Operasional Variabel Penelitian Pengaruh DPK, CAR, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Komposisi Pembiayaan Mudharabah (Studi Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Di Indonesia)

67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif

Dalam penelitian ini data diolah secara elektronik dengan menggunakan Microsoft Excel 2010 dan IBM SPSS Statistics 22 untuk mempercepat mendapatkan perolehan hasil yang dapat menjelaskan variabel-variabel yang diteliti. Pembiayaan mudharabah pada BPRS menjadi variabel dependen. Sementara itu yang menjadi variabel independen dana pihak ketiga DPK, Capital Adequacy Ratio CAR, inflasi, nilai tukar rupiah dan tingkat bagi hasil. Hasil dan pembahasan masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1. Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan mudharabah adalah akad kerja sama di mana ada yang bertindak sebagai shahibul mal pemilik dana dan sebagai mudharib pengelola dana dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah bagi hasil yang telah disepakati antara kedua belah pihak. Apabila pembiayaan mudharabah dapat dilaksanakan dengan maksimal akan menggerakan sektor ekonomi riil yaitu dengan membuka lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja untuk mengurangi pengangguran. Perkembangan pembiayaan mudharabah pada BPRS dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 4.1 Perkembangan Pembiayaan Mudharabah pada BPRS Sumber : Bank Indonesia, data diolah Berdasarkan gambar tersebut dapat kita ketahui bahwa pembiayaan mudharabah yang disalurkan oleh BPRS di Indonesia dari tahun 2009 hingga 2015 secara umum terus mengalami kenaikan. Mulai dari Juni 2009 yaitu sebesar 50.170 milyar dan terus meningkat menjadi 69.549 milyar pada Oktober 2010. Namun pada November 2010 sampai Februari 2011 mengalami penurunan menjadi 63.080 milyar. Kemudian bergerak naik kembali menjadi 79.774 milyar pada Agustus 2011 dan kembali turun lagi hingga awal tahun 2012. Pada Januari sampai Juni 2015 pembiayaan mudharabah terus meningkat dari 118.415 milyar menjadi 158.936 milyar. Perkembangan pembiayaan mudharabah memang berfluktuasi. Tetapi secara keseluruhan pembiayaan mudharabah terus menunjukkan peningkatan yang cukup menggembirakan dan tidak ada penurunan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah pada BPRS telah berkembang dengan baik. 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000 140.000 160.000 Ju n -09 Okt- 9 Fe b -10 Ju n -10 Ok t-1 Fe b -11 Ju n -11 Ok t-1 1 Fe b -12 Ju n -12 Ok t-1 2 Fe b -13 Ju n -13 Ok t-1 3 Fe b -14 Ju n -14 Ok t-1 4 Fe b -15 Ju n -15 M il y ar Periode Pembiayaan Mudharabah 2. Dana Pihak Ketiga DPK DPK merupakan dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat. Pada BPRS, dana pihak ketiga ini hanya dalam bentuk tabungan dan deposito. Dana ini biasanya menjadi dana terbesar yang dimiliki oleh bank atau BPRS. Hal ini sesuai dengan fungsinya yaitu melakukan penghimpunan dana dari masyarakat. Perkembangan DPK pada BPRS di Indonesia dari tahun 2009 hingga 2015 dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 4.2 Perkembangan Dana Pihak Ketiga DPK pada BPRS Sumber : Bank Indonesia, data diolah Berdasarkan gambar dapat diketahui bahwa perkembangan DPK yang berhasil dihimpun oleh BPRS di Indonesia secara keseluruhan terus mengalami peningkatan. Hampir setiap tahunnya meningkat, dari Juni 2009 hingga April 2014 yaitu sebesar 1.082.786 milyar menjadi 3.734.325 milyar. DPK pada BPRS sedikit mengalami penurunan pada bulan Mei hingga Juli 2014 namun kembali mengalami kenaikan hingga April 2015 yaitu sebesar 4.204.807 milyar. Perkembangan DPK pada BPRS 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000 3.500.000 4.000.000 4.500.000 Ju n -09 N o p -09 Ap r- 10 Se p -10 Fe b -11 Ju l- 11 De s- 11 Me i- 1 2 Ok t-1 2 Ma r- 13 Agu st-1 3 Jan -14 Ju n -14 N o p -14 Ap r- 15 M il y ar Periode DPK menunjukkan bahwa meskipun BPRS merupakan lembaga keuangan mikro namun kepercayaan dan minat masyarakat untuk menyimpan dananya di BPRS semakin baik dan terus meningkat. Semakin banyak dana yang dapat dihimpun oleh bank semakin besar pula pembiayaan yag disalurkan oleh bank kepada masyarakat. 3. Capital Adequacy Ratio CAR Capital Adequacy Ratio CAR adalah rasio kecukupan modal pada bank maupun BPRS yang berfungsi untuk menutupi risiko kerugian dari aktiva produktif, misalnya pemberian pembiayaan. Nilai CAR yang tinggi dapat meningkatkan cadangan kas untuk memperluas pembiayaan yang diberikan oleh bank. Sehingga tingkat profitabilitas bank juga akan semakin meningkat. Perkembangan CAR pada BPRS selama periode 2009-2015 dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 4.3 Perkembangan Capital Adequacy Ratio CAR pada BPRS Sumber : Bank Indonesia, data diolah 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 45,00 Ju n -09 Ok t-0 9 Fe b -10 Ju n -10 Ok t-1 Fe b -11 Ju n -11 Ok t-1 1 Fe b -12 Ju n -12 Ok t-1 2 Fe b -13 Ju n -13 Ok t-1 3 Fe b -14 Ju n -14 Ok t-1 4 Fe b -15 Ju n -15 Per sen Periode CAR

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Analisis pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dan Dollar Inflasi, dan Jumlah uang beredar (M2) terhadap dana pihak ketiga (DPK) serta implikasinya pada pembiayaan Mudharabah pada perbankan Syariah di Indonesia

0 13 137

Analisis pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), nilai tukar (kurs) dan inflasi terhadap pembiayaan bermasalah perbankan syariah di Indonesia periode Juli 2010-Desember 2013

9 73 133

Analisis Pengaruh Jumlah Dana Pihak ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF) dan Tingkat Inflasi terhadap Total Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia (Periode januari 2007-Oktober 2012)

2 24 142

Analisis faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan mudharabah pada perbankan syariah di Indonesia Periode 2003-2009

2 9 189

PENGARUH DEPOSITO MUDHARABAH, SPREAD BAGI HASIL, DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN Pengaruh Deposito Mudharabah, Spread Bagi Hasil, Dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil (Studi Empiris pada Bank Syariah di Indones

10 23 17

PENGARUH DEPOSITO MUDHARABAH, SPREAD BAGI HASIL, DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN Pengaruh Deposito Mudharabah, Spread Bagi Hasil, Dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil (Studi Empiris pada Bank Syariah di Indones

0 0 15

PENDAHULUAN Pengaruh Deposito Mudharabah, Spread Bagi Hasil, Dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil (Studi Empiris pada Bank Syariah di Indonesia).

0 2 9

ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN

1 2 121

ANALISIS PENGARUH NPF, CAR, FDR, DPK, DAN ROA TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

4 27 17