perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar.
49
e. Fungsi dan Peran Koperasi
Pada pasal 4 Bab III, dalam undang-undang perkoperasian nomor 25 tahun 1992 tanggal 21 Oktober 1992 yang dikutip oleh Pandji Anoraga
menjelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi adalah sebagai berikut: 1.1
Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
1.2 Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat. `
1.3 Memperkukuh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
1.4 Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
50
f. Aliran-aliran koperasi
1.1 Aliran sosialis
Aliran ini yang menjadikan koperasi sebagai batu loncatan untuk mencapai sosialisme.
1.2 Aliran persemakmuran koperasi
Aliran ini mengingatkan agar koperasi menguasai kehidupan ekonomi. Walaupun usaha swasta masih dapat diterima namun
swasta hanya menduduki tempat ke dua.
1.3 Koperasi sebagai koreksi
Aliran ini dimaksudkan untuk menghilangkan kejahatan-kejahatan yang ditimbulkan oleh sistem kapitalis apabila dirasakan sistem
kapitalis ini merugikan konsumen dan merupakan bagian dari apa yang disebut
“institusional economic balance theory”. 1.4
Aliran antigonish Aliran ini menyatakan bahwa koperasi pertama-tama dimaksudkan
untuk tujuan pendidikan, baru kemudian tujuan ekonomi.
1.5 Aliran nimes
Aliran ini didasarkan pada religi dan filsafat. Dalam aliran ini tidak terlalu menekankan pembagian sisa hasil menurut jasa dan
mencakup semua golongan.
49
Ibid., h.252
50
Pandji Anoraga, Dinamika Koperasi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999, Cet.3, h. 252-253
Bila dilihat dari tujuan dan tempat Koperasi Indonesia dalam struktur perekonomian negara, maka Koperasi Indonesia dapat
digolongkan dalam aliran Persemakmuran Koperasi.
51
g. Jenis-jenis Koperasi
Secara umum, penjenisan koperasi di Indonesia telah diatur oleh undang-undang. Namun demikian, karena berbagai keperluan dan
bermacam-macam cara untuk memperoleh kebutuhan hidup itu pulalah yang mendorong lahirnya koperasi yang beraneka ragam. Tetapi, secara
garis besar, koperasi dapat dibagi menjadi 5 bagian, yaitu: 1.1
Koperasi konsumsi Koperasi konsumsi adalah barang yang diperlukan setiap
hari, misalnya barang-barang pangan seperti beras, gula, garam, dan minyak kelapa, barang-barang sandang seperti kain batik, tekstil
dan barang pembantu keperluan sehari-hari seperti sabun, minyak tanah dan lain sebagainya. Oleh seban itu, maka koperasi yang
mengusahakan kebutuhan sehari-hari disebut koperasi konsumsi. Tujuan koperasi konsumsi ialah agar anggota-anggotanya dapat
membeli barang-barang konsumsi dengan kualitas yang baik dan harga yang layak.
52
Koperasi konsumsi mempunyai fungsi [1] sebagai penyalur tunggal barang-barang kebutuhan rakyat sehari-hari sehingga
memperpendek jarak antara produsen dengan konsumen; [2] Harga barang sampai di tangan pemakai menjadi murah; dan [3] Ongkos-
ongkos penjualan maupun ongkos pembelian dapat dihemat.
53
1.2 Koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam
Koperasi kredit didirikan untuk memberikan kesempatan kepada anggota-anggotanya memperoleh pinjaman dengan mudah
dan dengan ongkos bunga yang ringan. Itulah sebabnya koperasi ini disebut dengan koperasi kredit. Akan tetapi untuk dapat
memberikan pinjaman atau kredit itu, koperasi memerlukan modal. Modal koperasi yang utama adalah simpanan anggota sendiri. Dari
uang simpanan yang dikumpulkan bersama-sama itu, maka koperasi kredit lebih tepat disebut korasi simpan pinjam. Fungsi pinjaman di
dalam koperasi adalah sesuai dengan tujuan-tujuan koperasi pada umumnya, yaitu untuk memperbaiki kehidupan para anggotanya.
54
51
Ibid., h.57-58
52
Pandji Anoraga, Dinamika Koperasi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999, Cet.3, h.20
53
Ibid., h.21
54
Ibid., h.22
Tujuan koperasi kreditadalah [1] membantu keperluan kredit para anggota yang sangat membutuhkan dengan syarat-syarat yang
ringan; [2] mendidik kepada para anggota supaya giat menyimpan secara teratur sehingga membentuk modal sendiri; [3] mendidik
anggota hidup berhemat dengan menyisihkan sebagian dari pendapatan mereka; dan [4] menambah pengetahuan tentang
perkoperasian.
55
1.3 Koperasi produksi Koperasi produksi adalah koperasi yang bergerak dalam
bidang kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barang-barang baik yang dilakukan oleh koperasi sebagai organisasi maupun orang-
orang aggota koperasi. Anggota koperasi produksi terdiri dari orang- orang yang mampu menghasilkan suatu barang atau jasa. Orang-
orang tersebut adalah kaum buruh atau kaum pengusaha kecil. Oleh karena itu, kita mengenal dua macam koperasi produksi, yaitu: [1]
koperasi produksi kaum buruh yang anggotanya orang-orang tidak mempunyai perusahaan sendiri; dan [2] koperasi produk kaum
produsen yang anggotanya adalah orang-orang yang masing-masing mempunyai perusahaan sendiri.
56
1.4 Koperasi jasa Koperasi jasa adalah koperasi yang berusaha dibidang
penyediaan jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum. Contohnya koperasi angkutan, koperasi perencanaan dan
konstruksi bangunan, koperasi jasa audit, koperasi asuransi Indonesia, koperasi perumahan nasional Kopernas, koperasi jasa
untuk mengurus dokumen-dokumen seperti SIM, STNK, paspor, sertifikat tanah dan lain-lain.
57
B. Hasil Penelitian yang Relevan No.
Peneliti Judul Penelitian
Hasil Penelitian
1. Luluk
Penerapan metode
diskusi untuk
meningkatkan aktivitas belajar geografi siswa
kelas VIIIA SMPN 8 Pamekasan
Dari hasil analisis data diperoleh bahwa ada
peningkatan aktivitas siswa dalam penerapan
metode diskusi pada siklus I sebesar 71,43, siklus II
sebesar 79,17, siklus III sebesar 82,74 dan
jumlah rata-rata aktivitas aktif siswa sebesar
77,78, sedangkan
55
Ibid., h.23
56
Pandji Anoraga, Dinamika Koperasi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999, Cet.3, h.24
57
Ibid., h. 25