Kerangka Pemikiran Analisis Rantai Pasok Komoditas Jahe di Kabupaten Simalungun

2.4 Kerangka Pemikiran

Sistem agribisnis adalah semua aktivitas mulai dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi sampai kepada pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh usahatani dan agroindustri yang saling terkait satu sama lain. Sistem agribisnis merupakan suatu konsep yang menempatkan kegiatan pertanian sebagai suatu kegiatan yang utuh dan komprehensif sekaligus sebagai suatu konsep yang dapat menelaah dan menjawab berbagai masalah dan tantangan. Komponen-komponen yang terdapat dalam sistem agribisnis jahe adalah : 1 Subsistem pra produksi up-stream agribusiness, yakni kegiatan uasahatani yang menghasilkan barang-barang modal bagi usahatahi jahe, seperti lahan, bibit dan sarana produksi. 2 Subsistem produksi on-farm agribusiness, yaitu kegiatan usahatani yang menghasilkan komoditi jahe. 3 Subsistem post produksi down-stream agribusiness, terbagi atas dua, yaitu subsistem pengolahan dan subsistem pemasaran usahatani jahe Di dalam sistem agribisnis jahe, para pelaku sistem agribisnis melakukan subsistem pra produksi, subsistem produksi, dan subsistem post produksi. Dalam subsistem pra produksi petani sebagai produsen memerlukan input produksi, seperti pupuk, bibit, pestisida, dan mesin serta alat-alat pertanian yang digunakan dalam usahatani jahe. Ketersediaan input produksi sangat berpengaruh dalam produksi jahe semakin baik input produksi maka semakin baik pula produksi yang dihasilkan. Universitas Sumatera Utara Dalam subsistem produksi, dihasilkan produk akhir dari subsistem pra produksi berupa rimpang jahe. Dalam kegiatan produksi jahe diperlukan adanya teknologi yang memadai guna membantu petani untuk meningkatkan produksi dan meminimalkan biaya produksi. Selain itu perlu adanya sentral produksi yang strategis sehingga dapat memudahkan petani dalam memasarkan hasil produksi, menghemat biaya produksi dan juga dapat menjaga agar kualitas rimpang jahe masih dalam keadaan baik. Dalam subsistem post produksi, rimpang jahe yang telah dihasilkan kemudian diolah dan dipasarkan. Penggunaan teknologi dalam post produksi sangat penting agar petani menjual jahe tidak hanya dalam bentuk mentah namun dapat menjual dalam bentuk olahan. Teknologi dapat digunakan dalam kegiatan ekspor jahe agar memilki standar kualitas yang baik. Kurangnya penguasaan teknologi akan menghambat petani untuk dapat memperoleh rimpang jahe dengan kualitas baik dan hanya dapat menjual jahe dalam bentuk rimpang jahe tanpa adanya pengolahan. Pendekatan pembangunan pertanian yang berorentasi pada sistem agribisnis terpadu dan optimalisasi pemanfaatan sumberdaya pertanian wilayah memerlukan teknologi pertanian yang dapat mengembangkan usahatani di suatu daerah. Dalam meningkatkan produktivitas jahe diperlukan juga sistem Agribinis yang berfungsi baik dan subsistem yang saling mendukung dapat melancarkan proses distribusi serta rantai pasok jahe yang baik. Universitas Sumatera Utara Adapun skema kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 4 berikut ini. Keterangan: : : Menyatakan ada hubungan : Menyatakan pengaruh Gambar 2. Skema Kerangka Penelitian Produsen Subsistem hulu • Lahan • Bibit • Sarana produksi • Teknologi pasca panen dan Pengolahan jahe Subsistem produksi • Sentral produksi jahe • Teknologi • produktivitas Post produksi Jahe Rantai pasok Konsumen Lembaga Penerimaan Harga Universitas Sumatera Utara

2.5 Hipotesis Penelitian