61
61
2.5.3. Pengembangan Pelayanan Data
Pengumpulan data yang sudah dilakukan oleh Ditjen Dikmen dengan Perolehan mendekati 100 dan kualitas data yang baik akan segera
mendorong data untuk dipergunakan sebagai dasar kebijakan program. Oleh karenya perlu memperkuat infrastruktur jaringan dan
perangkat hardware agar proses layanan data yang dibutuhkan dalam pengamilan kebijakan program bisa terlayani dengan baik tanpa harus
menggantu pengiriman data yang dilakukan oleh sekolah. Kualitas pelayanan data akan semakin baik jika data itu digunakan
sebagai dasar kebijakan program. Partisipasi dari Direktorat teknis dan Dinas pendidikan Provinsi sangat besar dalam melakukan sosialisasi,
monitoring progress pendataan di lingkungannya. Sehingga Data yang sudah ada bisa menjadi milik bersama Pusat dan daerah.
Pengembangan pelayanan data ini juga dapat berkembang untuk memberikan layanan pada unit utama terkait yang membutuhkan data
data yang ada di Dapodikmen. Integrasi data antar jenjang pendidikan di linkungan Kemdikbud melalui Pusat Data Dan Statistik pendidikan
bisa segera terwujud dengan baik, cepat, tapat dan valid.
2.5.4. Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan
Salah satu kunci sukses dalam pengembangan sistem Dapodikmen ini adalah merencanakan pendidikan dan pelatihan Dapodikmen.
Pendidikan dan pelatihan untuk Dapodikmen ini dirancang untuk kebutuhan mulai pusat sampai dengan daerah, agar percepatan,
ketepatan dan kevalidan data bisa dapat dipastikan untuk melaju ke server Dapodikmen. Pelaksanaan dan Pelatihan yang sudah pernah
berjalan dilakukan evaluasi untuk peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan Dapodikmen ke depan. Berikut ini pengembangan
pendidikan dan pelatihan Dapodikmen.
62 ROADMAP PENGEMBANGAN SISTEM DAPODIKMEN TAHUN 2014 - 2019
62
1. Pembentukan Fasilitator Pusat Dalam Pengembangan Pelatihan dan Pendidikan Dapodikmen
dibutuhkan Fasilitator Pusat. Tugas utama Fasilitator Pusat adalah membantu Ditjen Dikmen dalam kegiatan diseminasi sistem
Dapodikmen sekaligus sebagai pelatih Aplikasi Dapodikmen. Dalam Pengembangan Pelatihan dan Pendidikan Dapodikmen
dibutuhkan Fasilitator Pusat. Tugas utama Fasilitator Pusat adalah membantu Ditjen Dikmen dalam kegiatan diseminasi sistem
Dapodikmen sekaligus sebagai pelatih Aplikasi Dapodikmen. Fasilitator Pusat dipilih dari adminoperator sekolah yang memiliki
kemampuan dalam menjalankan aplikasi dapodikmen dan seputar masalah pendataan di Kemdikbud saat ini. Mereka dilatih terlebih
dahulu sebelum diterjunkan untuk membantu Dinas Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam melakukan sosialisaai ke sekolah-sekolah
dalam mengimplementasikan aplikasi dapodikmen. Fasilitator Pusat juga diharapkan mampu melakukan review aplikasi
Dapodikmen mulai dari instalasi, entri data sampai dengan proses sinkronisasi
sebelum dilakukan release resmi ke operator Dinassekolah. Fasilitator Pusat dapat mengusulkan temuan aplikasi
Dapodikmen pada pengembangan melalui mekanisme standar operasional yang telah ditetapkan. Disamping itu, Fasilitator Pusat
juga mendampingi para operator Dinas Pendidikansekolah yang mengalami kesulitan secara teknis aplikasi dapodikmen.
2. Penentuan SMA,SMK dan SMALB Pusat Layanan TIK Mengingat Cakupan Wilayah NKRI yang begitu luas, Dengan jumlah
satuan Pendidikan yang begitu banyak maka Pemerintah pusat akan sangat kesulitan jika melakukan pendidikan pelatihan kepala seluruh
sekolah di Indonesia. Untuk mempercepat laju data pada pendataan Dapodikmen ini di setiap kabupatenkota akan dipilih satu sekolah
63
63
center yang akan mendampingi sekolah di sekitarnya dalam melakukan impelementasi Dapodikmen termasuk didalam proses
sinkronisasi data. Masing-masing kelompok satuan pendidikan memiliki satu sekolah
center. Sekolah center disebut juga sekolah pusat layanan TIK. Pusat Layanan TIK ini diharapkan ditentukan oleh direktorat Teknis masing
masing. Untuk Pusat Layanan TIK jenjang SMA ditentukan oleh Direktorat SMA dan Pusat Layanan TIK SMK ditentukan oleh Direktorat
SMK. Sedangkan untuk SMALB mengingat jumlah sekolah terbatas, maka untuk pusat layanan TIK tidak berada di kabupatenKota namun
berada di Provinsi dan sudah berjalan dengan nama program centra PKLK Provinsi.
Masing-masing kelompok satuan pendidikan memiliki satu sekolah center. Sekolah center disebut juga sekolah pusat layanan TIK. Pusat
Layanan TIK ini diharapkan ditentukan oleh direktorat Teknis masing masing. Untuk Pusat Layanan TIK jenjang SMA ditentukan oleh
Direktorat SMA dan Pusat Layanan TIK SMK ditentukan oleh Direktorat SMK. Sedangkan untuk SMALB mengingat jumlah sekolah terbatas,
maka untuk pusat layanan TIK tidak berada di kabupatenKota namun berada di Provinsi dan sudah berjalan dengan nama program centre
PKLK Provinsi.
3. TOT Operator Dinas Pendidikan ProvinsikabupatenKota Agar Pendataan Dapodikmen ini bisa mendapatkan dukungan dari
Dinas Pendidikan Popinsi dan Dinas Pendidikan kabupatenkota maka perlu juga adanya TOT untuk Operator Dinas. Pelaksanaan Kegiatan
terhadap Operator Dinas ini dilakukan setelah proses pembentukan Fasilitator Pusat dan sebelum TOT untuk Fasilitator Pusat layanan TIK.
Pembekalan Teknis Aplikasi Dapodikmen beserta pemanfaatan manajemen pendataan dilakukan agar dapat memantau
perkembangan pendataan yang dilakukan di sekolah yang
64 ROADMAP PENGEMBANGAN SISTEM DAPODIKMEN TAHUN 2014 - 2019
64
diwilayahnya sekaligus mendampingi Fasilitator Pusat Layanan TIK dalam melakukan sosialisasi implementasi Dapodikmen.
Dengan Operator Dinas dapat mengetahui secara teknis aplikasi Dapodikmen dan mengetahui cara memanfaatkan manajemen data
dapodikmen, sudah tidak ada lagi permintaan data instrumen lain yang dilakukan oleh Dinas pendidikan karena data sudah ada dan
mendorong sekolah untuk bisa melengkapinya dengan baik. Selanjutnya setelah dilakukan TOT Dinas Pendidikan ini diharapkan
mampu untuk bisa mendesiminasikan Kebijakan Pendataan Dapodikmen dan Aplikasi Dapodikmen kepada bidang lain yang ada di
Dinas Pendidikan provinsi dan kabupatenkota. Dalam TOT Operator Dinas Pendidikan ini, dilakukan pembentuk
satuan tugas satgas pendataan di masing-masing Dinas Pendidikan Provinsi dalam rangka memudahkan koordinasi dan tindak lanjut
terhadap pengembangan sistem Dapodikmen.
4. TOT Fasilitator SMA,SMK dan SMALBPusat Layanan TIK Dalam rangka pemenuhan kebutuhan fasilitator untuk pendataan
Dapodikmen, maka perlu adanya rekruitmen fasilitator daerah yang di peruntukan untuk pendampingan teknis di SMA,SMK, dan SMALB
center. Tahapan TOT ini dilakukan setelah diselenggarakan TOT Fasilitator Dapodikmen Dinas Pendidikan.
Kegiatan ini di mulai dengan penyelenggaraan Training of Trainer TOT bagi calon fasilitator daerah yang di selenggarakan oleh Ditjen
Dikmen. Peserta TOT merupakan orang yang di kirim dari SMA,SMK, dan SMALB Center. Setelah selesai mengikuti TOT dan dinyatakan
sebagai fasilitator daerah, maka fasilitator daerah mempunyai tanggung jawabuntuk pendampingan dan implementasi Dapodikmen
di sekolah masing–masing dan sekolah sekitar dan melakukan koordinasi dengan Fasilitator Dinas kabupatenkota yang telah di TOT.
65
65
5. In House Training IHT Pengembangan pelatihan dan Pendidikan sistem Dapodikmen ini yang
perlu dilakukan adalah adanya kegiatan In House Training IHT, yaitu pelatihanworkshop aplikasi Dapodikmen yang dilaksanakan di Kantor
Sekretariat Ditjen Dikmen dengan alamat: Komplek Kemdikbud, Gedung D, lantai 13, Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta.
Dalam pelaksanaan IHTini bisa terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu peserta internal dan eksternal. Peserta dari internal adalah staf dari
Kemdikbud baik dari unit utama sendiri atau unit terkait serta direktorat teknis diingkungan Ditjen Dikmen. Sosialisasi dan pelatihan
Dapodikmen untuk internal ini juga dalam rangka membekali peserta mulai dari kebijakan pendataan Dapodikmensampai dengan
penggunakan aplikasi Dapodikmen. Sedangkan untuk peserta IHTdari eksternal adalah sekolah-sekolah
yang mengalami kesulitan dalam implementasi aplikasi Dapodikmen. Peserta dari eksternal ini ada yang terencana kehadirannya dan ada
yang tidak. Pelatihan IHT yang terencana adalah waktu ditentukan oleh panitia pelaksana kegiatan IHTdan pesertanya bisa mendaftarkan
terlebih dahulumelalui email
datadikmenkemdikbud.go.id .
Sedangkan untuk IHTyang tidak terencana adalah melayani peserta pelatihan yang hadir secara langsung ke helpdesk Dapodikmen tanpa
melalui konfirmasi terlebih dahulu.
6. Workshop Percepatan Aplikasi Dapodikmen TOT untuk operator Dinas Pendidikan KabupatenKota dan Fasilitator
untuk SMA, SMK, SMALB Center sudah dilakukan, namun hasil progress pendataan masih belum menggembirakan. Workshop
Percepatan aplikasi Dapodikmen dirancang untuk membantu beberapa
Dinas Pendidikan KabupatenKota yang dalam perkembangan pendataan masih belum optimal. Peserta yang
66 ROADMAP PENGEMBANGAN SISTEM DAPODIKMEN TAHUN 2014 - 2019
66
diundang adalah Sekolah yang mengalami kesulitan dalam implementasi Dapodikmen.
Koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupatenkota dan fasilitator daerah untuk segera menetapkan sekolah yang diundang dengan
persiapan data yang akan di entrikan agar pada saat kegiatan workshop percepatan data bisa langsung di sinkronisasi ke server
pusat. Kegiatan Workshop percepatan aplikasi Dapodikmen ini di mulai
dengan paparan kebijakan pendataan sekaligus capaian
perkembanganpendataan. Untuk melihat lebih dekat juga permasalahan pada implementasi pendataan Dapodikmen di daerah
apakah karena faktor infrastruktur atau SDM yang perlu mendapatkan perhatian dan dukungan.
7. Workshop Aplikasi Dapodikmen Sekolah Potensial Perkembangan aplikasi Dapodikmen akan terus berkembang dan
berubah sesuai dengan kebijakan dan kebutuhan data di tingkat Kemdikbud. Yang terbaru adalah aplikasi harus segera menyesuaikan
dengan implementasi Kurikulum di Sekolah. Struktur kurikulum yang sudah ada harus segera terakomodir di referensi operasional aplikasi
Dapodikmen. Begitu juga kebijakan lain yang sudah ada permendikbudnya diantaranya peran guru TIKKKPI, penyetaraan Guru
bukan PNS. Perubahan kebijakan baru terhadap aplikasi ini yang terus
berkembang dengan berbagai fitur baru tidak bisa dihindarkan. Oleh karenanya pendidikan dan pelaltihan ini dimungkinkan diberikan
kepada sekolah unggulan dan rujukan yang berpotensi untuk bisa impelentasi aplikasi Dapodikmen dengan jumlah siswa yang besar
akan dapat menggunakan fasilitas jaringan yang ada di sekolahnya atau belajar mengintegrasikan dengan aplikasi manajemen berbasis
67
67
TIK di sekolah. Bahkan Sekolah yang memiliki potensi ini untuk bisa dibekali dengan melakukan entri data dengan tim kerja yang ada di
sekolah bila ruang lingkup entri sudah masuk ke ranah penilaian. Materi lain yang perlu dalam sekolah unggulan dan rujukan ini adalah
mendorong sekolah mampu menerapkan adminstrasi berbasis TIK di sekolah secara modern dan teknologi awan guna mewujudkan layanan
pendidikan di sekolah yang lebih baik.
2.5.5. Pengembangan Mekanisme Sosialisasi Implementasi