11
11
sendiri di tingkat Provinsi. Berbagai macam alasan selalu muncul di setiap tahun pendataan.
Belum lagi masalah keterlambatan data. Data yang dikumpulkan tahun ini adalah rekapitulasi data persekolahan tahun lalu. Data
persekolahan tahun ini baru akan diolah tahun depan, begitu seterusnya tiap tahun. Keadaan ini terus berulang karena tidak ada
solusi lain yang lebih cepat untuk mengejar ketertinggalan. Banyak waktu yang dibutuhkan untuk pencetakan instrumen, kemudian
dilanjutkan pengiriman instrumen melalui jasa pengantaran dokumen. Setelah instrumen tiba di sekolah, perlu waktu untuk melakukan
pengisian, kemudian sekolah perlu mengirimkan kembali dokumen yang sudah terisi ke Dinas KabupatenKota. Setelah sampai di Dinas
Pendidikan masih harus menunggu lagi instrumen tersebut tiba di Provinsi. Setelah beberapa waktu barulah instrumen tersebut tiba di
pusat. Biasanya ketika instrumen tiba di pusat, sudah tidak ada waktu lagi untuk mengolah data di tahun berjalan.
Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah peluang yang sangat baik untuk memotong jalur birokrasi dan alur pengiriman data yang selama
ini digunakan. Sehingga efisiensi proses pendataan dapat terwujud baik dari segi waktu maupun anggaran yang dikeluarkan.
2.2 Dasar Hukum
Dasar Hukum dalam penulisan Roadmap Pengembangan Sistem Dapodikmen ini adalah :
1. Permendiknas nomor 36 tahun 2010 yang diperbarui dengan Permendikbud nomor 1 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kemdikbud. Permendikbud tersebut menjelaskan
keterkaitan antara kedudukan, tugas dan fungsi Ditjen Dikmen. Poin penting yang
terkait dengan pendataan adalah perubahan tanggung jawab pengumpulan data persekolahan yang tadinya dibebankan kepada
Pusat Data dan Statistik Pendidikan, pada permendikbud tersebut dialihkan menjadi tanggung jawab masing-masing unit utama
12 ROADMAP PENGEMBANGAN SISTEM DAPODIKMEN TAHUN 2014 - 2019
12
yang salah satu diantaranya adalah Ditjen Dikmen. Pada
Permendikbud nomor 1 tahun 2012 kemudian pada Pasal 328
dinyatakan bahwa Bagian Perencanaan dan Penganggaran mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program,
anggaran, evaluasi, dan laporan Direktorat Jenderal.
SelanjutnyaPasal 329 dinyatakan juga bahwa dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 328 yaitu Bagian Perencanaan dan Penganggaran menyelenggarakan fungsi
diantaranya pada butir a. berbunyi pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi di bidang pendidikan
menengah.
Terkahir padaPasal 331 ayat 1 Subbagian Data dan Informasi
mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi serta penyusunan bahan kebijakan
di bidang pendidikan menengah.
2. Instruksi Menteri Pendidikan Nasional nomor 2 tahun 2011 tentang Kegiatan Pengelolaan Data Pendidikan,
Memperjelas kedudukan Ditjen Dikmen melalui Sekretariat Direktorat Jenderal terkait tugas pendataan. Sekretaris Ditjen
Dikmen diberi kewenangan untuk merancang prosedur
pengumpulan data, melakukan sosialisasi formulir dan prosedur yang dihasilkan untuk tiap kelompok pendidikan, membangun
sistem pengumpulan, dan penyimpanan data, dan mengkoordinir pengumpulan semua data pokok pendidikan dari satuan
pendidikan yang berada di bawah pembinaan masing-masing Ditjen Dikmen dengan kriteria :
a. Individual artinya data yang dijaring bukan berupa data agregat. Data satuan pendidikan, guru, siswa, dan
13
13
saranaprasarana didata secara lengkap untuk setiap individu yang ada berikut atribut yang melekat padanya.
b. Relasional artinya data individu yang dijaring harus saling terhubung sesuai dengan atribut penghubungnya. Seorang
guru harus terhubung dengan nama sekolah tempatnya mengajar. Seorang siswa harus terhubung dengan nama
sekolah tempatnya menimba ilmu, dan terhubung dengan guru yang mengajarnya.
c. Longitudinal artinya data yang tersimpan dalam sistem pendataan sambung menyambung dengan tahun sebelumnya
dan tidak ada data yang dibuang. 3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik UU ITE. Salah satu tujuan dari undang-undang ini adalah untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik. Dengan Undang-Undang nomor 11 tahun 2018 ini maka data hasil
Pendataan DAPODIKMEN ini merupakan alat bukti hukum yang sah yang dapat dipergunakan diberbagai kepentingan kebijakan
pendidikan menengah. Pada Pasal 4 dinyatakan bahwa Pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Transaksi Elektronik dilaksanakan dengan tujuan untuk:
a. mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia;
b. mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
c. meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik; d. membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap Orang
untuk memajukan pemikiran dan kemampuan di bidang penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi seoptimal
mungkin dan bertanggung jawab; dan
14 ROADMAP PENGEMBANGAN SISTEM DAPODIKMEN TAHUN 2014 - 2019
14
e. memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi pengguna dan penyelenggar Teknologi Informasi.
Lebih lanjut pada Pasal 5 menjelaskan bahwa Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 adalah
1 Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik danatau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah.
2 Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik danatau hasil cetaknya sebagaimana dimaksud pada ayat 1
merupakan perluasan dari alat bukti yang sah sesuai dengan Hukum Acara yang berlaku di Indonesia.
3 Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik dinyatakan sah apabila menggunakan Sistem Elektronik
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.
4 Ketentuan mengenai Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak berlaku
untuk: a. surat yang menurut Undang-Undang harus dibuat dalam
bentuk tertulis; dan b. surat beserta dokumennya yang menurut Undang-Undang
harus dibuat dalam bentuk akta notaril atau akta yang dibuat oleh pejabat pembuat akta
4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
Direktorat Jenderal setelah melakukan Pendataan DAPODIKMEN menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh publik sebagaimana
yang diatur oleh Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008. Adapun Pasal yang mengatur tentang definisi subyek dan obyek informasi
publik, yaitu:
15
15
a. Pasal 1 Ayat 1 menyatakan bahwa Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda- tanda yang
mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan
dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi secara elektronik ataupun nonelektronik. b. Pasal 1 Ayat 2 menyatakan bahwa Informasi Publik adalah
informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, danatau diterima oleh suatu Badan Publik yang berkaitan
dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara danatau penyelenggara dan penyelenggaraan Badan Publik lainnya
yang sesuai dengan Undang-Undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.
c. Pasal 1 Ayat 3 menyatakan bahwa Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang
fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari
anggaran pendapatan dan belanja negara danatau anggaran pendapatan dan belanja daerah, atau organisasi
nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara
danatau anggaran pendapatan dan belanja daerah, sumbangan masyarakat, danatau luar negeri.
Di antara informasi yang dikelola oleh Ditjen Dikmen, terdapat beberapa diantaranya adalah informasi yang dikecualikan, yaitu
informasi yang tidak boleh diungkapkan ke umum, seperti yang tertulis pada:
a. Pada Pasal 17 menyatakan bahwa Setiap Badan Publik wajib
membuka akses bagi setiap Pemohon Informasi Publik untuk mendapatkan Informasi Publik, kecuali kecuali pada Point h:
16 ROADMAP PENGEMBANGAN SISTEM DAPODIKMEN TAHUN 2014 - 2019
16
informasi yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat mengungkap rahasia pribadi, yaitu:
Ayat 1 menyatakanbahwa riwayat dan kondisi anggota keluarga;
Ayat 3menyatakanbahwa kondisi keuangan, aset, pendapatan, dan rekening bank seseorang;
Ayat 4menyatakanbahwa hasil-hasil evaluasi
sehubungan dengan kapabilitas, intelektualitas, dan rekomendasi kemampuan seseorang; danatau
Ayat 5 menyatakanbahwa catatan yang menyangkut pribadi seseorang yang berkaitan dengan kegiatan satuan
pendidikan formal dan satuan pendidikan nonformal. 5. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor :
0293MPK.APR2014 tentang Pelaksanaan Instruksi Menteri Pendidikan Nasional nomor 2 tahun 2011
Surat edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang pelaksanaan intruksi menteri nomor 2 tahun 2011 disampaikan
kembali kepada semua unit yang diamanatkan dalam instruksi dimaksud melaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Surat
Edaran terlampir.
2.3 Kronologi Perkembangan Sistem Dapodikmen 2.3.1. Awal Diusulkannya Sistem Dapodikmen