Audiens 4 Audiens apolitis HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 12. Skema Proses Konstruksi Identitas Audiens 3

4. Audiens 4 Audiens apolitis

Trias Sari atau lebih akrab dipanggil dengan Nia adalah pengemar Tengkorak band wanita yang lahir 40 tahun lalu di Surabaya. Pada saat masih di perguruan tinggi, ia sempat menjadi vokalis band rock underground, Retry Beauty, yang semua personilnya adalah wanita. Saat ini ia sibuk bekerja pada sebuah biro perjalanan swasta dan berstatus single parent dalam mengurus putri semata wayangnya. Sebelum mengenal Tengkorak band, Nia mengaku bahwa ia sudah mendengarkan musik rock underground sejak duduk di bangku terakhir Sekolah Menengah Pertama SMP tahun 1988. Awalnya, seorang teman sekolahnya meminjamkan kaset-kaset band rock underground asing seperti Slayer band dan sebagainya. Begitu mendengarnya ia merasa cocok, karena irama yang dihasilkan sesuai dengan jiwanya saat itu. Setelah itu, Nia mengaku mulai banyak Keluarga + Sekolah + Peer group + Media massa + Audiens 3 Ketidakpuasan + Katarsis + Tengkorak band Lirik + Ilustrasi - Orasi + Salam satu jari + Audiens berpikiran kritis PROSES SOSIALISASI Eksternalisasi ------------------------------Obyektivasi----------------------------Internalisasi mendengarkan berbagai band-band rock underground asing lainnya karena keingintahuannya yang besar akan jenis musik tersebut. Berikut penuturannya: ”Terus terang menyukai musik ini karena penasaran dengan musik yang cepat” Namun demikian, kedua orang tuanya kurang menyukai jika ia mendengarkan musik rock underground karena musik tersebut identik dengan kaum adam serta hal-hal negatif seperti narkoba dan seks bebas. Oleh karena itu, Nia mengaku bahwa ia lebih sering mendengarkan musik rock underground saat bersama teman-temannya di luar rumah. Nia juga mengatakan bahwa ia lebih banyak memperoleh pengetahuan mengenai budaya musik rock underground dari teman- teman sepergaulan dan cover kaset, misalnya saja cara berpakaian. Nia mengungkapkan bahwa ia mulai menyukai Tengkorak band pada saat ia duduk di bangku perguruan tinggi. Saat itu ia mendengar lagu Tengkorak band yang berjudul Konflik dari kaset kompilasi Metalik Klinik 1 milik seorang temannya dan langsung menyukai lagu tersebut karena mengingatkan dirinya akan band rock underground asal Birmingham, Inggris yaitu Napalm Death. Akan tetapi, untuk mewujudkan kekagumannya Nia tidak mengkoleksi semua album Tengkorak band seperti halnya audiens pria. Tidak semua simbol-simbol signifikan hasil reproduksi Tengkorak band bermakna bagi dirinya. Selain sulit diperoleh, sebagai wanita ia merasa cukup dengan mengunduh lagu-lagu dalam format mp3 melalui internet serta menyimpan t-shirt dan stiker Tengkorak band. Berikut penuturannya: ”Kalo stiker, aku merasa bangga aja kalau ada yang nanya–nanya… suka atau tau sama band Tengkorak nggak?” Nia mengaku dengan memiliki stiker dan menempelkannya pada motor dan helm yang dimilikinya menjadi sebuah cara bagi Nia untuk mengekspresikan diri sebagai bagian dari penggemar Tengkorak band. Ia memang lebih sering mengendarai motor dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari di Surabaya. Sebagai seorang ibu dari seorang putri, saat ini Nia tidak dapat menyaksikan pertunjukan Tengkorak band yang digelar di luar kota Surabaya. Menurutnya, ia tidak mungkin meninggalkan putrinya hanya untuk menyaksikan penampilan Tengkorak band. Nia mengaku bahwa pada saat menyaksikan pertunjukan Tengkorak band ia tidak melakukan aktivitas slamming karena menurutnya aktivitas tersebut hanya untuk kaum pria saja, tidak untuk dirinya. Sementara itu, Nia juga mengatakan bahwa selain lagu Konflik, lagu yang ditunggu saat Tengkorak band tampil adalah lagu yang berjudul Pemimpin Gila dan Konsentrasi Massa. Akan tetapi, kepada penulis ia berterus terang bahwa dirinya tidak memperhatikan isi lirik dari kedua lagu Tengkorak band tersebut. Baginya ketiga lagu tersebut memberi kesan lucu untuk dirinya. Nia mengaku bahwa pada dasarnya ia menyukai Tengkorak band bukan karena isi liriknya, namun karena musik yang dihasilkan Tengkorak band dan penampilan mereka di atas panggung yang berbeda dengan band rock underground lainnya. Menurut Nia, Tengkorak band memainkan musik yang keras, namun sang vokalis sering menyampaikan orasinya dengan santai dan penuh humor. Namun demikian, Nia mengaku bahwa ia tidak mengidentifikasi dirinya dengan Tengkorak band sepenuhnya. Tidak semua simbol-simbol signifikan dan orasi yang disampaikan oleh vokalis Tengkorak band diserap olehnya. Ia belum dapat menentukan pendapatnya terhadap orasi yang bersifat politis seperti masalah intervensi Amerika Serikat dan Israel di Timur Tengah dan wilayah lain di dunia karena ia sendiri belum memiliki kepastian mengenai kebenarannya. Baginya, musik sebaiknya dipisahkan dari unsur politik. Begitu pula halnya dengan simbol salam satu jari yang dihasilkan Tengkorak band pada awal tahun 2010 sebagai bentuk bricolage. Nia belum sependapat dengan Tengkorak band karena menurut pendapatnya musik rock underground tidak memiliki hubungan dengan zionisme. Uniknya, Nia mengakui bahwa ia tetap merupakan fans berat Tengkorak band meskipun di satu sisi pemikiran Tengkorak band bertentangan dengan cara pandang dirinya terhadap realitas kehidupan sehari-hari. Ia bahkan mengakui jika musik yang dimainkan Tengkorak band berperan menaikkan semangat dan rasa percaya dirinya. Oleh karena itu, kepada penulis ia berharap agar Tengkorak band tidak berhenti di tengah jalan dalam bermusik. Proses konstruksi identitas yang telah dilalui oleh Nia seperti yang telah diuraikan di atas dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 13. Skema Proses Konstruksi Identitas Audiens 4 Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa konstruksi identitas audiens Tengkorak band melalui proses sosialisasi menghasilkan identitas yang berbeda. Dua audiens memiliki kesadaran kritis yaitu audiens 2 dan 3, satu audiens memiliki identitas abu-abu yaitu audiens 1, dan satu audiens memiliki identitas apolitis yaitu audiens 4. Keberagaman identitas ini disebabkan oleh adanya perbedaan lingkungan komunikasi dari keempat audiens Tengkorak band. Tidak ada seorang audiens tersebut yang memiliki kesempatan yang sama untuk membaca berbagai materi- Keluarga - Sekolah + Peer group + Media massa + Audiens 4 Ketidakpuasan - Katarsis + Tengkorak band Lirik - Ilustrasi - Orasi - Salam satu jari - Audiens Apolitis PROSES SOSIALISASI Eksternalisasi ------------------------------Obyektivasi----------------------------Internalisasi materi dan tidak ada seorang audiens pun yang berinteraksi secara akurat dengan agen sosialisasi yang sama pula. Selain itu, perbedaan aspek sosiodemografik jenis kelamin, usia, lokasi, tingkat pendidikan, bahasa, agama, pekerjaan, ideologi, dan kepemilikan media, aspek psikologis emosi dan kebutuhan, dan aspek karakteristik perilaku nilai dan norma serta mobilitas sosial di antara satu audiens dengan yang lainnya juga secara tidak langsung ikut mempengaruhi proses sosialisasi yang menghasilkan keberagaman identitas audiens Tengkorak band. Artinya proses konstruksi identitas audiens yang berlangsung dalam masa sosialisasi sekunder ini tidak semudah pada masa sosialisasi primer. Dalam masa sosialisasi sekunder, konstruksi identitas audiens tidak berlangsung dalam kondisi yang nihil, namun di dalam audiens sudah terbentuk sebuah dunia beserta nilai-nilai yang dibawa pada masa sosialisasi primer. Sehingga, untuk menghasilkan audiens dengan identitas kesadaran kritis memerlukan strategi yang tepat dan waktu yang lama. 4. 3. 4. Konstruksi Identitas Audiens Hasil Penetrasi Simbol-simbol Signifikan Tengkorak band