Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Kepulauan Riau 2010-2015
II-10
Terdapat dua daerah yang tidak memiliki air permukaan yang berasal dari Mata Air yaitu Kota Batam dan Kabupaten Karimun. Kabupaten Natuna
termasuk Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki 6 mata air dari air permukaan, yaitu Nuraja, Gunung Datuk, Tarempa, Temurun, Gunung Bini, dan
Gunung Kesayana. Provinsi Kepulauan Riau hanya memiliki dua daerah DamWaduk, yaitu
Kota Batam dan Kabupaten Bintan. Serta Kota Batam memiliki DamWaduk yang terbanyak yaitu lima DamWaduk.
Kolong pada dasarnya kolam bekas tambang bauksit, timah, dan pasir yang terbentuk akibat eksploitasi yang digunakan sebagai sumber air bersih.
Kolong terdapat pada tiga kabupatenkota yang ada di Kepulauan Riau, yaitu Kabupaten Karimun, Kabupaten Bintan dan Kabupten Lingga.
II.1.1.6. Klimatologi
Secara umum, keadaan iklim di Kepulauan Riau relatif seragam berdasarkan catatan lima stasiun yang ada, secara lengkap dapat dilihat pada
Tabel II.7. Bentuk wilayah yang berupa Kepulauan, menjadikan kondisi iklim Provinsi
Kepulauan Riau sangat dipengaruhi oleh angin. Provinsi Kepulauan Riau beriklim laut tropis basah, terdapat musim hujan dan musim kemarau yang
diselingi musim pancaroba dengan suhu terendah rata-rata 20,4 C. Pada bulan
November sampai Februari bertiup angin musim Utara dan pada bulan Juni sampai bulan Desember bertiup angin musim Selatan. Pada musim angin Utara
ketinggian dan arus gelombang yang besar serta kecepatan angin yang besar sangat menghambat kelancaran arus transportasi udara dan laut, kerawanan
terhadap abrasi dan menghambat kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang bergantung pada laut sehingga berpengaruh terhadap tingginya kecelakaan
laut, langkanya bahan makanan, serta kebutuhan bahan bakar minyak.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Kepulauan Riau 2010-2015
II-11
Tabel II.7. Suhu, Kelembaban Udara, Tekanan Udara, Curah Hujan, kecepatan
Angin dan
Penyinaran Matahari
Menurut KabupatenKota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2009
No. Uraian
Stasiun Tanjung
Pinang Hang Nadim
Batam Karimun
Ranai Natuna
Dabo Lingga
Tarempa Anambas
1.
Suhu C
Minimum
21,3 22,7
24,4 24,1
23,0 -
Maksimum
34,2 33,3
31,6 30,3
31,4 -
Rata-rata
26,9 27,4
27,6 25,8
26,8 -
2.
Kelembaban Udara Minimum
49,0 52,0
64,0 75,1
65,0 -
Maksimum
100,0 99,0
99,0 94,3
97,0 -
Rata-rata
84,0 83,0
86,0 90,4
84,0 -
3.
Curah Hujan mm
3.363,3 164,7
230,4 193,2
216,7 168,7
4.
Tekanan Udara mb
1.010,5 1.097,8
1.010,4 1.009,7
1.009,4 1.009,5
5.
Kecepatan Angin knot
7,0 5,0
5,0 6,0
5,0 4,7
6.
Penyinaran Matahari
56,0 55,6
49,0 51,0
52,0 48,0
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2009.
Sebagai wilayah yang beriklim tropis basah, musin kemarau, dan musim hujan yang diselingi dengan musim pancaroba pada wilayah ini memiliki suhu
rata-rata terendah yang tercatat di Stasiun Batam sebesar 20,4o C dan suhu rata-rata tertinggi tercatat di Stasiun Karimun sebesar 29,8o C, Adapun
kelembaban rata-rata di Kepulauan Riau antara 84 persen sampai 90,4 persen. Curah hujan yang terjadi sepanjang tahun 2009 di provinsi ini cukup
beragam. Kisaran curah hujan tertinggi tercatat di stasiun Tanjungpinang sebesar 2.738,9 mm. Namun jumlah hari hujan justru lebih banyak terjadi di
Karimun sebanyak 195 hari dan stasiun Natuna mencatat kisaran terendah, yaitu 1.893,0 mm. Jumlah hari hujan justru lebih banyak terjadi di Karimun
sebanyak 195 hari dan stasiun Natuna mencatat jumlah hari terendah, yakni 150 hari sepanjang tahun 2009.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Kepulauan Riau 2010-2015
II-12
II.1.1.7. Penggunaan Lahan