DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tahapan metde diskusi
16 Tabel 2.2
Kelebihan dan kelemahan metde diskusi 18
Tabel 2.3 Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS kelas IV
21 Tabel 3.1
Instrumen observasi kinerja guru 39
Tabel 3.2 Instrumen observasi kinerja siswa
39 Tabel 3.3
Indikator Kinerja Guru Dalam Proses Pembelajaran 40
Tabel 3.4 Indikator Keaktifan siswa Dalam Proses Pembelajaran
40 Tabel 3.5
Kriteria Kinerja Guru 41
Tabel 3.6 Kriteria Keaktifan Siswa
42 Tabel 4.1
Persentase rata-rata keaktifan siswa prasiklus 51
Tabel 4.2 Persentase rata-rata keaktifan siswa siklus I
52 Tabel 4.3
Persentase rata-rata keaktifan siswa siklus II 54
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Persentase keaktifan siswa pada kegiatan pembelajaran 55
pra siklus Diagram 4.2 Persentase keaktifan siswa pada kegiatan pembelajaran
56 siklus I
Diagram 4.3 Persentase keaktifan siswa pada kegiatan pembelajaran 57
siklus II Diagram 44 Persentase peningkatan keaktifan siswa pada kegiatan
58 pembelajaran prasiklus, siklus I dan siklus II
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa serta negara.
1
Dengan demikian, pendidikan bukanlah kegiatan yang dilaksanakan secara asal-asalan tetapi kegiatan yang bertujuan karena dilakukan secara terencana
sehingga segala sesuatu yang dilakukan dalam kegiatan tersebut diarahkan pada tujuan pencapaian siswa untuk dapat mengembangkan seluruh potensi
yang dimilikinya secara optimal. Oleh karena itu, pendidikan harus dilakukan secara terarah, terpadu dan berkesinambungan.
Namun, pendidikan merupakan suatu sistem. Sistem adalah satu kesatuan yang satu sama lain saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai
suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai tujuan yang telah ditetapkan.
2
Suatu sistem selalu melibatkan berbagai komponen untuk mencapai tujuan tersebut. Oleh sebab itu, suatu sistem tidak mungkin hanya
memiliki satu komponen saja melainkan memerlukan berbagai komponen yang saling berkaitan. Begitu banyak komponen yang dapat mempengaruhi
kualitas pendidikan, namun tidak mungkin upaya tersebut dilakukan secara serempak. Komponen yang selama ini sering di tuding sebagai orang yang
paling bertanggung jawab terhadap kualitas pendidikan adalah guru, karena guru merupakan komponen yang paling strategis dalam proses pendidikan.
Sehingga, tidak mengherankan apabila banyak pihak yang menaruh harapan besar terhadap guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan mengingat
bahwa kualitas pendidikan sangat menentukan mutu kehidupan bangsa.
1
Yahya Ismail, Ilmu Pendidikan Teoritis, Ganeca Exact, 2008 h. 1
2
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Ed. 1, Jakarta:Kencana, 2010, Cet. 7, h. 49