Tujuan koperasi kreditadalah [1] membantu keperluan kredit para anggota yang sangat membutuhkan dengan syarat-syarat yang
ringan; [2] mendidik kepada para anggota supaya giat menyimpan secara teratur sehingga membentuk modal sendiri; [3] mendidik
anggota hidup berhemat dengan menyisihkan sebagian dari pendapatan mereka; dan [4] menambah pengetahuan tentang
perkoperasian.
55
1.3 Koperasi produksi Koperasi produksi adalah koperasi yang bergerak dalam
bidang kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barang-barang baik yang dilakukan oleh koperasi sebagai organisasi maupun orang-
orang aggota koperasi. Anggota koperasi produksi terdiri dari orang- orang yang mampu menghasilkan suatu barang atau jasa. Orang-
orang tersebut adalah kaum buruh atau kaum pengusaha kecil. Oleh karena itu, kita mengenal dua macam koperasi produksi, yaitu: [1]
koperasi produksi kaum buruh yang anggotanya orang-orang tidak mempunyai perusahaan sendiri; dan [2] koperasi produk kaum
produsen yang anggotanya adalah orang-orang yang masing-masing mempunyai perusahaan sendiri.
56
1.4 Koperasi jasa Koperasi jasa adalah koperasi yang berusaha dibidang
penyediaan jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum. Contohnya koperasi angkutan, koperasi perencanaan dan
konstruksi bangunan, koperasi jasa audit, koperasi asuransi Indonesia, koperasi perumahan nasional Kopernas, koperasi jasa
untuk mengurus dokumen-dokumen seperti SIM, STNK, paspor, sertifikat tanah dan lain-lain.
57
B. Hasil Penelitian yang Relevan No.
Peneliti Judul Penelitian
Hasil Penelitian
1. Luluk
Penerapan metode
diskusi untuk
meningkatkan aktivitas belajar geografi siswa
kelas VIIIA SMPN 8 Pamekasan
Dari hasil analisis data diperoleh bahwa ada
peningkatan aktivitas siswa dalam penerapan
metode diskusi pada siklus I sebesar 71,43, siklus II
sebesar 79,17, siklus III sebesar 82,74 dan
jumlah rata-rata aktivitas aktif siswa sebesar
77,78, sedangkan
55
Ibid., h.23
56
Pandji Anoraga, Dinamika Koperasi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999, Cet.3, h.24
57
Ibid., h. 25
jumlah rata-rata siswa yang pasif adalah sebesar
22,22.
58
2. Rajif Hasan Ali
Penerapan metode diskusi untuk
meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas XI
IPS semester II pada kompetensi menganilis
pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan
pembangunan berkelanjutan di SMA
terpadu Abdul Faidl Wonodadi Kabupaten
Blitar Hasil penelitian
menunjukkan adanya peningkatan keaktifan
belajar siswa dalam diskusi dari 41,67 pada
siklus I pertemuan ke-2 menjadi 66,67 pada
siklus II pertemuan ke-1 dan menjadi 75 pada
siklus II pertemuan ke-2.
59
3.
Evy Agustina
Rokhmawati Penerapan metode
diskusi syndicate group untuk meningkatkan
keaktifan belajar siswa kelas VII A SMPN 24
Malang pada materi kaitan antara kondisi
geografis dengan keadaan penduduk
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
peningkatan keaktifan belajar siswa yang
ditunjukkan dengan peningkatan peningkatan
keaktifan belajar siswa pada siklus I sebesar
58,04 cukup meningkat menjadi
81,71 sangat baik pada siklus II.
60
C. KerangkaBerpikir
Berdasarkan kajian teoritis serta mengkaji laporan dari hasil penelitian sebelumnya sebagaimana yang telah dipaparkan di atas, maka dalam penelitian
ini dipandang perlu mengajukan kerangka pemikiran sebagai berikut:
1 Penggunaan metode diskusi akan melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran secara aktif. 2
Adanya keterkaitan antara penggunaan metode diskusidengan peningkatkan keaktifan belajar siswa.
58
http:library.um.ac.idptkindex.php?mod=detailid=34889
59
http:library.um.ac.idptkindex.php?mod=detailid=45715
60
http:library.um.ac.idptkindex.php?mod=detailid=42472