Kesimpulan Manfaat dari Perilaku Meminta Maaf kepada

G. Kesimpulan Umum

Berdasarkan berbagai kumpulan hasil wawancara diatas, kesimpulan umum yang dapat diambil adalah sebagai berikut. Terkait dengan aspek meminta maaf, terdapat dua tipe ayah yang bersuku Jawa dalam melakukan perilaku meminta maaf :  Beberapa ayah merasa perlu untuk tidak hanya sekedar mengatakan kata “maaf” namun juga menyertakan penjelasan dan diikuti dengan perubahan perilaku.  Beberapa ayah yang bersuku Jawa merasa bahwa perilaku meminta maaf kepada anak hanyalah sekedar kata-kata. Hasil didapatkan bahwa kebanyakan ayah yang bersuku Jawa memilih untuk tidak mengatakan kata minta maaf kepada anak. Alasan mengapa ayah yang bersuku Jawa memilih untuk tidak mengatakan kata minta maaf kepada anak adalah sebagai berikut :  Beberapa ayah merasa perilaku lain seperti menggendong dan memeluk anak lebih efektif daripada mengatakan kata minta maaf kepada anak.  Ketika ayah melakukan kesalahan kepada anak, mereka merasa anaknya lah yang menjadi penyebabnya. Sehingga beberapa ayah cenderung merasa anak lebih memiliki andil kesalahan dari mereka.  Karena anak lebih memiliki kesalahan, maka beberapa ayah yang bersuku Jawa merasa memberi peringatan dan memarahi anak untuk tidak melakukan perbuatannya lagi lebih penting untuk dilakukan daripada mengatakan kata minta maaf kepada anak.  Karena kebanyakan ayah yang bersuku Jawa sulit untuk menyadari letak kesalahannya dan sebagian kecil diantara mereka tidak merasa malu ketika memiliki kesalahan kepada anak. Terkait faktor yang mempengaruhi perilaku meminta maaf kepada anak. Bagi ayah bersuku Jawa terdapat dua faktor yang berpengaruh terhadap perilaku meminta maaf kepada anak, yaitu :  Faktor pertama yang dianggap oleh kebanyakan ayah bersuku Jawa paling berpengaruh adalah faktor kekuatan sosial. Sebagian besar ayah merasa diri lebih kuat secara sosial daripada seorang anak. Hal ini menyebabkan sebagian besar ayah selalu merasa lebih tau dan lebih benar dari anak mereka. Timbulnya kekuatan sosial yang diwujudkan oleh otoritas seorang ayah menyebabkan ayah yang bersuku Jawa cenderung merasa segan untuk melakukan perilaku meminta maaf kepada anak.  Faktor kedua adalah faktor jarak sosial. Sebagian besar ayah merasa secara jarak, lebih sulit untuk melakukan perilaku meminta maaf kepada anak dibanding dengan teman yang seusia. Sebagian ayah merasa bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh rasa keleluasaan. Disamping itu sebagian ayah merasa bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh persepsi yang mengatakan bahwa anak adalah figur yang lemah. Sehingga terkadang melakukan perilaku meminta maaf kepada anak dipicu oleh rasa kasihan. Hasil didapatkan bahwa terdapat berbagai manfaat dari perilaku meminta maaf kepada anak menurut ayah yang bersuku Jawa. Manfaat tersebut diantaranya  Sebagai bentuk antisipasi masalah. Bentuk antisipasi masalah yang disampaikan oleh ayah bersuku Jawa adalah sebagai unsur pendidikan, menjadikan diri teladan dan untuk memahami karakter serta mengikis rasa dendam.  Sebagai bentuk perhatian kepada anak.  Sebagai alat untuk memberi tahu letak kesalahan dari anak.  Sebagai alat untuk membina interaksi dan komunikasi, mendekatkan dan saling mengakrabkan dalam keluarga khususnya hubungan ayah dengan anak.  Sebagai alat untuk memperbaiki masalah. Sebagian ayah merasa bahwa dengan melakukan perilaku meminta maaf, masalah yang ada saat itu antara ayah dengan anak dapat terselesaikan dengan cepat.