Konsep Budaya Feodalisme Sisa-Sisa Budaya Feodalisme Pada Masyarakat Perkebunan (Studi deskriptif pada Masyarakat Perkebunan di PTPN II Tandem Hilir I Kec. Hamparan Perak Kab. Deli Serdang)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Konsep Budaya Feodalisme

Terciptanya budaya feodalisme dapat terjadi apabila masyarakat selalu berorientasi pada atasan, senior, dan pejabat untuk menjalankan suatu kegiatan atau usaha. Budaya ini cenderung mengakibatkan masyarakat menjadi terkungkung, kurang kreatif karena selalu menurut pada atasan. Maka hanya kelas atas dengan jumlah sedikit yang akan mendapatkan keuntungan, sementara kelompok bawah sebagai mayoritas tidak mendapat apa–apa dan akan selalu hidup dalam keterbatasan. Budaya feodalisme ini sudah mengakar dalam masyarakat Indonesia karena memang merupakan warisan dari zaman kerajaan yang menganut sistem patron–klien hampir sama seperti yang terjadi pada masyarakat di Jepang.Situmorang, 1995: 18- 20 Feodalisme ini tercermin dengan nilai yang ada dalam masyarakat yang terlalu berorientasi pada atasan, pada senior dan ke orang – orang yang mempunyai pangkat atau kedudukan yang tinggi, yang selalu diminta restunya setiap kali akan melakukan usaha atau kegiatan. Sehingga dalam hal ini masyarakat dalam melakukan sesuatu selalu bergantung pada atasannya. Pengaruh budaya feodalisme yang ternyata dapat mengikis nilai-nilai demokrasi berbangsa dan bernegara. Indikator suatu bentuk feodalisme http:sistem-stratifikasi-sosial-dalam. diakses pada tanggal 30 April 2011 pukul 14.30 WIB adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Memiliki kekuasaan yang terpusat sehingga harus ditaati dan dihormati karena dianggap mempunyai hak istimewa. 2. Terdapat pada lapisan utama, yakni raja dan kaum bangsawan kaum feodal dan lapisan di bawahnya, yakni rakyat. 3. Adanya ketergantungan dan patriomonialistik; Artinya, kaum feodal merupakan tokoh panutan yang harus disegani, sedangkan rakyat harus mengabdi dan selalu dalam posisi dirugikan. 4. Terdapat hubungan antarkelompok yang diskriminatif yang tidak adil dan cenderung sewenang-wenang. 5. Golongan bawah cenderung memiliki sistem stratifikasi tertutup. Feodalisme telah mengakar dalam diri masyarakat Indonesia. Feodalisme merupakan salah satu nilai yang dalam hal ini menyebabkan mental masyarakat semakin terbelakang. Karena, dengan budaya feodalisme yang ada di dalam masyarakat dapat mengakibatkan masyarakat menjadi selalu tersubordinasi oleh atasan, senior, ataupun orang yang dituakan. Sehingga daya saing antar masyarakat menjadi terbatasi oleh rasa segan dan takut. Masyarakat juga menjadi pasrah dan tidak suka bekerja keras, karena mereka menganggap dengan menurut kepada atasan, senior, mereka akan mendapatkan apa yang diinginkan. Dalam hal ini mental penjilat akan tumbuh subur dalam budaya feodalisme sehingga usaha sendiri untuk maju begitu sulit untuk dilakukan karena hanya berharap pada atasan. Universitas Sumatera Utara Feodalisme juga menjadikan masyarakat sulit untuk mengembangkan kreatifitas dalam berusaha. Karena yang dilakukan selama ini hanya atas perintah atasan. Ini menjadikan masyarakat menjadi tertahan suatu mental terbelakang, yaitu mental yang tidak ingin maju, tidak suka bekerja keras, pemalas, dan suka menjilat. Feodalisme juga manjadikan masyarakat mudah putus asa, menyerah pada keadaan karena mereka menganggap tidak dapat melakukan apa–apa, yang ia bisa hanya bergantung pada atasan, senior dan lain-lain. Sisa-sisa budaya feodalisme masih banyak berkembang dalam masyarakat perkebunan. Seperti dimana sebagian besar lebih memilih menjadi buruh yang mengabdikan dirinya pada majikan, karena mereka mengangap majikanlah yang paling berkuasa dan paling dihormati sehingga mereka lebih memilih menjadi buruh dari pada melakukan usaha sendiri. Inilah yang mengakibatkan masyarakat perkebunan selalu berada dalam keterbatasan karena tidak mau untuk melakukan yang lebih, dan hanya menurut pada atasanmajikan. Sehingga pemikiran masyarakat perkebunan akan terkooptasi pada hal seputar perkebunan dan enggan untuk keluar dari pemikiran sempit tersebut. Feodalisme dapat membentuk budaya setia atau tunduk kepada orang yang telah berjasa, orang yang telah memberi uang atau bentuk berupa upeti dan lainnya. Dimana tanpa disadari bangsa Indonesia sebagian besar sudah terbebani dengan sebuah kesetiaan kepada seseorang yang harus dihormati karena telah berjasa tersebut. Inilah yang mengakibatkan kita terbelenggu oleh budaya tersebut terhadap suatu figur atau teladan yang dianggap dihormati ataupun berperilaku seakan-akan sebagai Universitas Sumatera Utara budak dari seseorang yang dianggap telah berjasa atau dihormati atau orang yang memiliki pengaruh kuat.. Di dalam kultur budaya feodal seseorang yang menjadi figur atau teladan dapat melakukan hal lebih banyak, dapat memerintah, dapat menguasai dan dapat juga memaksa terhadap orang yang disebut budak atau orang yang berperilaku seakan-akan budak karena telah mengabdikan dirinya sendiri kepada orang atau kelompok tertentu. http:indonesianvoices.comindex.php?option=com_contentview=articleid=817 :feodalisme-membentuk-budaya-korupsicatid=48:melawan-korupsi Diakses pada tanggal 22 Juni 2011 Pukul 14.21 WIB.

2.2. Teori Struktural Fungsional