeriksaan tes darah sebagai cara untuk mengetahui apakah tertular HIVAIDS atau tidak. 6. Persepsi LSL dalam penilaian pelayanan VCT Puskesmas Teladan sudah dikategorikan baik dikarenakan adanya manfaat secara psikologis. Penilaian dari satu orang LSL tidak demand pelayanan VCT masih ada rasa cemas atau khawatir akan kerahasiaan data. 104 Universitas Sumatera Utara 7. LSL menyatakan puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak Puskesmas Teladan terkait pengalaman yang mereka jalani dalam mengakses pelayanan VCT. Namun empat dari enam LSL menyatakan adanya kritikan terkait dengan pelayanan petugas dan cara LSL diperlakukan. 8. LSL memiliki kepercayaan yang kuat untuk menggunakan pelayanan IMS dari pada pelayanan VCT Puskesmas Teladan akibat pengaruh saran dari teman sekomunitas LSM, ketidaktahuan tempat Klinik IMS dan VCT lainnya, atas dasar saling ikut-ikutan antar sesama LSL. 9. LSL mendapatkan dukungan informasi pelayanan VCT dari teman dekat atau teman kerja yang profesinya bekerja sebagai anggota LSM. 10. LSL tidak mendapatkan dukungan pengetahuan pelayanan VCT dari media massa namun hanya berfungsi dalam memberikan promosi kesehatan seputar pencegahan HIVAIDS atau penyakit IMS. 11. Persepsi ancaman, informasi, penilaian, kepercayaan, dan teman seprofesi mampu meningkatkan demand pelayanan VCT Puskesmas Teladan. 12. Persepsi kerentanan, persepsi keparahan, pengetahuan, pengalaman, dan media massa menghambat demand pelayanan VCT Puskesmas Teladan.

6.2 Saran

Dokumen yang terkait

Pengetahuan dan Sikap Kelompok Resiko Lelaki Seks Lelaki (LSL) Dalam Pencegahan Penularan HIV/AIDS

8 128 114

Determinan Penyakit Sifilis pada Kelompok Lelaki Suka Lelaki (LSL) di Klinik Infeksi Menular Seksual-Voluntary Counselling and Testing (IMS-VCT) Veteran Kota Medan

5 85 115

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

5 90 147

Persepsi Pekerja Seks Komersial Terhadap Pemanfaatan Klinik IMS Dan VCT Di Klinik VCT Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Kota Medan Tahun 2009

1 44 97

Pengetahuan dan Sikap Kelompok Resiko Lelaki Seks Lelaki (LSL) Dalam Pencegahan Penularan HIV/AIDS

0 0 49

Pengetahuan dan Sikap Kelompok Resiko Lelaki Seks Lelaki (LSL) Dalam Pencegahan Penularan HIV/AIDS

0 0 23

Pengetahuan dan Sikap Kelompok Resiko Lelaki Seks Lelaki (LSL) Dalam Pencegahan Penularan HIVAIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

0 1 12

Determinan Penyakit Sifilis pada Kelompok Lelaki Suka Lelaki (LSL) di Klinik Infeksi Menular Seksual-Voluntary Counselling and Testing (IMS-VCT) Veteran Kota Medan

0 0 17

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

0 0 13

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

0 0 16