pedagang besar. Kemitraan dilakukan pedagang besar dengan beberapa pedagang pengumpul yang berbeda
Kolaborasi yang baik antara pelaku rantai pasok merupakan salah satu faktor tercapainya tujuan rantai pasok, yakni memenuhi permintaan konsumen. Untuk
memenuhi permintaan konsumen, dibutuhkan kolaborasi dalam pembagian informasi information sharing secara timbal balik di setiap pelaku rantai pasok.
b. Kesepakatan Kontraktual
Kesepakatan kontraktual merupakan perjanjian, baik secara formal maupun informal, antar pihak-pihak yang bermitra atau bekerja sama dengan tujuan
menjaga integrasi rantai pasok, mendapatkan keuntungan, dan saling menutupi keterbatasan masing-masing pihak.
Kesepakatan antar pelaku dalam rantai pasok komoditas jahe dilakukan secara informal melalui lisan, dengan kata lain masih berdasarkan kepercayaan. Hal-hal
yang disepakati diantaranya, pelaku mampu memproduksi jahe dengan kualitas tinggi, tepat jumlah, dan tepat waktu. Terdapat pula kesepakatan jadwal
pengiriman, sistem pembayaran, dan waktu pembayaran. Namun, ada beberapa kondisi dimana pelaku tidak mampu memenuhi perjanjian
mengenai jumlah dan kualitas pasokan. Jika terjadi kekurangan pasokan, pemasok bahan baku akan menginformasikan kepada pihak petani. Begitu juga dengan
pedagang pengumpul, jika terjadi kekurangan pasokan akan diinformasikan kepada pihak pedagang besar dan pengecer.
Universitas Sumatera Utara
5.5 Keterkaitan Sistem Agribisnis
Gambar 4. Keterkaitan Sistem Agribisnis
Keterangan : : Terdapat Sekat
: Menyatakan Hubungan Dalam konsep sistem agribisnis, terdapat keterkaitan antar subsistem agribisnis
tersebut. Subsistem agribisnis pra produksi memiliki keterkaitan dengan subsistem produksi, subsistem produksi memiliki keterkaitan dengan post
produksi dan sebaliknya. Dalam subsistem pra produksi usahatani jahe di daerah penelitian, input produksi seperti bibit, lahan, pupuk dan pestisida tersedia dan
Pedagang Sarana
Produksi Pedagang
Sarana Produksi
Subsistem Penunjang
Proses Produksi
Pemasaran
Harga Jahe
Perlakuan Pasca Panen
Produksi Jahe
Petani Jahe
Universitas Sumatera Utara
dapat diperoleh dari petani atau kios pertanian yang letaknya tidak jauh dari daerah penelitian.
Subsistem produksi menggunakan input produksi dalam menjalankan proses produksi untuk menghasilkan produk pertanian yaitu jahe dalam bentuk rimpang
jahe. Proses produksi yaitu mulai dari pembibitan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, hingga panen. Dalam prosesnya, subsistem usahatani memerlukan
tenaga kerja dari dalam keluarga dan tenaga kerja dari luar keluarga. Dalam subsistem post produksi, perlakuan pasca panen seperti sortasi yang
kemudian dijual kepada pedagang pengumpul yang ada di daerah penelitian. Petani tidak langsung menjual hasil panennya ke pasar karena jaraknya cukup
jauh dan membutuhkan transportasi seperti mobil untuk mengangkut jahe tersebut. Pengolahan lanjutan rimpang jahe menjadi produk olahan seperti bubuk
jahe atau olaserin di daerah penelitian belum terlaksana karena sarana dan modal yang belum memadai dan pengetahuan petani terhadap teknologi pengolahan
lanjutan belum ada. Terdapat keterkaitan ke belakang backward linkage dan keterkaitan ke depan
forward linkage dalam suatu sistem agribisnis. Keterkaitan ke belakang
berlangsung karena subsistem usahatani memerlukan input produksi yang dapat diperoleh dengan cara membelinya dari penyedia bahan baku yang ada di daerah
penelitian. Keterkaitan ke depan berlangsung karena hasil produk pertanian dari subsistem usahatani digunakan untuk bahan baku industri pengolahan yang
memerlukannya. Namun, di daerah penelitian hasil panen jahe di jual petani
Universitas Sumatera Utara
kepada pedagang pengumpul yang ada di daerah penelitian dan tidak ada industri pengolahan jahe di daerah tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa ada sekat yang kuat antar subsistem agribisnis, dimana subsistem pra produksi pengadaan input tersedia untuk menjalankan
subsistem usahatani agar menghasilkan produk pertanian yaitu rimpang jahe, namun subsistem post produksi pengolahan dan pemasaran jahe belum berjalan
dengan baik dikarenakan hasil panen yang dijual hanya sebatas rimpang jahe dan belum ada pengolahan lanjutan menjadi bahan setengah jadi maupun bahan jadi di
daerah penelitian.
Universitas Sumatera Utara
108
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan