Produsen petani Distributor Rantai Pasok Komoditas Pertanian Di Indonesia

meningkatkan mutu; serta meningkatkan kemitraan dan interaksi antarpelaku usaha. Pendekatan manajemen rantai pasokan SCM didasarkan pada: 1 proses budidaya untuk menghasilkan produk hortikultura, 2 proses transformasi barang mentah melalui penanganan panen dan pascapanen, dan 3 pengiriman produk ke konsumen melalui sistem distribusi. Berdasarkan pendekatan ini, penyediaan produk hortikultura yang sesuai dengan permintaan pasar baik dalam kuantitas, kualitas dan kontinuitas, harus dilakukan secara terpadu, mulai dari pemilihan varietas dan benih bermutu, teknik budidaya, panen dan penanganan pasca panen sampai dengan distribusi dan pemasarannya.

2.2.1 Produsen petani

a Sebagian besar pertanian Indonesia merupakan pertanian rakyat dengan ciri- ciri: • Skala usaha kecil, rata-rata penguasaan lahan pertanian hanya sekitar 0,5 hektar • Tidak ada pembedaan antara usaha dan rumahtangga, misalnya rumah yang sekaligus merupakan gudang, kandang ternak, keuangan usaha dan rumah tangga tercampur. • Manajemennya tidak profesional. b Bersifat ekstensif Petani membutuhkan lahan yang luas, implikasinya lahan pertanian di perkotaan pasti kalah bersaing dengan kegunaan usaha lain. Universitas Sumatera Utara c Lebih banyak menggunakan tenaga kerja manusia dan relatif sedikit menggunakan tenaga kerja mesin. d Hasil pertanian sulit diprediksidikontrol Proses produksi pertanian yang banyak ditentukan oleh alammusim, menyebabkan jumlah dan kualitas hasilnya sering tidak bisa dikontroldiprediksi. Keadaan ini mengakibatkan perlunya proses sortasi dalam penanganan pascapanen.

2.2.2 Distributor

Distribusi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk menjadi lebih mudah diperoleh dan selalu tersedia untuk konsumen sasaran. Variabel distribusi berkaitan dengan upaya perusahaan untuk mengusahakan agar produk tersedia sesuai dengan keinginan konsumen semaksimal mungkin serta dengan biaya yang seminimal mungkin, termasuk di dalamnya pemilihan dan pengelolaan saluran distribusi beserta fisiknya McCarthy dan Perreault, 1993. Proses distribusi atau penyampaian produkjasa sebagai salah satu bagian marketing mix yang penting, harus dapat berlangsung sebagaimana mestinya sehingga perencanaan atau desain sistem penyampaian produk harus benar-benar dilakukan secara benar. Saluran pemasaran dapat dikarakteristikkan dengan jumlah tingkat saluran. Setiap perantara yang menunjukkan pekerjaan tertentu untuk mengalihkan produk dan kepemilikannya agar lebih mendekati pembeli akhir disebut tingkat saluran. Panjang pendeknya saluran distribusi tergantung dari jumlah tingkat perantara yang digunakan, tiap lembaga termasuk produsen yang melakukan kegiatan jual beli merupakan tingkat dalam rantai penyaluran. Universitas Sumatera Utara Sebuah saluran tingkat pemasaran langsung terdiri dari sebuah produsen yang menjual secara langsung kepelanggan akhir, sedangkan sebuah saluran tingkat satu terdiri dari satu perantara penjual seperti pengecer retail, saluran tingkat dua terdiri dari dua perantara, umumnya adalah pedagang besar, pengecer dan seterusnya Kotler, 2000.

2.2.3 Konsumen