3. 2. Konstruksi Realitas Simbol-simbol Signifikan Tengkorak Band Lirik

barat menjadi sebuah kelompok musik yang lebih kritis dalam menyikapi budaya tersebut. Perubahan tidak dalam waktu singkat, namun cukup lama. Dengan demikian, hal tersebut menunjukkan bahwa proses sosialisasi yang membentuk kesadaran kritis personil Tengkorak band juga memerlukan waktu yang panjang. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat suatu pola dimana pada awalnya Tengkorak band sebagai sebuah band rock underground mencoba untuk melakukan imitasi dengan detail terhadap musik “rock underground asing” yang menjadi role model-nya. Kemudian, setelah melewati fase imitasi tersebut, kecenderungan yang terlihat adalah Tengkorak band menggabungkan materi budaya baru tersebut ke dalam pengalaman budaya mereka sendiri daripada mencoba untuk menciptakan suatu budaya yang kurang sesuai dengan nilai-nilai budaya lokal. Hal ini menunjukkan tumbuhnya kembali satu rasa nasionalisme dan harga diri dalam tubuh Tengkorak band, yang juga berarti menyatakan identitas budaya mereka sendiri dalam menghadapi budaya internasional. Nasionalisme dan harga diri yang tumbuh dalam tubuh Tengkorak band tidak muncul dalam waktu singkat. Kesadaran nasionalisme dan harga diri tersebut muncul pada saat sistem politik di Indonesia mengalami perubahan dari sistem politik pemerintahan orde baru yang otoriter menjadi sistem politik pemerintahan reformasi yang lebih demokratis.

4. 3. 2. Konstruksi Realitas Simbol-simbol Signifikan Tengkorak Band

Sebagai agen sosialisasi dalam tahap sosialisasi sekunder, Tengkorak band memiliki simbol-simbol signifikan dalam melakukan interaksi dengan audiensnya.

1. Lirik

Lirik merupakan refleksi atau obyektivasi dari stock of knowledge vokalis Tengkorak band. Ditemukan bahwa lirik lagu hasil karya Tengkorak band menunjukkan bagaimana memandang dunia. Tabel berikut menyajikan beberapa lirik yang merepresentasikan visi dan misi Tengkorak band. Matriks 8. Lirik, makna dan ideologi Tengkorak band Signifier Makna Ideologi BENCANA MORAL Seks bebas tradisi barat mencoba hancurkan moral… Lirik Tengkorak band Bahaya pengaruh budaya barat Berpikir kritis dan menjaga budaya lokal KONFLIK Pegang pena bukan belati, orang tua maunya nanti, jadi anak yang berbakti… Lirik Tengkorak band Keprihatinan akan identitas generasi muda Berpikir kritis dan menjaga budaya lokal RUSUH Kerusuhan yang berlarut-larut harus segera kita hentikan… Aparat serta mahasiswa sama- sama orang Indonesia Lirik Tengkorak Keprihatinan akan reformasi 98 yang menimbulkan gejolak sosial Berpikir kritis BOYCOTT ISRAEL Boycott Israel and all their allied products…..boycott america They want to take over and control the world Lirik Tengkorak band Resistensi atas kebijakan luar negeri Amerika gerakan zionisme Israel Berpikir kritis ZIONIST EXAGGERATION Aren’t what Israel done is the real terrorism?.... Lirik Tengkorak band Bahaya gerakan Zionisme Israel Berpikir kritis JIHAD SOLDIERS Lets fight in the name of Allah Lirik Tengkorak band Solidaritas sesama muslim Berpikir kritis dan menjaga budaya lokal Lagu “Bencana Moral” merupakan salah satu lagu dari empat lagu awal yang ditulis oleh personil Tengkorak. Lagu ini merefleksikan kekhawatiran Tengkorak band akan pengaruh infiltrasi budaya barat khususnya seks bebas. Selain narkotika, pada masa itu, musik rock underground juga identik dengan budaya seks bebas yang dapat membawa penyakit HIV serta merusak moralitas generasi muda. Sebagai generasi muda muslim, melalui lagu ini, Tengkorak band coba menyampaikan pesan kepada audiensnya untuk tetap berpegang pada norma-norma religi yang ada sehingga dapat terhindar dari demoralisasi. Lagu “Konflik” merupakan lagu yang populer di kalangan audiens Tengkorak band. Audiens selalu menunggu lagu ini dan seringkali menjadi lagu penutup pertunjukan. Lagu “Konflik”, merefleksikan keprihatinan Tengkorak band akan penyakit sosial tawuran yang terjadi di kalangan para pelajar sekolah menengah. Ikut tawuran seakan menjadi tren, sedangkan, menuruti keinginan orang tua merupakan hal yang tidak sesuai tren di kalangan pelajar. Bertindak sesuai norma-norma adalah hal tabu atau menjadi sesuatu sikap yang memalukan terutama bagi pelajar yang menyukai musik rock underground. Ikut tawuran seolah menjadi suatu prestasi yang membanggakan. Melalui lagu ini, Tengkorak band berusaha menyampaikan bahwa tidak perlu malu dan ragu bersikap sesuai norma-norma agama dengan tetap fokus menuntut ilmu serta berbakti pada kedua orang tua. Dengan demikian, implikasi lagu ini adalah ajakan kepada generasi muda untuk selalu berpikir kritis dengan tetap memegang teguh nilai-nilai budaya lokal sehingga kita tetap berada di jalur yang benar. Pada lagu “Rusuh”, Tengkorak band memotret situasi ibukota Negara Indonesia saat terjadi aksi reformasi mahasiswa yang berakhir dengan kerusuhan. Keprihatinan atas tindakan represif aparat kepolisian yang merespons aksi reformasi, perusakan fasilitas umum dan aksi penjarahan berbagai oleh masyarakat yang frustasi akan kondisi sosial, seakan mencerminkan hilangnya nilai-nilai budaya lokal yang tercermin dalam sila-sila Pancasila. Semua pihak terlibat, tidak lagi berpikir jernih bahwa mereka satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa, Indonesia. Melalui lagu ini, Tengkorak band mengingatkan seluruh pihak agar dapat berpikir kritis dan memegang teguh norma-norma budaya lokal sebagai jati diri bangsa Indonesia. Lagu “Boycott Israel”, “Zionist Exaggeration”, dan “Jihad Soldiers” memiliki makna yang berkaitan. “Boycott Israel” merefleksikan sikap protes Tengkorak band terhadap kebijakan luar negeri Amerika yang cenderung berpihak kepada Israel dalam krisis di Palestina dan Timur Tengah. Tengkorak band melihat bahwa kebijakan luar negeri pemerintahan Amerika Serikat selalu menguntungkan Israel. Bagi Tengkorak band, di antara kedua negara tersebut terdapat “kerja sama mutualisme”. Ketika perang dingin berakhir dan Uni Soviet runtuh pada tahun 90-an, di era informasi ini tidak ada lagi ancaman militer bagi Amerika Serikat. Mereka coba mengendalikan dunia dengan ekspor industri budaya seperti musik, film, buku- buku, periklanan, dan internet. Tengkorak band mengkhawatirkan ekspor produk budaya tersebut, khususnya musik, mengarah pada electronic colonialism yang sasarannya adalah pikiran individu. Menurut McPhail 2002, electronic colonialism bertujuan mempengaruhi sikap, keinginan hawa nafsu, keyakinan, gaya hidup, dan perilaku konsumerisme yang berakibat pada hilangnya budaya lokal, kebiasaan, nilai- nilai termasuk proses sosialisasi itu sendiri. Hal ini sejalan dengan apa yang diutarakan Robinson dalam Lull 1989 bahwa distribusi musik akan menimbulkan kekhawatiran akan modern cultural imperialism yang dapat membawa pada homogenisasi sebuah “international youth culture” dan mengakibatkan erosi gradual budaya lokal. Implikasi lagu ini adalah Tengkorak band menghimbau audiensnya untuk berpikir kritis dan tetap berpegang pada norma-norma budaya lokal Indonesia agar tidak terjebak pada electronic colonialism dalam menghadapi era informasi ini. Pada lagu “Zionist Exaggeration” Tengkorak band menggambarkan bahwa electronic colonialism merupakan hasil kerja rahasia gerakan Zionis internasional. Sebagai rezim pemaknaan regime of significance yang berada di balik lahirnya politik luar negeri Amerika Serikat, mereka dapat melakukan apa yang disebut Marcuse 1964 dalam Nugroho 1999 sebagai desublimasi represif, yaitu memproduksi realitas sosial yang diterima masyarakat dengan puas walaupun implikasi makna-makna tersebut menindas secara intelektual dan kultural. Mereka mempengaruhi pikiran masyarakat internasional melalui dominasi dan hegemoni makna atas berbagai peristiwa, pengetahuan, kesadaran dan wacana. Oleh karena itu, Tengkorak band berargumen bahwa tindakan zionis internasional sebagai regime of significance inilah teroris yang sebenarnya. Melalui lagu ini, Tengkorak band membangkitkan kesadaran audiensnya untuk berpikir secara kritis dengan mengingatkan bahaya gerakan zionis ini. “Jihad Soldiers” menjadi lagu Tengkorak band yang merefleksikan semangat juang dalam menghadapi penindasan dan solidaritas sesama muslim di dunia. Lagu ini memiliki makna yang luas. Di satu sisi, dengan melihat agresi militer Israel di wilayah Palestina yang dilakukan pada Desember 2008, Tengkorak band berusaha mengajak audiensnya untuk mendoakan saudara-saudaranya sesama muslim di wilayah tersebut untuk tetap kuat. Sebagai generasi muda muslim, Tengkorak band mengajak audiensnya berpikir kritis untuk berjuang mengendalikan hawa nafsu yang ada dalam diri sendiri sebagai bentuk jihad di era electronic colonialism ini. Karena, berjuang melawan hawa nafsu merupakan pertempuran terbesar yang harus dihadapi oleh kita yang tidak berada di Timur Tengah. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa lirik lagu merupakan ekspresi pandangan dunia dalam kaca mata penyanyi dan penciptanya. Pesan yang disampaikan melalui lirik lagu Bencana Moral, Konflik, Rusuh, Boycott Israel, Rusuh, Zionist Exaggeration, dan Jihad Soldiers tidak hanya merupakan reaksi perasaan mereka atas kondisi lingkungan skala lokal namun juga dalam skala global. Selain menjadi elemen yang penting, lirik lagu-lagu tersebut juga menjadi sumber komunikasi untuk membantu konstruksi identitas audiens Tengkorak band. Bahkan, lirik lagu-lagu Tengkorak band dapat juga menggambarkan kesadaran masyarakat umum.

2. Ilustrasi