Sentral Produksi Jahe Produksi Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakanmenghasilkan atau menambah

5.2.3 Sentral Produksi Jahe

Sentral produksi jahe merupakan unit kecil kawasan yang memiliki ciri tertentu dimana didalamnya terdapat kegiatan proses produksi dan merupakan areal yang lebih khusus untuk komoditi jahe yang telah terbentuk secara alami yang ditunjang oleh sarana untuk berkembangnya produk tersebut atau merupakan pusat daerahtempat yang selalu memproduksi jahe dan tersedia dalam jumlah yang besar. Kabupaten Simalungun merupakan penghasil jahe terbesar di Sumatera Utara dimana ada 11 kecamatan yang merupakan daerah penghasil jahe di Simalungun. Dari 11 kecamatan ada 3 kecamatan yang merupakan sentral produksi jahe di Kabupaten Simalungun yaitu Kecamatan Pematang Sidamanik, Kecamatan Raya dan Kecamatan Dolok Pardamean Lihat Tabel 3. Berikut tabel luas lahan jahe ada di Kecamatan Pematang Sidamanik berdasarkan Nagori: Tabel 47. Jumlah Luas Lahan dan Produksi Jahe di Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun per Nagori Tahun 2015 No Nama Nagori Luas Tanam ha Produksi Ton 1 Pamatang Sidamanik 2 41,25 2 Bandar Manik 1 20,625 3 Jorlang Huluan 2 41,25 4 Tambun Raya 2 41,25 5 Sipolha Horison 6 123,75 Jumlah 13 268,125 Sumber: Kantor KUPTD Kecamatan Pematang Sidamanik Tahun 2015 Pada Kecamatan Pematang Sidamanik terdapat 5 nagori atau kelurahan yang merupakan penghasil jahe. Dari Tabel 47 diatas dapat dilihat bahwa jumlah produksi dan luas lahan paling tinggi adalah di Kelurahan Sipolha Horison. Pada Kecamatan Pematang Sidamanik yang menjadi sentral produksi jahe adalah Kelurahan Sipolha Horison karena memiliki luas lahan dan jumlah produksi yang paling tinggi diantara nagori lain yang menghasikan jahe. Usahatani jahe di Universitas Sumatera Utara Kelurahan Sipolha Horison bukan hal yang baru namun tidak terus menerus diusahakan didaerah ini. Pada Kecamatan Raya terdapat 12 Nagori atau kelurahan yang merupakan penghasil jahe dengan produksi dan luas lahan yang berbeda-beda. Semakin luas lahan yang digunakan maka akan semakin tinggi pula produksi yang dihasilkan. Berikut ini adalah tabel luas lahan dan produksi jahe di Kecamatan Raya berdasarkan Nagori atau Kelurahan: Tabel 48. Jumlah Luas Lahan dan Produksi Jahe di Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun per Nagori Tahun 2015 No Nama Nagorikelurahan Luas Tanam ha Produksi Ton 1 Silau Huluan 75 1.125 2 Bongguron Kariahan 13 260 3 Simbou Baru 50 900 4 Bah Bolon 12 24 5 Bintang Mariah 15 200 6 Raya Bayu 13 260 7 Silau Buttu 10 200 8 Raya Usang 15 127,5 9 Merek Raya 50 900 10 Pematang Raya 15 180 11 Beringin Raya 10 180 12 Dolog Huluan 70 1.470 Jumlah 348 268.125 Sumber: Kantor KUPTD Kecamatan Raya Tahun 2015 Dari Tabel 48 dapat dilihat bahwa luas lahan yang paling tinggi ada di Nagori Silau Huluan. Meskipun Nagori Silau Huluan memiliki luas lahan yang paling tinggi di Kecamatan Raya, namun jumlah produksi yang paling besar terdapat di Nagori Dolog Huluan. Pada Kecamatan Raya yang merupakan daerah sentral produksi jahe adalah Nagori Silau Huluan dan Nagori Dolog Huluan hanya saja kondisi jalan ke daerah Silau Huluan tidak memadai karena jalan yang curam dan rusak serta jauh dari jalan raya. Oleh sebab itu biaya transportasi sangat tinggi dan Universitas Sumatera Utara agen maupun pedagang pengumpul lebih suka membeli jahe ke Dolog Huluan karena selain lebih dekat dan jahe di Dolog Huluan kualitasnya lebih baik serta ukurannya lebih besar dibandingkan dengan jahe yang dihasilkan di Silau Huluan. Pada Kecamatan Dolok Pardamean terdapat 16 Nagori atau kelurahan yang merupakan penghasil jahe dengan produksi dan luas lahan yang berbeda-beda. Berikut ini adalah tabel luas lahan dan produksi jahe di Kecamatan Dolok Pardamean berdasarkan Nagori atau Kelurahan: Tabel 49. Jumlah Luas Lahan dan Produksi Jahe di Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun per Nagori Tahun 2015 No Nama Nagorikelurahan Luas Tanam Ha Produksi Ton 1 Bangun Pane 5 100 2 Partuahan 2 38 3 Silaban Jaya 3 54 4 Sinambah Laban 4 84 5 Pematang Sinanam 5 85 6 Sibutuon 2 38 7 Nagori Bayu 3 60 8 Sihemun Baru 2 42 9 Buttu Bayu Pane Raja 4 76 10 Tanjung Saribu 8 144 11 Dolok Saribu 10 210 12 Parjalangan 12 264 13 Pareksabungan 2 44 14 Sirube-rube 4 84 15 Tiga Ras 1 20 16 Togu Namunauli 1 19 Jumlah 348 1.362 Sumber: Kantor KUPTD Kecamatan Dolok Pardamean Tahun 2015 Dari Tabel 49 dapat dilihat bahwa pada Kecamatan Dolok Pardamean yang menjadi sentral produksi jahe adalah Nagori Parjalangan karena memiliki luas lahan dan jumlah produksi yang paling tinggi diantara nagori lain yang menghasikan jahe di kecamatan ini. Universitas Sumatera Utara Dari ketiga kecamatan tersebut yang memiliki produksi jahe paling tinggi adalah Nagori Silau Huluan dan Dolog Pardamean sehingga dapat disimpulkan bahwa Pada Kabupaten Simalungun yang menjadi Sentral produksi jahe adalah Nagori Silau Huluan dan Dolog Huluan.

5.3 Post Produksi