13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS
1. Pengertian BPRS
Dalam UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Pasal 5 Ayat 1 yang diperbaharui dengan UU
Nomor 10 Tahun 1998 disebutkan bahwa “menurut jenisnya, bank terdiri dari bank umum dan bank perkreditan rakyat”. Bank
Perkreditan Rakyat BPR yang dimaksud dalam undang-undang tersebut adalah bank yang menerima simpanan dalam bentuk deposito berjangka,
tabungan, danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu UU Nomor 7 Tahun 1992, Pasal 1 Ayat 3. Adapun yang dimaksud dengan BPRS adalah
BPR biasa yang pola operasionalnya mengikuti prinsip-prinsip ekonomi syariah Islam, terutama bagi hasil.
1
Menurut UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, disebutkan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. 2.
Tujuan Didirikannya BPRS Terdapat beberapa tujuan dari didirikannya BPRS, antara lain:
1 Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam terutama masyarakat golongan ekonomi lemah
2 Meningkatkan pendapatan perkapita
1
Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat Sebuah Pengenalan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002, hal. 108
3 Menambah lapangan kerja terutama di kecamatan-kecamatan 4 Mengurangi urbanisasi
5 Membina semangat ukhuwah Islamiyah melalui kegiatan ekonomi. Kehadiran BPRS diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan umat
Islam terutama masyarakat golongan ekonomi lemah. Hal ini disebabkan yang menjadi sasaran utama dari BPRS adalah umat Islam yang berada di
pedesaan dan ditingkat kecamatan. Masyarakat yang berada di kawasan tersebut pada umumnya termasuk pada masyarakat golongan ekonomi lemah.
Kehadiran BPRS bisa menjadi sumber permodalan bagi pengembangan usaha-usaha masyarakat golongan ekonomi lemah, sehingga pada gilirannya
bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.
2
3. Kegiatan Usaha BPRS
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh BPRS sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kegiatan usaha bank syariah. Berdasarkan UU Nomor 21
Tahun 2008 Pasal 21 disebutkan bahwa Kegiatan usaha Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah meliputi:
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk: 1 Simpanan berupa Tabungan atau yang dipersamakan dengan itu
berdasarkan Akad wadi’ah atau Akad lain yang tidak bertentangan
dengan Prinsip Syariah; dan
2
Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat Sebuah Pengenalan, hal. 109