usahatani jahe, ditanam dengan tanaman yang lain seperti jagung, tomat atau padi setelah itu dibiarkan 2 sampai 3 tahun kosong baru kemudian dapat di tanam jahe
kembali. Rata-rata luas penggunaan lahan untuk usahatani jahe di Kabupaten Simalungun adalah 0,29 HaPetani. Keadaan lahan yang ada di daerah penelitian
juga mendukung untuk usahatani jahe. Dimana tekstur tanah yang ada adalah tanah lempung sampai lempung liat berpasir dan memiliki pH tanah 6,8 – 7,4
dengan ketinggian 400-900 m dpl sehingga jahe dapat tumbuh dengan baik. Dapat disimpulkan bahwa sarana produksi lahan di Kabupaten Simalungun tersedia
dengan karakteristik lahan yang berbeda-beda.
A. Penggunaan lahan di Kelurahan Sipolha Horison
Lahan yang digunakan untuk usahatani jahe di Kelurahan Sipolha Horison adalah milik mereka sendiri tanah adat sehingga petani tidak perlu mengeluarkan biaya
sewa lahan dalam usahatani jahe. Luas wilayah pertanian di Sipolha Horison adalah 1.200 Ha yang digunakan untuk tanaman jahe adalah seluas 0,96 Ha. Rata-
rata luas penggunaannya adalah 0,09 hapetani dengan range 0,08 – 0,2 Ha. Di Kelurahan Sipolha Horison petani belum menggunakan lahan yang cukup luas
untuk usaha tani jahe karena dalam usaha tani jahe memerlukan modal yang besar.
Kelurahan Sipolha Horison memiliki lahan dengan kemiringan 10-45 dan tanah yang berbatu sehingga petani harus melakukan pengolahan tanah secara
tradisional dengan menggunakan cangkul. Kertersediaan lahan di daerah ini tersedia namun keadaan lahan yang digunakan petani di Kelurahan Sipolha
Horison kurang memadai untuk dapat menggunakan teknologi sehingga memerlukan lebih banyak tenaga kerja. Lokasi lahan usahatani jahe di daerah ini
Universitas Sumatera Utara
ada yang dekat dari rumah petani namun ada juga yang jauh dari lokasi pemukiman warga. Lahan yang digunakan dalam usaha tani jahe berada pada kaki
gunung yang ada disekeliling kelurahan Sipolha Horison. Ketersediaan lahan di Kelurahan Sipolha Horison tersedia hanya saja lahan
tersebut kurang sesuai jika digunakan untuk usahatani jahe karena, selain lahan yang miring dan berbatu, lokasi lahan cukup jauh dari jalan besar yang dapat
dijangkau oleh kendaraan beroda empat. Karena kondisi yang demikian menyebabkan jumlah petani yang melakukan usaha tani jahe di Kelurahan Sipolha
Horison semakin menurun.
B. Penggunaan lahan di Nagori Dolog Huluan
Lahan yang digunakan untuk usahatani jahe di Nagori Dolog Huluan adalah milik mereka sendiri tanah adat. Keseluruhan luas lahan yang digunakan untuk
tanaman jahe adalah seluas 9,12 Ha dan rata-rata luas penggunaannya adalah 0,304 ha dengan range 0,08 – 1 ha.
Kondisi lahan yang digunakan petani dalam usaha tani jahe di Nagori Dolog Huluan adalah rata sampai sedikit berbukit dan tidak berbatu. Kondisi lahan yang
seperti ini sangat menguntungkan petani dalam usaha tani jahe karena petani dapat menggunakan teknologi dalam pengolahan tanah yang dapat menghemat
waktu dan biaya produksi. Lokasi lahan penanaman jahe tidak terlalu jauh dari pemukiman penduduk dan dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan
beroda empat sehingga dapat mempermudah petani dalam pengangkutan sarana produksi maupun kegiatan panen dan pasca panen.
Universitas Sumatera Utara
Ketersediaan lahan di Nagori Dolog Huluan tersedia dan sesuai untuk usahatani jahe karena selain memiliki kesuburan dan kondisi tanah yang baik juga memiliki
lokasi lahan yang strategis. Meskipun lahan yang digunakan untuk usahatani jahe tidak bisa ditanamai secara terus-menerus namun petani belum pernah kekurangan
lahan untuk usahatani jahe.
C. Penggunaan lahan di Nagori Parjalangan