Perencanaan Persediaan Bentuk Sistem Persediaan

Persediaan muncul karena ada persyaratan ekonomis untuk penyediaan replenishment kembali. Penyediaan dalam lot yang besar atau dengan kecepatan sedikit lebih cepat dari permintaan akan lebih ekonomis. Faktor penentu persyaratan ekonomis antara lain biaya setup, biaya persiapan produksi atau pembelian dan biaya transpor. b. Persediaan cadangan Pengendalian persediaan timbul berkenaan dengan ketidakpastian. Peramalan permintaan konsumen biasanya diserti kesalahan peramalan. Waktu siklus produksi lead time mungkin lebih dalam dari yang diprediksi. Jumlah produksi yang ditolak reject hanya bias diprediksi dalam proses. Persediaan cadangan mengamankan kegagalan mencapai permintaan konsumen atau memenuhi kebutuhan manufaktur tepat pada waktunya. c. Persediaan antisipasi Persediaan dapat timbul mengantisipasi terjadinya penuruan persediaan supply dan kenaikan permintaan demand atau kenaikan harga. Untuk menjaga kontinuitas pengiriman produk ke konsumen, suatu perusahan dapat memelihara persediaan dalam rangka liburan tenaga kerja atau antisipasi terjadinya pemogokan tenaga kerja. d. Persediaan pipeline Sistem persediaan dapat diibaratkan sebagai sekumpulan tempat stock point dengan aliran diantara tempat persediaan tersebut. Pengendalian persediaan terdiri dari pengendalian aliran persediaan dan jumlah persediaan akan terakumulasi ditempat persediaan. Jika aliran melibatkan perubahan fisik produk, seperti perlakuan panas atau perakitan beberapa komponen, persediaan dalam aliran tersebut persediaan setengah jadi work in process. Jika suatu produk tidak dapat berubah secara fisik tetapi dipindahkan dari suatu tempat penyimpanan ke tempat penyimpanan lain, persediaan disebut persediaan transportasi. Jumlah dari persediaan setengah jadi dan persediaan transportasi disebut persediaan pipeline. Persediaan pipeline merupakan total investasi perubahan dan harus dikendalikan. e. Persediaan lebih Yaitu persediaan yang tidak dapat digunakan karena kelebihan atau kerusakan fisik yang terjadi.

3.7. Definisi Simulasi

8 Simulasi dapat didefinisikan sebagai pengimitasian proses dan kejadian nyata. Imitasi dalam rangka penelitian, penyelidikan ataupun pengujian bersifat terbatas dan terfokus pada suatu aktivitas atau operasi tertentu dengan maksud untuk mengetahui karakteristik, keadaan dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan kehadiran dan keberadaan dari aktivitas dan peristiwa dalam bentuk nyata. Imitasi pada simulasi tidak menghasilkan sistem atau objek yang sama dan tidak bertujuan untuk menggandakan sistem atau objek. Imitasi pada simulasi bertujuan untuk menghadirkan sistem nyata dalam bentuk maya melalui penggunaan tiruan dari komponen-komponen dan 8 Humala L. Napitupulu, Simulasi Sistem Pemodelan dan Analisis, Medan, USU Press, 2009, h. 1. strukturnya. Imitasi suatu keberadaan nyata pada prinsipnya tidak bersifat total menyeluruh melainkan terbatas untuk satu atau beberapa hal tertentu. Sebagai contoh, imitasi suatu perhiasan terbatas hanya untuk meniru warna dan kemilau dari logam emas, tidak termasuk bentuk, bahan dan komposisi dari perhiasan asli yang terbuat dari emas.

3.8. Tujuan Imitasi pada Simulasi

9 Menurut pendefinisian pada berbagai kamus, kata simulasi diartikan sebagai cara mereproduksi kondisi dari suatu keberadaan dengan menggunakan model dalam rangka studi pengenalan atau pengujian atau pelatihan dan yang sejenis lainnya. Simulasi dalam bentuk pengolahan data merupakan imitasi dari proses dan input nyata yang menghasilkan data output sebagai gambaran karakteristik operasional dan keadaan pada sistem. Imitasi dalam simulasi menghasilkan model representasi dari suatu proses atau operasi dan keadaan nyata. Model sebagai imitasi disusun dalam bentuk yang sesuai menyajikan sistem nyata atas hal-hal tertentu yang perlu direpresentasikan dengan maksud untuk menghadirkan tiruan dari kegiatan dan sistem nyata. Sebagai contoh, model sistem antrian sebagai imitasi dari sistem pelayanan disusun untuk menggambarkan posisi dari pelanggan di depan stasiun pelayanan. Tujuan imitasi sistem nyata dengan menghadirkan elemen dan komponen tiruan adalah untuk peniruan fungsi dan hubungan nyata serta interaksi antar objek dan komponen nyata pada sistem tiruan. Komponen-komponen sistem tiruan hadir 9 Ibid., h. 2.