Penggunaan pupuk di Nagori Parjalangan

nagori ini seperti di Raya Huluan atau di Tigarunggu yang tidak terlalu jauh dari daerah penelitian dan dapat dijangkau dengan sepeda motor ataupun kendaraan beroda empat. Oleh sebab itu sarana produksi pupuk di Nagori Dolog Huluan juga tersedia dimana petani dapat membeli pupuk setiap saat sesuai dengan kebutuhan petani dengan harga yang dapat dijangkau oleh petani.

C. Penggunaan pupuk di Nagori Parjalangan

Pupuk yang digunakan petani yang ada di Parjalangan juga terdiri dari pupuk organik dan anorganik. Adapun jenis-jenis pupuk yang tersedia dan pupuk yang dibutuhkan di Nagori Parjalangan antara lain dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 31. Pupuk yang Tersedia dan Pupuk yang Dibutuhkan di Nagori Parjalangan, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun Tahun 2016 No. Jenis Pupuk yang Tersedia Kg Jenis Pupuk yang DibutuhkanKg 1. Organik Organik 2. PKB PKB 3. Phonska Phonska 4. ZA ZA 5. KCL KCL 6. RJ Bass RJ Bass 7. Mutiara Mutiara 8. Hidrokomplik Hidrokomplik 9. SS SS 10. Urea Urea 11. TSP 12. Boron 13. SP 36 Lampiran: Analisis Data Primer Lampiran 24 Dari Tabel 31 dapat dilihat bahwa jenis pupuk yang dibutuhkan petani di daerah penelitian tersedia. Terdapat penyedia bahan baku pupuk ” Maju Tani” yang dekat dengan daerah penelitian yaitu di Raya Huluan. Kios Maju Tani membeli pupuk Universitas Sumatera Utara sekali sampai dua kali dalam seminggu dengan rata-rata pembelian sebanyak 1-2 ton per jenis pupuk sehingga kios ini selalu memiliki persediaan pupuk. Petani menggunakan sepeda motor untuk membeli pupuk selain itu, petani juga dapat membeli pupuk lewat telepon dan kemudian akan di antar ke rumah petani. Gambaran jumlah pupuk yang digunakan untuk usahatani jahe di daerah Nagori Parjalangan adalah sebagai berikut: Tabel 32. Rata-Rata Jumlah dan Biaya Pupuk untuk Usahatani Jahe di Nagori Parjalangan, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun tahun 2016 No Jenis Pupuk Per Petani Per Hektar Kebutuhan kg Biaya Rp. Kebutuhan kg Biaya Rp 1. Organik 18.800 6.975.400 50.109 19.044.859 2. PKB 150 1.278.333 227,33 4.053.472 3. Phonska 169 475.556 384,44 1.043.713 4. ZA 175 318.382 427,80 798.223 5. KCL 123 525.385 303,50 1.277.324 6. RJ Bass 105 935.909 266,20 2.377.651 7. Mutiara 100 890.000 250 2.225.000 8. Hidrokomplik 25 230.000 313 2.875.000 9. SS 141 865.357 347,75 1.910.714 10. Urea 83 200.000 291,67 700.000 Jumlah 19.871 12.694.322 52.921 36.305.957 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 5 dan Lampiran 8 Pada Tabel 32 dapat dilihat bahwa rata-rata penggunaan pupuk Parjalangan adalah 19.871 kg per petani dimana petani dapat membeli di kios pertanian yang ada di daerah penelitian. Harga pupuk di daerah penelitian tidak jauh berbeda dengan harga yang dibeli penyedia bahan baku dimana selisih harga pupuk di penyedia bahan baku dengan harga di petani adalah Rp 10.000-13.000 per sak 50 kg. Petani juga dapat membeli pupuk di kios yang lain seperti kios di Tigarunggu namun jaraknya dari daerah penelitian lebih jauh. Universitas Sumatera Utara

5.1.4. Pestisida