Definisi Konseptual 5. Kerangka Pemikiran

2.6. Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah penjelasan pengertian mengenai beberapa peubah. Agar terdapat kesamaan pengertian dalam penelitian ini, maka berikut ini didefinisikan istilah yang dipakai yaitu:  Sosialisasi adalah proses dimana seseorang belajar akan sikap-sikap, nilai-nilai, dan perilaku-perilaku yang tepat untuk menjadi anggota suatu kebudayaan tertentu. Tengkorak band, sebagai salah satu agen sosialisasi, secara tidak langsung mempengaruhi proses sosialisasi dalam munculnya konsep diri atau konstruksi identitas audiensnya. Sosialisasi dalam penelitian ini adalah bagaimana individu sebagai audiens musik indie berinteraksi dengan agen-agen sosialisasi dalam lingkungan sosialnya keluarga, sekolah, media massa, dan rekan sebaya, sehingga dari proses tersebut menjadikan musik sebagai elemen penting dalam kehidupan sehari-hari individu.  Individu adalah orang-perseorang atau organisme yang hidupnya berdiri sendiri. Individu dalam penelitian ini adalah audiens Tengkorak band.  Eksternalisasi adalah proses penyesuaian diri individu dengan dunia sosiokultural sebagai produk manusia. Eksternalisasi dalam penelitian ini adalah interaksi audiens Tengkorak band dengan agen sosialisasi dan emosi dirinya sehingga membawa individu kepada musik Tengkorak band.  Obyektivasi adalah interaksi sosial yang terjadi dalam dunia intersubyektif yang dilembagakan atau mengalami proses institusionalisasi. Obyektivasi dalam penelitian ini adalah pemanfaatan simbol-simbol signifikan Tengkorak band sebagai bentuk ekspresi diri individu.  Internalisasi adalah individu mengidentifikasikan dirinya dengan lembaga- lembaga sosial atau organisasi sosial tempat individu menjadi anggotanya. Internalisasi dalam penelitian ini adalah individu mengidentifikasikan dirinya dengan Tengkorak band sehingga menjadi audiens dengan kesadaran kritis.  Faktor Eksternal adalah faktor-faktor sosial atau faktor-faktor berpengaruh yang ada di luar diri individu dan merupakan stimulus untuk membentuk atau mengubah perilaku. Faktor eksternal ini dilihat melalui apa yang audiens lakukan perhatikan, ingat, dan serap dalam interaksinya dengan agen-agen sosialisasi dalam lingkungan sosiokulturalnya, yaitu: 1. Keluarga adalah pengelompokan kekerabatan yang menyelenggarakan pemeliharaan anak dan kebutuhan manusiawi tertentu. Keluarga audiens meliputi keluarga inti adik dan kakak dan keluarga luas saudara tidak sekandung, misalnya: sepupu. 2. Rekan sebaya peer group adalah suatu kelompok yang para anggotanya ”setara”. Peer group dikategorikan: teman sepergaulan yang seringkali menjadi sumber informasi dan menambah pengetahuan audiens tentang kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun lingkungan tempat tinggal. 3. Media massa adalah media yang terdiri atas media cetak dan media elektronik serta diidentifikasi sebagai suatu agen sosialisasi yang berpengaruh terhadap perilaku khalayaknya. Media massa ini bersifat mainstream maupun alternatif dan sering digunakan oleh audiens dalam mencari informasi dan menambah pengetahuan tentang kehidupan sehari-hari. Media cetak meliputi surat kabar, tabloid dan majalah. Media elektronik dikategorikan: radio, film, televisi, internet, video, piringan hitam, kaset, compact disc cd. 4. Sekolah adalah suatu sistem sosial yang memiliki sejumlah peranan, status, dan hubungan-hubungan sendiri, yang beberapa diantaranya dapat diperlihatkan melalui sebuah sosiogram. Sekolah dikategorikan tempat pendidikan formal SD, SMP, SMA, Universitas dan pendidikan informal lembaga-lembaga kursus yang pernah dijalani audiens dan berbagai pengalaman yang dialami di dalamnya.  Faktor Internal adalah faktor-faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri psikologis dan menjadi salah satu faktor yang membentuk atau mempengaruhi perilaku. Faktor internal audiens diketahui dengan menanyakan pemikiran dan motif audiens. 1. Emosi, yaitu suatu pernyataan mental serta psikologis yang berasosiasi dengan berbagai bentuk perasaan, pemikiran, dan perilaku. Emosi audiens meliputi perasaan apa saja yang ada pada diri dan mendorong mereka untuk menggunakan musik indie, seperti ketidakpuasan, kemarahan, dan kesadaran.  Simbol-simbol signifikan adalah semacam tanda, lukisan, perkataan, lencana, dan sebagainya yang menyatakan sesuatu hal, atau mengandung maksud tertentu. Dalam penelitian ini, simbol-simbol signifikan dalam musik indie diketahui dari interpretasi atau makna apa yang ada dalam pikiran audiens terhadap: 1. Artefak adalah berbagai jenis benda yang dihasilkan dari kecerdasan manusia dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia serta dalam interaksi manusia, seringkali mengandung makna tertentu. Artefak ini meliputi: pakaian, stiker, badge, dan poster yang berkaitan dengan preferensi musik audiens. 2. Gaya vokalparabahasa adalah merujuk pada aspek-aspek selain ucapan yang dapat dipahami, meliputi kecepatan berbicara, nada tinggi atau rendah, intensitas volume suara, geraman, gerutuan, dan dialek. Gaya vokal band indie Tengkorak, meliputi growls geraman dan high-pitched shrieking nada tinggi. 3. Genre adalah suatu kategorisasi serta konstruk tipologi yang menunjukkan bunyi musik yang dimiliki suatu kategori atau tipe musik yang membedakan dengan tipe-tipe musik lainnya, meliputi: rock underground grindcore. 4. Ilustrasi adalah suatu teknik penyampaian pesan dengan menggunakan gambar garis atau foto pada kaset maupun cd. Foto adalah gambar yang dibuat dengan teknik fotografi melalui kamera. Gambar garis adalah gambar hasil lukisan tangan dengan menggambar bagian-bagian yang diinginkan atau penting saja. Ilustrasi meliputi gambar garis atau foto yang terdapat pada cover kaset, cd atau t-shirt Tengkorak band yang dimiliki oleh audiens. 5. Lirik adalah kata benda yang berarti sajak untuk nyanyian yang melukiskan perasaan. Lirik meliputi teks lagu-lagu yang ada pada kaset atau cd hasil karya Tengkorak band. 6. Nama band adalah dimensi atau fungsi pertama dari bahasa dan menjadi simbol pertama dan utama bagi band tersebut yang memiliki makna tertentu. Nama band di dalam penelitian ini adalah nama band indie, Tengkorak. 7. Stagediving dan slamming adalah bentuk komunikasi antara musisi dan audiens yang merupakan simbolisasi tidak adanya jarak fisik maupun psikis serta kesadaran tidak adanya perbedaan-perbedaan “kelas” di pihak-pihak yang berinteraksi. Stagediving dikategorikan aksi melompat dari sebuah panggung konser ke arah kerumunan audiens yang berada di bawahnya dan slamming dikategorikan saling melemparkan tubuh atau membenturkan badan sesama audiens pada saat pertunjukan Tengkorak band berlangsung. 8. Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna berwarna putih. Warna meliputi warna pakaian, dan artefak lainnya yang seringkali muncul digunakan pada aktivitas audiens.  Identitas diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita atau suatu ciri seseorang secara khas yang membedakannya dari orang lain. Identitas audiens dilihat dari sejauhmana komitmen audiens terhadap musik dan mengidentifikasi dirinya dengan significant other atau kelompok musik indie yang menjadi role model-nya dalam aktivitas sehari-hari.

III. METODE PENELITIAN