Topologi Relasional Strong Reference

104 ROADMAP PENGEMBANGAN SISTEM DAPODIKMEN TAHUN 2014 - 2019 98 peserta didik adalah “ID peserta didik” dengan tipe data GUID, maka contoh nilainya “3F2504E0-4F89-11D3-9A0C-0305E82C3301”.

4.1.10. Topologi Relasional

Topologi basisdata yang digunakan dalam struktur basisdata Dapodik adalah topologi relasional. Topologi relasional ini menyimpan informasi mengenai data dan relasinya dalam tabel-tabel dua dimensi. Beberapa alasan penggunaan topologi relasional pada struktur basisdata Dapodik adalah: 1 Menghindari adanya redundansi karena struktur data sudah dinormalisasi sebelumnya. 2 Bisa mengeksekusi query yang sangat kompleks. Dengan basisdata relasional query yang melibatkan banyak tabel dapat dibuat dan dijalankan dengan mudah. 3 Tingkat kemanan meningkat. Dengan topologi relasional, data dapat disimpan ke dalam tabel yang terpisah. Tabel tertentu bisa diakses dan tabel tertentu tidak bisa diakses. Contoh: tabel “PTK” dengan tabel “Tunjangan” dipisah. Tabel “Tunjangan” tidak bisa diakses oleh sembarang orang. 4 Memudahkan untuk melakukan manipulasi data, karena data disimpan di dalam tabel yang terpisah-pisah. 5 Hubungan antar data mudah untuk dipahami. Contoh hubungan relasional pada Dapodik ditunjukkan pada Gambar 36. Pada gambar tersebut tampak bahwa entitas PTK mempunyai relasi dengan Satuan Pendidikan dan Proses Belajar Mengajar. Entitas Satuan Pendidikan berelasi dengan PTK, Substansi Pembelajaran, dan Rombel. 105 99 Gambar 36Hubungan relasional Data Pokok Pendidikan.

4.1.11. Strong Reference

Hubungan antara data pokok dan data transaksi dengan data referensi di dalam struktur basisdata Dapodik bersifat kuat strong. Tujuannya adalah untuk meningkatkan konsistensi data dan kevalidan data. Cara untuk membuat hubungan yang kuat tersebut adalah dengan melakukan standarisasi atribut dengan data referensi. Dengan kata lain, atribut-atribut pada suatu entitas yang nilainya bersifat konsisten dibuat melalui relasi entitas dengan data referensi dari pada berdiri sendiri sebagai atribut baru. Sebagai contoh, Agama merupakan atribut dari Peserta Didik. Namun informasi dari Agama ini bersifat konsisten Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Oleh karena itu Agama tidak dijadikan sebagai atribut dari Peserta Didik melainkan dijadikan sebagai data referensi yang direlasikan dengan entitas Peserta Didik. Dengan demikian isi dari informasi Agama harus berada pada data referensi Agama. Struktur dari basisdata Dapodik yang bersifat strong reference ditunjukkan pada Gambar 37. 106 ROADMAP PENGEMBANGAN SISTEM DAPODIKMEN TAHUN 2014 - 2019 100 Gambar 37Contoh Struktur Basisdata Dapodik yang Bersifat Strong Reference. 100 Gambar 37Contoh Struktur Basisdata Dapodik yang Bersifat Strong Reference.

4.1.12. Skala Nasional