Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Kepulauan Riau 2010-2015
IX-9
Program Peningkatan Kualitas Perencanaan Dan Pelaporan Hasil Pengawasan
Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
Program Peningkatan Pengawasan Aparatur Negara Program Peningkatan Koordinasi Dan Akuntabilitas
Program Pembentukan Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Baik
dan Bersih Sebagai Upaya Pencegahan KKN Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan dan Prosedur
Pengawasan Program Kerjasama Informasi Dengan Media Massa
Program Pengembangan Hubungan Kelembagaan Informasi Publik
Program Penyediaan dokumen perencanaan bidang Komunikasi dan Informatika
Program penyempurnaan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Program Pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi
Program Pengembangan Informasi Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media massa
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Program fasilitasi peningkatan SDM bidang komunikasi dan
Informasi Program Penyusunan dan Publikasi DataInformasi
Program Pengembangan Komunikasi Dan Informasi Program Pengembangan dan Penelitian Pembangunan
Program Peningkatan Monitoring, Evaluasi, dan Pengendalian
Pembangunan Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup Program Laporan Pengembangan MinyakGas Bumi
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Program Pengembangan data dan statistik
IX.2. Kebutuhan alokasi pendanaan
Pembiayaan pembangunan di Kepulauan Riau dibiayai dari sumber APBD Provinsi, ditambah dengan APBN baik melalui jenis pendanaan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Kepulauan Riau 2010-2015
IX-10
dekonsntreasi dan tugas perbantuan serta pembiayaan lainnnya dari pinjaman luar negeri.
Pelaksanaan pembangunan dilaksanakan dengan pendekatan kewenangan yang tertuang dalam bentuk urusan wajib dan urusan pilihan.
Berdasarkan kewenangan
urusan tersebut
dapat dikelompokkan
berdasarkan bidang pembangunan sebagai berikut: 1. Bidang Sosial dan Pengentasan Kemiskinan; meliputi urusan
Pendidikan, Kesehatan, Perpustakaan, Kependudukan dan Catatan Sipil, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Keluarga
Berencana, Kesejahteraan
Sosial, Pemuda
dan Olahraga,
Kebudayaan 2. Bidang Ekonomi dan Revoluasi Biru; meliputi urusan Perikanan dan
Kelautan, Koperasi dan UKM, Penanaman Modal Daerah, Perindustrian, Perdagangan, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,
Ketenagakerjaan, Ketahanan Pangan, Transmigrasi, Pertanian, Kehutanan, Perkebunan dan Pariwisata
3. Bidang Infrastruktur ; meliputi urusan Pekerjaan Umum, Perumahan, Penataan Ruang, Perencanaan Pembangunan, Perhubungan,
Lingkungan Hidup, Serta Energi Sumber Daya Mineral 4. Bidang Pemerintahan Umum; meliputi urusan Kesatuan Bangsa dan
Politik Dalam Negeri, Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegwaian, Persandian,
Kearsipan dan Komunikasi Informasi
Berdasarkan pengelompokan dan mencermati kebutuhan indikatif serta perkiraan keuangan daerah selama lima tahun ke depan, maka
ditetapkan perensentase
berdasarkan kelompok
urusan serta
mengasumsikan beberapa kondisi selama lima tahun yang akan datang, dutetapkan rencana kebutuhan indikatif pendanaan tahun 2010-2015
sebagai berikut: 1. Bidang Sosial dan Pengentasan Kemiskinan; 30-35 persen dari total
APBD a. Urusan pendidikan; minimal 20 persen dari total APBD.
b. Urusan kesehatan dengan proporsi 5 - 7,5 persen dari alokasi APBD yang diarahkan bagi tiga aspek yaitu promotif, peventif
dan kuratif dengan pendekatan sinergisitas antara pusat dan kabupatenkota.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Kepulauan Riau 2010-2015
IX-11
c. Urusan perpustakaan, kependudukan, capil, Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak,
Keluarga Berencana,
Kesejahteraan Sosial, Pemuda dan Olahraga, Kebudayaan dialokasikan sebesar 5 - 7,5 persen dari alokasi APBD.
2. Bidang Ekonomi dan Revolusi Biru, 17 - 22 persen dari total APBD a. Pembangunan ekonomi diarahkan untuk meningkatkan peran
pusat pertumbuhan sebagai lokomotif ekonomi nasional. Oleh karena itu sasaran bidang ekonomi diarahkan untuk
memberikan manfaat bagi berperannya Batam, Bintan dan Karimun Plus Tanjungpinang BBK+T dalam menggerakkan
ekonomi daerah.
b. Mendorong pertumbuhan kawasan potensial Natuna, Anambas dan Lingga NAL sebagai pendorong pusat pertumbuhan
ekonomi sekitar kawasan agar mampu memberikan dukungan bagi kelangsungan pertumbuhan ekonomi daerah yang sudah
ada.
c. Mempercepat pelaksanaan pembangunan pulau terluar dan terdepan serta pulau-pulau kecil strategis lainnya secara
simultan dengan pembangunan sektoral. d. Proporsi terbesar bidang ekonomi diarahkan bagi urusan
perikanan dan kelautan yang meliputi 7,5 persen dari alokasi APBD dan 7,5 persen untuk urusan lainnya.
3. Bidang Infrastruktur, 30-35 persen dari total APBD a. Urusan yang mendapat porsi terbesar adalah infrastur jalan dan
perhubungan laut, dengan proporsi 15 persen dari alokasi APBD
b. Urusan lainnya dalam bidang ini dialokasikan sebesar 15 – 20
persen dari APBD 4. Bidang Pemerintahan Umum,22-27 persen dari total APBD
Seluruh urusan bidang pemerintahan umum, prioritas diarahkan untuk urusan otonomi daerah, pemerintahan umum dan
keuangan daerah dengan proporsi 22 persen.
IX.3. Pentahapan Pembangunan dalam RPJMD 2010-2015