PROFIL RESPONDEN ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

2. Responden II Responden kedua dalam penelitian ini berinisial S. Responden S adalah pria kelahiran Yogyakarta tanggal 13 Oktober 1959. Dalam kehidupan berkeluarga, responden S merupakan Ayah dari 3 orang anakdan seorang istri. Anak yang pertama berinisial P, saat ini berusia 35 tahun dan telah memiliki pekerjaan dan tidak lagi tinggal bersama S. Anak kedua berinisial B yang juga tidak lagi tinggal bersama Ayahnya S karena telah memiliki pekerjaan diluar Yogyakarta. S saat ini hanya tinggal bertiga yaitu bersama istri dan anak bungsunya yang berinisial A, mahasiswi berusia 22 tahun. Dalam kesehariannya S berprofesi sebagai penjaga kebersihan di Gereja dan memiliki usaha katering bersama istrinya. Sebelum berprofesi sebagai penjaga kebersihan di Gereja, S pernah berprofesi sebagai pegawai negeri hingga masa pensiunnya. Disamping itu, responden S juga terlibat sebagai abdi dalem Kraton Yogyakarta sejak 4 April 2013 hingga sekarang. Abdi dalem Kraton merupakan orang orang yang mengabdikan dirinya untuk menjaga kerajaan Kraton, yakni tempat tinggal Sri Sultan Hamengkubuwono, yang merupakan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Responden S bertubuh relatif gemuk dengan kulit berwarna coklat sawo matang. Dalam sesi wawancara, responden S kerap kali berpenampilan santai dengan berpakaian kaos dan celana pendek. Dalam menjawab pertanyaan S cenderung menjawab dengan singkat, padat dan ringkas. Disamping itu, sepanjang sesi wawancara S selalu menunjukan sikap yang santai dan sering tertawa. 3. Responden III Responden ketiga pada penelitian ini berinisial B. Responden B adalah ayah bersuku Jawa yang lahir pada tanggal 19 Maret 1956 di Daerah Istimewa Yogyakarta. Saat ini responden B telah memasuki masa pensiunnya. Sebelum memasuki masa pensiunnya responden B berprofesi sebagai PNS. Semasa kecilnya, responden B merupakan anak ke 6 dari 8 bersaudara. Orang tua responden B berasal dari Magelang ayah dan Solo Ibu. Saat ini, responden B telah memiliki keluarga sendiri yang terdiri dari dua orang anak dan seorang istri. Istri dari responden B berprofesi sebagai guru SMA dan masih aktif hingga saat ini. Anak tertua dari responden B berinisial KP yang telah berusia 28 tahun dan sedang menjalani masa kuliah.Sama halnya dengan anak kedua dari responden B, YV yang berusia 23 tahun juga sedang menjalani masa kuliahnya. Dalam kesehariannya, responden B secara rutin mengantar jemput istri yang masih bekerja sebagai guru SMA.Selain itu, responden B juga berperan menggantikan istrinya dalam hal membersihkan rumah ketika istrinya bekerja. Responden B memiliki figur badan yang tegap dan tidak terlalu gemuk.Selama sesi wawancara, responden B menggunakan kaos polo berwarna hijau dan celana pendek berwarna coklat. Dalam menjawab pertanyaan peneliti, responden B merupakan orang yang cukup informatif dan terbuka pada segala pertanyaan yang diajukan.Selain itu, sepanjang sesi wawancara responden B selalu menunjukan sikap yang santai dan murah senyum.

C. ANALISIS DATA

Berdasarkan hasil analisis terhadap kedua responden yang terlibat dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan beberapa tema yang dapat menjelaskan jawaban dari pertanyaan penelitian ini. Analisis akan dilakukan secara terpisah antar satu responden dan responden kedua. Hal ini peneliti lakukan agar analisis dapat secara fokus dilakukan setiap responden. Dalam tahap analisis ini, terdapat beberapa proses yang dilakukan oleh peneliti. Meskipun telah memiliki panduan analisis, peneliti tetap akan memperhatikan dan berfikiran secara terbuka terhadap kemungkinan munculnya tema yang baru, yang merupakan keunikan tersendiri dari tiap responden. Selain itu, peneliti juga akan memperhatikan tema yang terulang pada kedua responden. Dengan proses tersebut, maka pola yang memiliki kesamaan maupun perbedaan akan terlihat jelas pada tiap responden. Setelah analisis dari kedua responden didapatkan secara individual, peneliti kemudian merangkum tema yang muncul menjadi hasil analisis lebih lanjut. Terdapat beberapa alasan, hal tersebut menjadi pertimbangan peneliti dalam memutuskan tema tersebut dapat dijadikan fokus analisis dan pembahasan. Alasan tersebut antara lain adalah kesesuaian dengan fokus penelitian, frekuensi kemunculan dan hubungan yang muncul dari satu tema dengan tema yang lain. Berikut adalah hasil analisis dari kedua responden secara individual.

a. Reponden I Y

1. Aspek meminta maaf

1.1 Perkataan “minta maaf”

Sebagai seorang ayah, Y pernah memiliki penyesalan kepada anaknya. Ketika M anaknya pertama duduk dibangku SD, Y pernah memarahi sekaligus mengancing M diluar rumah. Hal tersebut dipicu oleh perilaku M yang tidak berpamitan kepada orang tuanya ketika ingin main kerumah temannya. Y hanya menyesalkan perilakunya tersebut ternyata membuat M menangis dan menjadi trauma. Y berkata bahwa dirinya berharap ada alternatif lain selain perilakunya tersebut. Walaupun Y menyesalkan perilakunya tersebut, Y berkata bahwa tidak terlintas di pikirannya untuk berkata minta maaf kepada anaknya. Hal tersebut disebabkan kurangnya kesadaran responden terhadap kesalahannya. Seperti yang dikatakan oleh responden Y: “Tidak ada ya ungkapan maaf, pengertiannya karena maaf itukan mengucapkan kata maaf itukan orang itu bersalah, kan gitu to? Kalau mereka bersalah, dengan kesadarannya dia akan mengucapkan maaf .“responden Y, B210-211. RespondenY merasa bahwa alasan mengapa dirinya memarahi dan tidak memperbolehkan M masuk ke dalam rumah ketika malam hari pada saat itu adalah karena kesalahan M sendiri.Secara tidak langsung, responden Y berkeyakinan bahwa hal yang membuat dia marah dan mengunci M diluar rumah pada malam hari itu adalah karena kesalahan dari anaknya, yang tidak berpamitan kepada orang tuanya terlebih dahulu. Lama kemudian responden Y sadar bahwa dirinya menyesali perbuatannya tersebut, dan berharap ada cara lain selain perilaku menghukum yang menyebabkan anaknya M menangis dan ketakutan tersebut. Akan tetapi, ternyata setelah dia