Pengangguran RPJMD KEPRI 2010 2015 untuk buku

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Kepulauan Riau 2010-2015 II-98 Tabel II.104. Penempatan Tenaga KerjaTenaga Kerja Khusus Dalam Negeri di Provinsi Kepulauan Riau Menurut Desa Kota dan Jenis Kelamin Bursa Kerja Jenis Kelamin Jumlah Laki-Laki Perempuan Perdesaan 43 40 83 Perkotaan 129 154 283 Jumlah 172 194 366 Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. Kepulauan Riau Tenaga Kerja Khusus = Penyandang Cacat Lansia Berdasarkan data Tabel II.104 di atas, maka jumlah tenaga kerja banyak berada di daerah perkotaan jika dibanding dengan daerah pedesaan. Hal ini disebabkan di perkotaan banyak terdapat investasi dan lapangan pekerjaan.

b. Pengangguran

Tabel II.105. Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2006-2009 No. Tenaga Kerja 2006 2007 2008 2009 1. Angkatan kerja 587.474 588.874 666.000 681.769 2. Bekerja 515.560 535.797 612.667 626.456 3. Menganggur 71.914 53.077 53.333 55.313 4 Tk.Pengangguran 12,24 9,01 8,01 8,11 Sumber : BPS Provinsi Kepulauan Riau Berdasarkan data Tabel II.105 jumlah tingkat angkatan kerja selalu meningkat setiap tahunnya mulai dari tahun 2006 hingga tahun 2009. Hal yang sama terlihat dari jumlah bekerja selalu bertambah tiap tahun. Sementara itu, jumlah pengangguran mengalami penurunan pada tahun 2007. Untuk tingkat pengangguran mengalami penurunan pada tahun 2007 dan tahun 2008. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Kepulauan Riau 2010-2015 II-99

II.3.2.6. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

a. Persentase Partisipasi Perempuandi Lembaga Legislative Tabel II.106. Anggota Legislative Perempuan Menurut KabKota Se- Provinsi Kepulauan Riau Periode 2009 – 2014 No KabupatenKota Periode 2009 - 2014 Jumlah Anggota Persentase 1. Tanjungpinang 3 25 12 2. Batam 9 45 20 3. Bintan 6 25 24 4. Karimun 2 25 8 5. Natuna 1 20 5 6. Lingga 25 7. Kep. Anambas NA NA NA Provinsi Kepri 21 165 12,72 Sumber : Biro Pemberdayaan Perempuan Prov. Kepulauan Riau Berdasarkan data Tabel II.106 dapat dilihat bahwa persentase anggota legistalive perempuan masih sangat rendah. Persentase perempuan yang menduduki kursi legislatif hanya sebesar 12,72 persen dari total anggota sebanyak 165 orang. Persentase jumlah anggota legislative perempuan paling besar terdapat pada Kabupaten Bintan, yakni sebanyak 24 dari total anggota di Kabupaten Bintan 25 anggota. Data tersebut juga menjelaskan bahwa Kabupaten Lingga merupakan satu-satunya wilayah dimana anggota legislativenya hanya berisi laki-laki saja. Hal ini menunjukkan kurangnya persentase perempuan dalam kelembagaan pemerintah. Dengan demikian, sangat diperlukan adanya program pemberdayaan dan peningkatan partisipasi perempuan dalam lembaga pemerintahan. . Tabel II.107. Anggota legislative perempuan Se-Provinsi Kepulauan Riau Periode 2004 – 2009 dan 2009 – 2014 No Uraian Periode 2004 - 2009 Periode 2009 - 2014 1 Jumlah Anggota Legislatif perempuan 14 27 2 Jumlah Anggota Legislatif keseluruhan 210 210 3 Persentase legislatif perempuan per jumlah anggota 6,67 12,86 Sumber : Biro Pemberdayaan Perempuan Prov. Kepulauan Riau Berdasarkan data Tabel II.107, maka jumlah anggota legislatif perempuan mengalami perkembangan dari periode 2004-2009 dengan jumlah 14 orang berkembang menjadi 27 orang pada periode 2009-2014. Hal ini dapat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Kepulauan Riau 2010-2015 II-100 ditunjukkan dengan persentasenya dari 6, 67 berkembang menjadi 12,86 . Namun demikian, angka ini masih belum dapat mengindikasikan keberhasilan program pemberdayaan masyarakat, mengingat nilai persentasenya yang kecil dibandingkan dengan jumlah total anggota legislatif.

b. Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan