IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1. Sejarah Musik Rock pattern of resistance
Tidak ada sumber tulisan yang menyebutkan usia musik rock dengan pasti. Sejarah rock dalam literatur memiliki versinya sendiri-sendiri. Beberapa sumber
menyebutkan rock’n’roll lahir di akhir 1951, saat penyanyi Johnny Ray tampil atraktif di atas panggung atau ketika Elvis Presley pada bulan Juli 1954 muncul. Atau
pada Maret 1955 saat film Blackboard Jungle melesatkan ”Rock Around the Clock- nya” Bill Haley. Oleh karena itu, sering terjadi perdebatan mengenai asal muasal
rock’n’roll di awal 1950-an, serta lagu apa yang pertama kali benar-benar rock. Rock dibentuk dari hibridisasi berbagai macam roots menjadi suatu identitas
yang orang-orang menyebutnya sebuah genre baru lihat lampiran. Hal tersebut dieksplorasi dan dikembangkan oleh banyak orang. Lagu Bill Haley ini tercatat
sebagai lagu rock pertama yang menjadi hit serta mengejutkan kesadaran nasional. Elvis, Carl Perkins, Jerry Lee Lewis, dan Roy Orbison, para bintang rock kala itu,
pertama kali muncul di bawah bendera Sun Records, satu dari sekian banyak record label yang memproduksi musik rock serta musik blues Howlin’ Wolf dan juga musik
country Johny Cash. Musik rock sendiri mengalami perkembangan pesat pada awal tahun 60-an di
Amerika. Pada masa ini, rock menjadi agen resistensi situasi dalam negeri tentang hak-hak rakyat sipil Amerika terlihat sampai pertengahan tahun 1960. Aktivis-aktivis
Amerika keturunan Afrika Afro-Amerika menggambarkan tradisi menyanyi mereka sebagai objektivasi dalam memperoleh keadilan dan kebebasan. Melalui lagu-
lagunya, mereka menyuarakan protes, membangun komunitas, menjadikan model sebuah demokrasi, dan memfasilitasi sebuah pandangan akan sebuah dunia yang lebih
baik. Di era ini, sound yang muncul mulai diperkeras dengan adanya organ, dan pemakaian tamborin. Selain itu, ditandai juga dengan munculnya warna surf rock dan
folk rock. Surf rock lahir di kawasan pantai Amerika terutama di pantai barat sebagai musiknya para peselancar. Kelompok Beach Boys tercatat sebagai pengusung
surf rock yang paling berkibar. Sementara folk rock merupakan perpanjangan tangan
dari musik folk. Mengangkat isu politik dan sosial dalam lirik sekaligus balutan musik elektrik, folk rock melesatkan penyanyi seperti Bob Dylan dan Joan Baez.
Pertengahan tahun 1960-an sampai dengan awal tahun 1970-an, tema anti perang Vietnam muncul ke permukaan. Ini merupakan ilustrasi akan kekuatan musik
yang paling tidak diharapkan sebagai agen resistensi. Masyarakat Amerika terluka oleh keterlibatan permusuhan di Vietnam, gerakan menuntut hak-hak rakyat sipil,
credibility gap dan
generation gap, masalah keprihatinan kaum feminis, meningkatnya penggunaan obat-obat terlarang di kalangan generasi muda kelas
menengah ke atas, pembunuhan atas beberapa pemimpin negara yang sangat karismatik dan kesadaran baru akan pentingnya isu lingkungan. Era ini ditandai
dengan sound gitar elektrik dan grup berformasi empat serta melahirkan beberapa subgenre musik rock juga musisi maupun band seperti Jimi Hendrix, Eric Clapton,
Alvin Lee, Grateful Dead, Jefferson Airplane, Quicksilver Messenger Service sampai dengan Big Brother and Holding Company.
Ketika perang Vietnam usai, industri musik dan radio kembali normal. Musik politis jarang ditemukan. Inilah era berakhirnya booming musik rock. Lahirnya
subgenre heavy metal lebih mengarah pada jalur pelarian hedonis dari masalah- masalah personal atau murni hiburan. Industri musik sempat mengalami destabilisasi
ketika Sex Pistols, The Clash, dan band punk lainnya muncul di London, Inggris. Era 1980-an ini, dari punk juga lahir genre new wave yang oleh Rick Carroll, program
director radio KROQ-FM di Los Angeles, Amerika Serikat, disebut dengan “rock of the eighties”. Beberapa stasiun radio mengalami polemik apakah perlu memutar
musik dari B 52’s, Talking Heads, dan The Police. Banyak kolaborasi antara musik rock dan pop pada masa ini, salah satunya adalah Usa for Africa yang menghasilkan
50 juta dollar untuk mengurangi kelaparan di Etiopia. Rock of eighties ini dikenal dengan sound yang serba elektronik–komputer, keyboard, dan synthesizer.
Mulai akhir tahun 1980-an sampai saat ini, musik rock begitu beragam. Pada era informasi ini tidak ada lagi yang mendominasi. Jika ada yang muncul dengan
sound yang serba ”industrial” itu bukan varian baru. Rock kemudian menjadi payung besar yang menaungi berbagai macam genre musik, mulai dari hard rock, heavy
metal, speedmetal, acid rock, psychedelic rock, glam rock, punk rock, art rock, jazz rock, trashmetal, grindcore, hipmetal, hingga nu metal. Apa pun sebutannya, semua
jenis musik itu akan merujuk pada satu kata: rock. Di Era ini, dikarakterisasi dengan fenomena berakhirnya perang dingin yang
mengakibatkan perubahan struktur sosial dalam skala global. Disintegrasi Uni Soviet sebagai salah satu kekuatan akibat globalisasi menjadikan Amerika Serikat sebagai
satu-satunya kekuatan adidaya di dunia baik secara ekonomi maupun politik. Tidak ada lagi ancaman militer yang signifikan bagi Amerika Serikat di dunia sehingga
pemerintah Amerika lebih fokus pada industri budaya. Peranan CIA termarjinalisasi dan digantikan oleh perwakilan dagang trade representatives sebagai representasi
dari kepentingan pemerintah Amerika Serikat mulai dari para ahli ekonomi, investor, dan berbagai komunitas bisnis.
Selama Amerika Serikat masih melakukan intervensi secara intens di wilayah Timur Tengah, Amerika Tengah, dan berbagai wilayah lainnya di dunia, para musisi
rock underground akan terus menghasilkan musik protes terhadap kebijakan luar negeri pemerintahan negara tersebut. Salah satu suara protes tersebut muncul dari
band subkultur asal Amerika Serikat sendiri yaitu Dead Kennedy’s band. Berikut lirik yang merefleksikan kekecewaan mereka terhadap kebijakan pemerintahan Amerika
Serikat: In the name of world peace,
in the name of world profits America pumps up our secret police,
America wants fuel
To get it, it need puppets, So what’s ten million dead
If it’s keeping out the Russians?
When cowboy Ronnie comes to town, forks out his tounge at human rights...
Smile at the mirror as cameras click, and make big business happy
C’mon bleed...bleed for me
Perkembangan tema musik rock era permulaan sampai tema terakhir, dapat dilihat pada matriks 6 berikut ini:
Matriks 6. Perkembangan Musik Rock Era
Tema
1950-1965 Protes akan situasi nasional dalam negeri tentang hak-hak rakyat sipil Amerika
1965-1975 Anti perang Vietnam dan kesadaran baru akan pentingnya isu lingkungan
1975-1986 Kebebasan berekspresi katarsis dan hiburan
1986-2011 Resistensi terhadap intervensi pemerintah Amerika Serikat
Dari matriks di atas terlihat bahwa musik rock dari tahun ke tahun mengalami perubahan tema. Meski tidak selalu terjadi dalam kurun waktu tertentu, perubahan
tema yang disuarakan secara tidak langsung merefleksikan situasi sosial pada masa tersebut serta perasaan masyarakat dimana musik rock tersebut disuarakan. Dengan
demikian, dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir mayoritas terlihat resistensi masyarakat dunia mengarah kepada satu kekuatan negara adidaya yaitu Amerika
Serikat. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa musik memiliki peranan
penting dalam komunikasi antarmanusia. Sebagai manifestasi pergerakan sosial musik rock underground merupakan bentuk ekspresi manusia yang potensial dalam
memobilisasi hati dan pikiran. Musik rock underground merupakan komunikasi simbolik yang dapat menjadi tema sebuah protes tentang kondisi sosial seperti yang
terlihat pada era 1950-1965, era 1965-1975, dan era 1986-2011. Musik rock underground merupakan sebuah refleksi dan respons terhadap situasi kehidupan yang
mengkonfirmasi identitas budaya penciptanya.
4. 2. Perkembangan Musik Rock di Indonesia