Manfaat metode diskusi Prosedur metode diskusi

peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas dan apat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara. 27 Wina Sanjaya juga merumuskan beberapa kelemahan dari metode diskusi manakala diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu: 1.1 Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara. 1.2 Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas sehingga kesimpulan menjadi kabur. 1.3 Memerlukan waktu yang cukup panjang yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang dibicarakan. 1.4 Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran. 28 Dengan demikian, secara umum dapat digambarkan kelebihan dan kelemahan metode diskusi seperti yang terangkum dalam tabel berikut ini: Tabel 2.2 Kelebihan dan Kelemahan Metode Diskusi Kelebihan Kelemahan a. Diskusi melibatkan semua siswa secara langsung dalam KBM. b. Setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan bahan pelajarannya masing-masing. c. Diskusi dapat menumbuhkan dan mengembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah. d. Dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam diskusi diharapkan para siswa akan dapat memperoleh kepercayaan akan kemampuan diri sendiri. a. Suatu diskusi dapat diramalkan sebelumnya mengenai bagaimana hasilnya sebab tergantung kepada kepemimpinan dan partisipasi anggota-anggotanya. b. Suatu diskusi memerlukan keterampilan tertentu yang belum dipelajari sebelumnya. c. Jalannya diskusi dapat dikuasai didominasi oleh beberapa orang siswa yang menonjol. d. Tidak semua topik dapat dijadikan pokok diskusi, tetapi hanya hal-hal yang bersifat 27 Loc.cit 28 WinaSanjaya, StrategiPembelajaranBerorientasiStandar Proses Pendidikan, Ed.1, Jakarta:Kencana,2010, Cet.7, h.156 e. Diskusi dapat menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial dan sikap demokratis siswa. problematis saja yang dapat di diskusikan. e. Diskusi yang mendalam memerlukan waktu yang banyak. f. Apabila suasana diskusi hangat dan siswa sudah berani mengemukakan buah pikiran mereka, maka biasanya sulit untuk dibatasi pokok masalah. g. Jumlah siswa yang terlalu besar di dalam kelas akan memengaruhi kesempatan setiap siswa untuk mengemukakan pendapatnya. Trianto, 2009 29

3. Ilmu Pengetahuan Sosial IPS a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial IPS

MenurutAbu Ahmadi, Ilmu Pengetahuan Sosial IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan fusi dari sejumlah mata pelajaran sosial. 30 Sedangkan, menurut A. Kosasih Djahiri, Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan. 31 Dalam hal ini, Sapriya menegaskan bahwa: “Pengertian IPS ditingkat persekolahan itu sendiri mempunyai perbedaan makna khususnya antara IPS untuk sekolah dasar SD dengan IPS untuk sekolah menengah pertama SMP dan IPS untuk sekolah menengah atas SMA. Pengertian IPS dipersekolahan tersebut ada yang berarti program pengajaran, ada yang berarti mata pelajaran yang berdiri sendiri, dan ada yang berarti gabungan paduan dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu”. 32 29 Trianto, Mendesain Model PembelajaranInovatif-Progresif, Ed.1, Jakarta:Kencana, 2010, Cet.4, h.134 30 Abu Ahmadi, IlmuSosialDasar, Jakarta:PT. Rineka Cipta,2003, Cet. 4, h. 3 31 Sapriya, dkk, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, Ed.1 Bandung:UPI PRESS, 2006, Cet.1, h.7 32 Sapriya, dkk, Konsep Dasar IPS, Ed.1, Bandung:UPI PRESS,2006, Cet.1 h.3 Lebih lanjut, Kurikulum 2006yang dikutip oleh Sapriya dalam buku yang berbeda dari sebelumnya menjelaskanbahwa: “IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SDMISDLB sampai SMPMTsSMPLB. IPS mengkaji sperangkat isu sosial.Pada jenjang SDMISDLB, mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokrasi dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. 33 Namun, pada jenjang SDMISDLB,materi pembelajaran IPS disajikan secara terpadu sehingga tidak menunjukan label dari disiplin ilmu sosial, serta disusun secara tematik dengan mengambil tema-tema sosial yang terjadi di lingkungan siswa. Demikian juga tema-tema sosial yang dikaji berangkat dari fenomena serta aktifitas sosial yang terjadi disekitar siswa.Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ilmu-ilmu sosial merupakan dasar dari IPS tetapi tidak semua ilmu-ilmu sosial dapat menjadi pokok bahasan dalam IPS. tingkat usia, jenjang pendidikan dan perkembangan pengetahuan anak didik sangat menentukan materi-materi ilmusosial yang tepat menjadi pokok bahasan dalam IPS.Melalui substansi materi dalam pembelajaran IPS, siswa diharapkan tidak hanya mampu menguasai teori-teori kehidupan di dalam masyarakat tetapi mampu menjalani kehidupan nyata secara dewasa dan bijak di dalam masyarakat sebagai makhluk sosial.

b. Tujuan IlmuPengetahuanSosial IPS

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006 yang dikutip oleh Sapriya, pembelajaran IPS dalam sistem pendidikan Indonesia diarahkan dengan tujuan: 1.1 Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 1.2 Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 33 Ibid.

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan keaktifan siswa kelas iv mi darul muttaqin pada pelajaran ips materi koperasi melalui metode diskusi

4 21 107

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAJANG III SURAKARTA

0 0 16

PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAJANG III SURAKARTA TAHUN PELAJARAN.

0 0 6

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI MELALUI METODE QUESTION FLAG PADA SISWA KELAS IV UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI MELALUI METODE QUESTION FLAG PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI MELALUI METODE SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI MELALUI METODE SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 POJOK KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGA

0 0 16

PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI MELALUI METODE SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 POJOK KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 7

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENCE UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENCE ENVERIONMENT TECNOLOGY AND SOCIENTY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV MATERI SUMBER DAYA

0 0 17

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODEMIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KOPERASI DI KELAS IV A SDN BUAHBATU LEMBANG.

0 0 112

UPAYA MENINGKATKAN KERJA KERAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE DISKUSI KELAS IV SD NEGERI 1 MAKAM

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN KERJA KERAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE DISKUSI KELAS IV SD NEGERI 1 MAKAM - repository perpustakaan

0 0 8