c. Pengamatan
Selanjutnya diadakan pengamatan yang teliti terhadap proses pelaksanaannya.
d. Refleksi
Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi dan dapat menyimpulkan apa yang terjadi dalam kelasnya.
Gambar 2.1 Tahap Pelaksanaan PTK
Sumber: Suharsimi, Arikunto 2006:16
B. Model Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Menurut Sugiyanto
2010:37, pembelajaran
kooperatif cooperative learning adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus
pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Sedangkan menurut Slavin Isjoni dan Ismail, 2008:150 pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana kelompok belajar
dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah empat orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih
bergairah dalam belajar. Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa cooperative
learning adalah suatu model pembelajaran dimana dalam sistem
belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil sehingga tujuan belajar dapat tercapai karena kondisi belajar dapat maksimal.
2. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif
Terdapat lima prinsip utama dalam pembelajaran kooperatif cooperative learning yaitu sebagai berikut Anita Lie, 2010:31-37:
a. Prinsip ketergantungan positif positive interdependence, yaitu
dalam pembelajaran kooperatif, keberhasilan dalam penyelesaian tugas tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok
tersebut. Keberhasilan kerja kelompok ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota kelompok. Oleh karena itu, semua anggota
dalam kelompok akan merasakan saling ketergantungan.
b. Tanggung jawab perseorangan individual accountability yaitu
keberhasilan kelompok sangat tergantung dari masing-masing anggota kelompoknya. Oleh karena itu setiap anggota kelompok
mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan dalam kelompok tersebut.
c. Interaksi tatap muka face to face promotion interaction yaitu
memberikan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka melakukan interaksi dan diskusi
untuk saling memberi dan menerima informasi dari anggota kelompok lain.
d. Partisipasi dan komunikasi participation communication yaitu
melatih siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran.
e. Evaluasi proses kelompok, yaitu menjadwalkan waktu khusus bagi
kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil
kerja kelompok mereka, agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.
3. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
Ciri-ciri pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut Rusman, 2010:208:
a. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk
menuntaskan materi belajarnya. b.
Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
c. Anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, dan jenis
kelamin yang berbeda-beda. d.
Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok ketimbang individu.
Menurut Daryanto dan Muljo 2012:242, ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:
a. Siswa dalam berkelompok secara kooperatif menyelesaikan materi
belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. b.
Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan gender.
c. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-
masing individu. 4.
Prosedur Pembelajaran Kooperatif Menurut Rusman 2011:212, prosedur atau langkah-langkah
pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu sebagai berikut:
a. Penjelasan materi, tahapan ini merupakan tahapan penyampaian
pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama tahapan ini adalah pemahaman siswa
terhadap pokok materi pembelajaran.
b. Belajar kelompok, tahapan ini dilakukan setelah guru memberikan
penjelasan materi, siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk sebelumnya.
c. Penilaian, penilaian dalam pembelajaran kooperatif bisa dilakukan
melalui tes atau kuis yang dilakukan secara individu atau kelompok. Tes individu akan memberikan penilaian kemampuan
individu, sedangkan kelompok akan memberikan penilaian kemampuan kelompoknya, seperti dijelaskan Sanjaya 2006:247.
d. Pengakuan tim, adalah penetapan tim yang dianggap paling
menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah, dengan harapan dapat memotivasi tim
untuk terus berprestasi lebih baik lagi.
5. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai sekurang-kurangnya tiga tujuan penting pembelajaran, yaitu hasil
belajar akademik,
penerimaan terhadap
keragaman, dan
pengembangan keterampilan sosial Ibrahim, dkk, 2000:7: a.
Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam
membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit. b.
Penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuan.
Mengajarkan untuk saling menghargai satu sama lain. c.
Mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi. Keterampilan ini penting karena banyak anak muda
dan orang dewasa masih kurang dalam keterampilan sosial.
6. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif
Setiap model pembelajaran pasti memiliki keunggulan serta kelemahan.
a. Keunggulan Pembelajaran Kooperatif Wina Sanjaya, 2006:247
1 Siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi
dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari
siswa lain.
2 Dapat mengembangkan kemampuan mengembangkan ide atau
gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkan dengan ide-ide orang lain.
3 Membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari
akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. 4
Dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.
5 Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide
dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat
kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya.
6 Interaksi selama kooperatif berlangsung, dapat meningkatkan
motivasi dan memberikan rangsangan berpikir. Hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang.
b. Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Wina Sanjaya, 2006:248
1 Untuk memahami dan mengerti filosofis model pembelajaran
kooperatif memang butuh waktu. Sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa dapat mengerti dan
memahami filsafat cooperative learning.
2 Ciri utama dalam model pembelajaran kooperatif adalah bahwa
siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching
yang efektif, maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa
yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa.
3 Penilaian yang diberikan berdasarkan kepada hasil kerja
kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari , bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi
setiap individu siswa.
4 Keberhasilan model pembelajaran kooperatif dalam upaya
mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang, dan hal ini tidak dapat mungkin
tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-kali penerapan strategi ini.
5 Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan
yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan
secara individual.
7. Model-model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Suyatno 2009:52, model-model pembelajaran kooperatif sangat beragam, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Tipe Student Teams Achievement Division STAD
b. Tipe Numbering Head Together NHT
c. Tipe Jigsaw
d. Tipe Think Pairs and Share TPS
e. Tipe Teams Games Tournament TGT
f. Tipe Role Playing
g. Tipe Course Review Horay CRH
h. Tipe Make a Match
i. Tipe Mind Maping
j. Tipe Examples Non Examples
k. Tipe Take and Give
C. Model Pembelajaran Tipe Make a Match