Rancangan Sistem Arsitektur Sistem Penerapan Prinsip “Single Source of Data”

92 ROADMAP PENGEMBANGAN SISTEM DAPODIKMEN TAHUN 2014 - 2019 86 pendidikan, sedangkan di Direktorat Pembinaan SMK, pengakuan sertifikat ISO melekat pada jurusanprogram studi. Tahap perancangan database juga melibatkan Pusat Data dan Statistik Pendidikan PDSP karena unit kerja ini yang bertugas untuk menerbitkan seluruh referensi data yang akan digunakan oleh Aplikasi yang dikembangkan oleh unit utama. Struktur database diinisiasi oleh tim yang terdiri dari unsur Unit Utama Setditjen Dikdas dan Setditjen Dikmen, Pusat Data dan Statistik Pendidikan, dan Direktorat Teknis Terkait di seluruh Unit Utama. Secara garis besar, database yang akan dibangun nanti harus mampu menjawab permasalahan-permasalahan berikut: 1. Dapat menyajikan data satuan pendidikan secara longitudinal dari awal penerapan Dapodikmen sampai tahun terakhir. 2. Dapat menyajikan data individu satuan pendidikan, data individu PTK yang terkait dengan satuan pendidikan, data individu Peserta Didik yang terkait dengan satuan pendidikan dan PTK. 3. Dapat menampung informasi pembelajaran masing-masing individu peserta didik sesuai kurikulum yang berlaku. 4. Dapat menampung informasi nilai hasil belajar rapor masing- masing individu peserta didik sesuai kurikulum yang berlaku. 5. Dapat disinkronisasi dengan database Pusat Data dan Statistik Pendidikan. 6. Dapat disinkronisasi dengan database Front End yang terdapat di Sekolah.

4.1.1. Rancangan Sistem

Desain atau perancangan merupakan suatu proses untuk mendefinisikan arsitektur, komponen-komponen, antarmuka, dan beberapa karakteristik suatu sistem. Dengan adanya desain, model 93 87 suatu sistem bisa dievaluasi dan dianalisa apakah sudah sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Secara umum, desain sistem ini ditujukan untuk menjadi pedoman guideline dalam rangka mengefektifkan dan mengefisienkan upaya untuk menjadikan data pendidikan tersedia, bermanfaat dan dapat dipercaya. Secara khusus, desain sistem ini dijabarkan dalam bentuk yang lebih praktis. Sesuai dengan kriteria data yang dikehendaki pada Bab Sebelumnya, desain sistem data pendidikan ini merupakan cara menata data pendidikan agar memenuhi kriteria: a. Memenuhi persyaratan data individual, relasional dan longitudinal. b. Memungkinkan untuk pemakaian data secara bersama. c. Tahan terhadap perubahan proses. d. Mampu menangani volume yang sangat besar. e. Kualitas data selalu meningkat. Untuk selanjutnya dalam bab ini akan dijelaskan lebih detail mengenai arsitektur sistem, rancangan struktur basisdata Dapodik, rancangan mekanisme, strategi pemenuhan kualitas data, serta strategi peningkatan kualitas sistem.

4.1.2. Arsitektur Sistem

Arsitektur sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai cara membagi sistem menjadi subsistem-subsistem dan menetapkan cara interaksinya antar subsistem, sedemikian rupa sehingga sistem secara keseluruhan layak untuk dibangun feasible, dapat dikembangkan developable, handal reliable, aman secure dan berkinerja baik high performance. 94 ROADMAP PENGEMBANGAN SISTEM DAPODIKMEN TAHUN 2014 - 2019 88

4.1.3. Penerapan Prinsip “Single Source of Data”

Pengertian sederhana dari prinsip Single Source of Data ini adalah bahwa perubahan satu item data hanya dapat dilakukan di satu titik saja. Semua yang memakai item data tersebut tidak perlu melakukan pengetikan ulang data yang berubah tersebut. Dengan demikian satu titik tersebut merupakan sumber tunggal, tidak boleh ada titik lain yang dapat mengubah item data tersebut. Prinsip Single Source of Data akan mengefisienkan pengelolaan data. Dengan menyatukan sumber data, tidak perlu lagi melakukan rekonsiliasi data melalui proses matching. Setiap rekonsiliasi data yang berasal dari sumber berbeda membutuhkan upaya yang besar. Sebagian dari data tersebut dapat ditemukan pasangannya melalui pemrosesan kriteria dalam basisdata, tetapi sebagian lagi membutuhkan upaya manual karena data tersebut awalnya diproduksi oleh operator yang tentunya ada ketidakkonsistenan. Untuk jumlah data yang tidak besar, memelihara beberapa sumber data masih dalam batas kemampuan untuk direkonsiliasi. Namun data pendidikan yang berskala nasional merupakan data yang sangat besar. Rekonsiliasi akan sangat mahal. Prinsip Single Source of Data harus diterapkan secara tegas. Mekanisme yang kurang tepat dapat berpotensi merusak prinsip tersebut, misalnya penyalinan copy data. Tampaknya penyalinan tersebut logis dan masuk akal dapat memenuhi prinsip Single Source of Data, tetapi karena sifat data yang dapat berubah sewaktu-waktu, salinan data tersebut tidak sama lagi dengan data terbaru. Upaya untuk menjadikan sama kembali, bisa dengan menyalin ulang dari data terbaru. Tetapi data lain, misalnya ada transaksi, yang merujuk pada salinan lama akan kehilangan rujukan. Hal ini dikarenakan proses penyalinan ulang harus menghapus data lama terlebih dahulu. Alternatif lain untuk menyamakan kembali adalah dengan melakukan 95 89 editing pada salinan agar sesuai dengan data terbaru. Tetapi ini juga mengandung potensi menerima human error. Salinan data yang sudah berbeda dengan sumbernya dapat dikategorikan data dengan sumber yang lain. Atau dengan kata lain, sudah melanggar prinsip Single Source of Data.Basisdata yang mengikuti prinsip Single Source of Data harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya: 1. Mampu menampung semua data yang berlingkup nasional. 2. Merupakan rujukan yang persisten, dimana perujuk tidak akan kehilangan rujukan yang dikarenakan perubahan pada sumber data. 3. Kelengkapan data dapat diterima semua pengguna. 4. Validitas data dapat diterima. 5. Operasi data sederhana dan berkinerja baik responsif.

4.1.4. Ruang Lingkup Dapodikmen