kewajaran harga yang dirasakan pelanggan, kepuasan akan meningkat. Dalam penelitian Devaraj 2001 menyatakan bahwa terdapat hubungan  positif antara
harga dan kepuasan. Pelanggan yang membayar dengan  pengorbanan lebih dan mendapatkan manfaat yang baik, akan merasa puas.
2.3.2   Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan
Kualitas pelayanan yang maksimal dari jasa akan menciptakan nilai yang dirasa baik oleh pelanggan. Perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan fasilitas
dan  teknologi yang tersedia, melainkan bagaimana menciptakan kualitas pelayanan yang optimal. Setelah pelanggan merasakan kualitas pelayanan yang
diberikan, maka mereka memberikan persepsi dan penilaian terhadap kualitas pelayanan tersebut. Jika mereka cukup puas terhadap kualitas pelayanan yang
diberikan, maka hal tersebut merupakan hal positif terhadap perusahaan yang mereka pilih.
Angelova dan Zekiri 2011 dalam penelitiannya menemukan  bahwa kualitas  layanan secara keseluruhan  dirasakan oleh  pelanggan  tidak memuaskan,
namun  harapan  lebih tinggi daripada  persepsi.  Hasil  dan temuan  ini  juga memberikan  informasi tambahan  mengenai kebutuhan  pelanggan,  keinginan dan
kepuasan mereka.
Sedangkan Naik, Gantasala dan Prabhakar 2010 dalam penelitiannya mengatakan bahwa h
Hal ini juga akan memberikan kontribusi untuk penelitian sejak studi ini menetapkan dasar untuk penelitian lebih lanjut dalam mengukur kualitas
layanan diindustri jasa.
asil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang ditawarkan oleh  unit  ritel memiliki  dampak positif  dan  signifikan  dalam
membangun  kepuasan pelanggan.  Temuan  ini  penelitian empiris  mengulangi
Universitas Sumatera Utara
pandangan bahwa  kualitas pelayanan  dimensi  sangat penting  untuk kepuasan pelanggan  di ritel-sektor yang  berkembang  dengan tinggi  potensi pertumbuhan
dan peluang di negara-negara berkembang pesat seperti saat ini.
2.3.3   Pengaruh Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan
Pada dasarnya, kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan atas produk akan berpengaruh pada pola perilaku selanjutnya. Apabila pelanggan merasa puas,
maka dia akan menunjukkan besarnya kemungkinan untuk membeli kembali produk yang sama. Pelanggan yang puas juga cenderung akan memberikan
referensi yang baik terhadap produk kepada orang lain. Menurut Tu, Wang dan Chang 2012, menyatakan bahwa pemasaran
hadir untuk  memberikan nilai lebih  untuk memuaskan pelanggan  serta membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Jika produk perusahaan
atau  layanan tidak  memuaskan  atau  memenuhi kebutuhan  pelanggan dan keinginan, semua strategi tidak cukup. Dengan pelanggan yang loyal, perusahaan
dapat memiliki pangsa  pasar yang lebih tinggi  dan mengurangi biaya operasi. Penelitian ini menemukan bahwa kepuasan pelanggan memiliki dampak yang kuat
terhadap loyalitas pelanggan. Perusahaan harus fokus pada  faktor-faktor ini dalam rangka membangun
jangka panjang  dan saling hubungan profitabilitas dengan pelanggan dan menciptakan loyalitas sebagai keunggulan kompetitif di pasar. Penelitian Cheng et
al., 2011, menyatakan bahwa dalam hubungan kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan, pelanggan inersia  hubungan  memainkan  mediator kunci.  Selain itu,
harga dianggap memiliki dampak negatif pada kepuasan pelanggan dan hubungan inersia. Kenyamanan akan meningkatkan pelanggan kepuasan.
Universitas Sumatera Utara
2.4  Kerangka Konseptual