Keterpaduan Data Untuk Mendukung Perencanaan Pendidikan

9 9 Oleh karena itu dibutuhkan mekanisme pendataan baru yang dapat memenuhi kebutuhan data di lingkungan Kemdikbud sebagai acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan program Pendidikan Menengah Universal. Mekanisme pendataan nantinya tidak bisa lagi mengandalkan instrumen yang disebarkan ke satuan pendidikan secara masal, melainkan harus menggunakan aplikasi yang mengelola data individu sekolah secara nasional. Penggunaan instrumen akan memakan biaya besar sementara itu jika menggunakan aplikasi komputer akan terjadi penghematan besar-besaran.

2.1.2. Keterpaduan Data Untuk Mendukung Perencanaan Pendidikan

Sumber data menjadi poin penting ketika data tersebut akan digunakan secara bersama-sama. Tidak mungkin suatu unit kerja menggunakan sumber data yang berbeda untuk pengambilan keputusan yang sama terkait perencanaan pendidikan. Poin ini mendorong seluruh unit kerja untuk memikirkan bagaimana supaya seluruh sumber data tersebut menjadi terpadu diantara unit- unit kerja yang ditugaskan untuk melakukan pengumpulan dan pengelolaan data. Makna “Terpadu” berarti seluruh struktur data yang digunakan di tiap-tiap unit kerja harus sama, tujuannya agar setiap data yang dikumpulkan di suatu unit kerja dengan mudah disinkronisasikan dengan unit kerja lainnya. Dengan kata lain, walaupun disimpan di tempat yang berbeda tetapi item data yang disimpan selalu sama. Keterpaduan data juga memudahkan Kemdikbud dalam melakukan verifikasi dan validasi. Sebagai contoh untuk memverifikasi apakah siswa yang didaftarkan sebagai peserta Ujian Nasional benar-benar siswa yang berhak. Jika data persekolahan tidak terpadu integrated, maka pihak yang bertugas melakukan verifikasi akan mengalami kesulitan. Disinyalir selama ini terjadi kecurangan bahwa siswa yang 10 ROADMAP PENGEMBANGAN SISTEM DAPODIKMEN TAHUN 2014 - 2019 10 seharusnya masih duduk dibangku kelas XI tiba tiba ikut Ujian Nasional. Jika data Kemdikbud terpadu, akan sangat mudah untuk melacak kecurangan-kecurangan yang akan terjadi. Dalam hal ini Ditjen Dikmen bertanggung jawab sebagai pengumpul data dan memastikan bahwa seluruh data individu sekolah saling terkait. PDSP memvalidasi data dari Ditjen Dikmen tersebut dan Puspendik memanfaatkan data tersebut untuk menetapkan calon peserta Ujian Nasional. Sementara itu PTK Dikmen memanfaatkannya untuk penerbitan tunjangan sertifikasi. Secara umum, keterpaduan data akan memudahkan seluruh stakeholder pendidikan dalam merumuskan kebijakan. Dengan keterpaduan data pokok pendidikan ini akan menuntun kebijakan yang saling sinergi terhadap obyek kebijakan yang sama. Sehingga motto kita dalam menjaring data berupa Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa, dan Satu Data dapat terwujud.

2.1.3. Efisiensi Pelaksanaan Pendataan