Hubungan CAR Dengan Pembiayaan Mudharabah CAR  merupakan  rasio  permodalan  yang  berfungsi  untuk  mengukur
kemampuan  bank  dalam  menyerap  kerugian-kerugian  yang  tidak  dapat dihindari  lagi  serta  dapat  pula  digunakan  untuk  mengukur  besar-kecilnya
kekayaan  bank  tersebut  atau  kekayaan  yang  dimiliki  oleh  para  pemegang sahamnya.  Perhitungan  aspek  permodalan  bank  dimaksudkan  untuk
mengetahui  seberapa  besar  kemampuan  bank  tersebut  untuk  menanggung risiko  kerugian  yang  mungkin  timbul  dari  pembiayaan  yang  diberikan  bank
kepada  pihak  lain.
16
CAR  termasuk  salah  satu  indikator  dalam  menganalisis kesehatankinerja  bank.  Semakin  tinggi  CAR  yang  dimiliki  oleh  suatu  bank
menunjukan bahwa kinerja bank tersebut baik sehingga berpengaruh terhadap kegiatan operasionalnya, salah satunya pembiayaan mudharabah.
E. Inflasi
1.  Pengertian Inflasi
Salah  satu  peristiwa  moneter  yang  sangat  penting  dan  yang  dijumpai hampir  disemua  negara  di  dunia  adalah  inflasi.  Definisi  singkat  dari  inflasi
adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi,
kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada atau mengakibatkan kenaikan sebagian  besar  dari  harga  barang-barang  lain.  Syarat  adanya  kecenderungan
menaik yang terus-menerus juga perlu diingat. Kenaikan harga-harga karena, misalnya  musiman,  menjelang  hari-hari  besar,  atau  yang  terjadi  sekali  saja
16
Dwi Nu r’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, hal. 90
dan  tidak  mempunyai  pengaruh  lanjutan  tidak  disebut  inflasi.  Kenaikan harga semacam ini tidak dianggap sebagai masalah atau “penyakit” ekonomi
dan tidak memerlukan kebijaksanaan khusus untuk menanggulanginya.
17
Dalam  banyak  literatur  disebutkan  bahwa  inflasi  didefinisikan  sebagai kenaikan  harga  umum  secara  terus  menerus  dari  suatu  perekonomian.
Sedangkan  menurut  Rahardja  dan  Mandala  Manurung  mengatakan  bahwa inflasi  adalah  gejala  kenaikan  harga  barang-barang  yang  bersifat  umum  dan
berlangsung  terus  menerus.  Sedangkan  menurut  Sukirno,  inflasi  yaitu, kenaikan  dalam  harga  barang  dan  jasa  yang  terjadi  karena  permintaan
bertambah  lebih  besar  dibandingkan  dengan  penawaran  barang  di  pasar. Dengan  kata  lain,  terlalu  banyak  uang  yang  memburu  barang  yang  terlalu
sedikit.  Tingkat  harga  yang  melambung  sampai  100  atau  lebih  dalam setahun  hiperinflasi,  menyebabkan  hilangnya  kepercayaan  masyarakat
terhadap  mata  uang,  sehingga  masyarakat  cenderung  menyimpan  aktiva mereka  dalam  bentuk  lain,  seperti  real  estate  atau  emas,  yang  biasanya
bertahan nilainya dimasa-masa inflasi.
18
2. Jenis Inflasi
Kategori inflasi menurut besarnya dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
19
a.  Inflasi  rendah,  yaitu  inflasi  dengan  laju  kurang  dari  10  pertahun, sehingga  disebut  juga  dengan  inflasi  di  bawah  dua  digit.  Sifat  inflasi
17
Boediono, Ekonomi Moneter Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 1998, edisi ke 3, hal. 161
18
Nurul Huda, Ekonomi Makro Islam : Pendekatan Teoritis, Jakarta: KENCANA, 2008, hal. 175
19
Imamudin  Yuliadi,  Ekonomi  Moneter  Jakarta  :  PT  Macanan  Jaya  Cemerlang,  2008, cetakan I, hal. 75
rendah  ini  tidak  memberikan  dampak  yang  merusak  bagi perekonomian. Dalam beberapa hal justru memberikan dorongan bagi
pengusaha  untuk  lebih  bergairah  dalam  berproduksi  karena  adanya dorongan kenaikan harga barang di pasar.
b.  Inflasi  sedang,  yaitu  inflasi  yang  bergerak  antara  10-30  pertahun. Pengaruh yang ditimbulkan cukup dirasakan terutama bagi masyarakat
yang berpenghasilan tetap seperti pegawai negeri dan karyawan lepas. c.  Inflasi  tinggi,  yaitu  inflasi  dengan  laju  antara  30-100  pertahun.
Efek  yang  ditimbulkan  menyebabkan  mulai  hilangnya  kepercayaan masyarakat  terhadap  lembaga-lembaga  ekonomi  masyarakat  seperti
perbankan.  Aktifitas  kredit,  asuransi,  proses  produksi  dan  distribusi barang  mengalami  guncangan  karena  masyarakat  lebih  mengambil
sikap  aman  dengan  memegang  barang  daripada  uang.  Masyarakat mulai kehilangan kepercayaan terhadap stabilitas nilai mata uang.
d.  Hyper  inflation,  yaitu  inflasi  dengan  laju  di  atas  100  pertahun  dan menimbulkan  krisis  ekonomi  yang  berkepanjangan.  Fenomena  hyper
inflation biasanya menandai adanya pergolakan politik dan pergantian
pemerintah atau
rezim. Masyarakat
benar-benar kehilangan
kepercayaan  terhadap  mata  uang  yang  beredar  sehingga  perekonmian lumpuh.
Penggolongan yang kedua adalah atas dasar sebab awal dari inflasi. Atas dasar ini kita bedakan 2 macam inflasi:
1.  Inflasi  yang  timbul  karena  permintaan  masyarakat  akan  berbagai barang terlalu kuat. Inflasi semacam ini disebut demand inflation.