Analisis Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

1. Motivasi Belajar a. Analisa Komparatif Deskriptif Tabel 5.20 Analisis Komparatif Motivasi Belajar Setiap Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif No. Res Sebelum Penelitian Sesudah Penelitian Selisih Peningkatan Motivasi 1 54 63 9 16,67 2 50 67 17 34 3 51 65 14 27,45 4 54 59 5 9,26 5 49 67 18 36,73 6 50 58 8 16 7 48 56 8 16,67 8 49 58 9 18,36 9 48 61 13 27 10 58 60 2 3,4 11 51 61 10 19,6 12 54 64 10 18,5 13 54 65 11 20,37 14 48 62 14 29,16 15 54 66 12 22,22 16 55 63 8 14,54 17 50 54 4 8 18 48 58 10 20,83 19 48 56 8 16,67 20 48 69 21 43,75 21 61 63 2 3,2 22 48 61 13 27 23 48 58 10 20,83 24 49 64 15 30,6 25 48 65 17 35,4 26 53 54 1 1,8 27 55 59 4 7,2 28 49 58 9 18,36 No. Res Sebelum Penelitian Sesudah Penelitian Selisih Peningkatan Motivasi 29 50 61 11 22 30 52 55 3 5,7 Total 1534 1830 296 19,30 Rata2 51,13 61 9,86 19,30 Dari tabel 5.20 dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa memiliki rata-rata sebelum PTK sebesar 51,13, sedangkan rerata sesudah PTK mencapai 61, yang berarti terdapat peningkatan sebesar 9,86 atau 19,30. Berikut akan disajikan analisis komparatif hasil kuesioner sebelum dan sesudah PTK: Tabel 5.21 Tabel Analisis Komparatif Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Berdasarkan Kriteria Motivasi Belajar Skala Motivasi Belajar Siswa Kriteria Motivasi Sebelum Penelitian Sesudah Penelitian Perubahan 69 – 80 Sangat Tinggi 3,33 Ada peningkatan sebesar 3,33 60 – 68 Tinggi 3,33 56,67 Ada peningkatan sebesar 53,33 54 – 59 Sedang 26,67 40 Ada peningkatan sebesar 13 48 – 53 Rendah 70 Ada penurunan sebesar 70 20 - 47 Sangat Rendah Tidak ada perubahan Total - 100 100 - Tabel 5.21 menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar sebelum dan sesudah PTK. Dari tabel tersebut dapat dilihat, terdapat peningkatan pada kriteria motivasi sangat tinggi sebesar 3,33, pada kriteria motivasi tinggi sebesar 53,33, kriteria motivasi sedang 13, sedangkan untuk kriteria motivasi rendah mengalami penurunan yaitu sebesar 70, dan untuk kriteria sangat rendah tidak ada perubahan. Rata-rata motivasi belajar sebelum PTK = 51,13 dan setelah pelaksanaan PTK = 61. Rata-rata setelah pelaksanaan PTK tersebut dikategorikan tinggi. Mengingat rata- rata motivasi belajar tersebut telah sesuai dengan target awal, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan PTK ini telah berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa. b. Pengujian Hipotesis 1 Pengujian prasyarat analisis Hasil pengujian normalitas data berdasarkan uji Kolmogorov- Smirnov tampak pada tabel berikut: Tabel 5.22 Pengujian Normalitas Selisih Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah PTK Berdasarkan One Sample Kolmogorov-Smirnov Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Selisih 30 9.87 5.043 1 21 Berdasarkan hasil pengujian normalitas berdasarkan Kolmogorov-Smirnov di atas, tampak bahwa Asymp. Sig. 2- tailed = 0,761 α = 0,05, sehingga dapat dikatakan distribusi data bersifat normal. 2 Rumusan Hipotesis Penelitian Ho 1 = tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif. H a1 = terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif. 3 Pengujian Hipotesis Penelitian Berikut disajikan hasil pengujian beda rata-rata kuesioner motivasi sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif berdasarkan t-paired sample One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Selisih N 30 Normal Parameters a Mean 9.87 Std. Deviation 5.043 Most Extreme Differences Absolute .122 Positive .089 Negative -.122 Kolmogorov-Smirnov Z .670 Asymp. Sig. 2-tailed .761 a. Test distribution is Normal. Tabel 5.23 Hasil Pengujian Beda Rata-rata Kuesioner Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah PTK Berdasarkan T- Paired Sample Tabel 5.23 menunjukkan bahwa nilai sig. 2-tailed adalah sebesar 0.000 α = 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran kooperatif. 2. Pemahaman Siswa a. Analisa Komparatif Deskriptif Berikut akan disajikan hasil analisis komparasi dari pre-test dan post-test siswa kelas X3 SMA N 6 Yogyakarta Tabel 5.24 Daftar Perubahan Hasil Pre-test ke Post-test Siswa No Nama Pre -test Post -test Selisih peningka tan KKM Ket 1 Agung WK 40 80 40 100 75 T 2 Anita W 20 90 70 350 75 T Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviati on Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 sebelum - sesudah -9.867 5.043 .921 -11.750 -7.984 - 10.717 29 .000 No Nama Pre -test Post -test Selisih peningka tan KKM Ket 3 Arsyaniddha 40 80 40 100 75 T 4 Arwan S 50 60 10 20 75 TT 5 Asefin N I 40 80 40 100 75 T 6 Ayu fitri 30 80 50 167 75 T 7 Azhar Khoiri 20 90 70 350 75 T 8 Benedictus 90 90 75 T 9 Cartenz N 30 80 50 167 75 T 10 Chandra M 60 90 30 50 75 T 11 Clara P 50 80 30 60 75 T 12 Difa I A P 80 90 10 12,5 75 T 13 Evel A 50 80 30 50 75 T 14 Fileas A 30 70 40 133 75 TT 15 Firda A 30 80 50 167 75 T 16 Florentinus 60 90 30 50 75 T 17 Ganang N 10 80 70 700 75 T 18 Ganang W 50 80 30 60 75 T 19 Gisela R 50 80 30 60 75 T 20 Ken iswari 70 100 30 43 75 T 21 Kinda Reggi 10 80 70 700 75 T 22 Lintang K 20 80 60 300 75 T 23 Maria Ditya 30 80 50 167 75 T 24 Meitriva 50 100 50 100 75 T 25 Mirshad 30 80 50 167 75 T 26 M. Tegar 60 90 30 50 75 T 27 Rifky I 70 80 10 14 75 T 28 Rika K 80 90 10 12,5 75 T 29 Siskia F 40 80 40 100 75 T 30 Yoga Wahyu 60 80 20 33,33 75 T Rata-rata 45 83 38 84,4 75 T Pada tabel 5.24 menunjukkan perubahan pemahaman siswa tentang materi pencatatan ke dalam jurnal umum setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif. Dari keseluruhan siswa yang berjumlah 32 siswa, 2 orang tidak diperhitungkan karena tidak mengikuti kegiatan pre-test dikarenakan sakit. Rata-rata pre-test adalah 45, sedangkan rata-rata post-test adalah 83 , sehingga terjadi peningkatan pemahaman yang ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata sebesar 38 . Nilai KKM untuk mata pelajaran Akuntansi kelas X telah ditetapkan yaitu sebesar 75. Dari 30 siswa , 28 siswa memiliki nilai post-test tuntas, sedangkan 2 siswa memiliki nilai post-test yang tidak tuntas. Berikut akan disajikan tabel analisis komparatif perubahan pemahaman siswa: Tabel 5.25 Analisis Komparatif Perubahan Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah PTK Skala prestasi Kriteria Pre-test Post- test Perubahan 81-100 Sangat tinggi 1 10 Meningkat 30 66-80 Tinggi 4 19 Meningkat 50 56-65 Sedang 5 1 Menurun 13,33 46-55 Rendah 5 Menurun 16,67 0 - 45 Sangat rendah 15 Menurun 50 total 30 30 Dari tabel 5.25, terlihat bahwa terjadi perubahan tingkat pemahaman siswa sebelum dan sesudah PTK, yaitu untuk kategori pemahaman sangat tinggi meningkat 30, kategori pemahaman tinggi 50, sedangkan untuk kategori pemahaman sedang, rendah, dan sangat rendah menurun sebesar 13,33, 16,67, dan 50. Rata-rata pemahaman siswa sebelum PTK = 45 dan setelah pelaksanaan PTK = 83. Rata-rata setelah pelaksanaan PTK tersebut dikategorikan sangat tinggi. Berdasarkan pada tabel 5.24, sebanyak 28 siswa 93,3 memiliki nilai post-test melebihi batas Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang telah ditetapkan. Mengingat hasil post-test tersebut telah sesuai dengan target awal, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan PTK ini telah berhasil meningkatkan pemahaman siswa. b. Pengujian Hipotesis 1 Pengujian prasyarat analisis Hasil pengujian normalitas data berdasarkan uji Kolmogorov- Smirnov , tampak pada tabel berikut: Tabel 5.26 Pengujian Normalitas Selisih Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah PTK Berdasarkan One Sample Kolmogorov- Smirnov Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Min Max Selisih 30 38.00 19.369 70 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test selisih N 30 Normal Parameters a Mean 38.00 Std. Deviation 19.369 Most Extreme Differences Absolute .140 Positive .127 Negative -.140 Kolmogorov-Smirnov Z .766 Asymp. Sig. 2-tailed .601 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov, dapat dilihat nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,601 α = 0,05, maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal. 2 Rumusan hipotesis penelitian H o2 = tidak ada perbedaan pemahaman siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif. H a2 = terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif. 3 Pengujian hipotesis penelitian Hasil pengujian beda rata-rata pre-test dan post-test berdasarkan paired sample test disajikan dalam tabel berikut: Tabel 5.27 Hasil Pengujian Beda Rata-Rata Pre-test dan Post-test Berdasarkan T- Paired Sample Test Tabel 5.22 menunjukkan bahwa nilai Sig. 2-tailed adalah sebesar 0.000 α = 0.05, sehingga dapat dikatakan bahwa Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat T-Paired Samples Test Paired Differences T df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviati on Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Pre_test - Post_test -38.000 19.369 3.536 -45.233 -30.767 -10.746 29 .000 perbedaan pemahaman siswa kelas X3 SMA N 6 Yogyakarta sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif.

C. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan motivasi belajar siswa kelas XII IPS pada materi jurnal khusus perusahaan dagang.

0 0 240

Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament pada materi jurnal penyesuaian sebagai upaya meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.

0 15 378

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match sebagai upaya meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa pada materi pembelajaran jurnal umum : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 4 Yogyakarta.

0 0 313

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) sebagai upaya meningkatkan keterampilan sosial dan pemahaman siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X5 SMA Negeri 6 Yogyakarta.

0 1 324

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) pada materi pembelajaran jurnal umum sebagai upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa : penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Putra

0 0 291

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipes Team Games Tournament (TGT) sebagai upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada materi jurnal penyesuaian. Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 0 323

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi dalam jurnal khusus : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XII Sosial 2 SMA Nege

0 9 227

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match sebagai upaya meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa pada materi pembelajaran jurnal umum penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 4 Yogyakarta

0 5 311

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan motivasi belajar siswa kelas XII IPS pada materi jurnal khusus perusahaan dagang

0 10 307

Penerapan model pembelajaran kooperatif pada materi jurnal umum sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman siswa kelas X SMA : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X3 SMA N 6 Yogyakarta - USD Repository

0 7 277