“Bahwa kita itu dengan anak pun sebagai orang tua jangan egois. Merasa menang sendiri, merasa
berkuasa .. tidak seperti itu, walaupun dengan anak,
memberikan pendidikan yang baik “Saya minta maaf ya
nak, bapak gini, gini, gini ” ya itukan
sebetulnya kalo keluarga menerapkan hal semacam itu
waa indah, tidak ada kerusuhan, tidak ada tawuran kayak yang di
TV itu ”responden Y,B110-
114. Pendapat responden Y diatas, semakin menunjukan
bahwa menurut responden Y perilaku meminta maaf kepada anak dapat digunakan sebagai mengantisipasi
masalah seperti kerusuhan dan tawuran yang dilakukan oleh para anak-anak. Selain itu, Y mengatakan bahwa
perilaku meminta maaf juga dapat berfungsi untuk memahami karakter masing- masing dan hingga dapat
sebagai antisipasi akan konflik. Seperti yang dikatakan responden Y dalam wawancara :
“Ini sebetulnya untuk bisa saling memahami karakter
masing-masing, sedikit
tapi karena rutinitas, tapi kalau jarang ada komunikasi, tidak
pernah bersama-sama
memecahkan suatu
permasalahan, akhirnya kalau ada konflik ya berkepanjangan
. ”responden Y,B121-123.
3.5 Lain-lain
Y berpendapat bahwa perilaku meminta maaf kepada anak memiliki manfaat yang sama dengan perilaku
berterimakasih, keduanya memiliki unsur pujian atau penghargaan atas perhatian yang telah diberikan. Hal
tersebut munculdari perkatan responden Y dalam wawancara :
“Iya, sama saja itu. Jadi kalau itu sudah terbiasa dalam
keluarga, tidak
ada kata-kata
yang membatasi
orang tua
dengan anak
untuk mengucapkan terimakasih dan maaf. Tinggal
momennya apa, na kalau itu ... eeeee ... perhatian itu selalu diberikan otomatis anak anak juga
memperhatikan orang tua” responden Y, B162- 164.
Perkataan responden Y diatas juga memberikan pendapat lain terkait fungsi dari perilaku meminta maaf
kepada anak yaitu sebagai wujud dari pemberian perhatian kepada anak. Selain itu, melihat dari perkataan responden Y
diatas sebagai ayah, responden Y merasa apabila dirinya tanpa batas mengatakan maaf, anaknya akan secara
otomatis memberikan perhatian kepadanya Responden Ymengatakan bahwa sebagai ayah bagi
anak anaknya, dirinya merasa memiliki kewajiban untuk menjadi teladan.Salah satu teladan yang dikatakan oleh
responden Y adalah berupa tidak takut untuk mengatakan minta maaf kepada anak apabila dirinya melakukan
kesalahan.Perilaku meminta maaf kepada anaknya adalah salah satu hal yang ingin respondenY contohkan kepada
anaknya.Hal tersebut dilakukan oleh responden Y dengan
tujuan agar anaknya dapat menirunya kelak. Tampak dari kata-kata respondenY :
“Meminta maaf pada anak itu kan juga suatu ungkapan dan juga suatu pendidikan buat anak
walaupun orangtua pun kalau salah harus minta maaf. Inikan suatu juga eeee ... emmm ..
memberikan suatu teladan bagi anak-anak untuk mencontoh yang baik, yang namanya salah harus
mengakui kesalahannya, na mengakuinya itu dengan cara minta maaf.
”responden Y, B246-249.
b. Responden II S
1. Aspek meminta maaf
1.1 Perkataan “minta maaf”
Sebagai seorang ayah, responden S bercerita bahwa dirinya pernah memiliki penyesalan kepada anaknya.
Responden S menyesalkan perbuatannya ketika dirinya meninggalkan anak pertamanya bersepeda seorang diri,
yang pada akhirnya berujung pada anaknya masuk rumah sakit karena digigit oleh seekor anjing.Ketika berada
dirumah sakit, tidak tahan melihat anaknya menangis kesakitan, responden S kemudian mengatakan minta maaf
kepada anaknya.