Kerangka Konseptual Aplikasi Simulasi Sistem Untuk Perencanaan Pembelian Bahan Dan Persediaan Produk Di PT. Medan Tropical Canning & Frozen Industries

1. Berdasarkan wawancara Data yang dikumpulkan adalah rentang permintaan produk makanan kaleng, harga jual produk, unit cost produk, dan harga jual frozen. 2. Berdasarkan dokumentasi Data yang dikumpulkan adalah gambaran umum perusahaan, data historis jumlah tangkapan bahan, persentase rendemen bahan, persediaan awal produk makanan kaleng, kapasitas maksimum produksi, dan kapasitas kontainer.

4.4.2. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pedoman wawancara yang digunakan untuk mengarahkan wawancara agar dapat diperoleh data yang relevan dengan objek penelitian. 2. Software Powersim Studio sebagai alat untuk melakukan simulasi. 3. Software Microsoft Excel sebagai alat dalam pengujian validasi dan perhitungan yang mendukung pengolahan data. 4. Software Arena sebagai alat untuk menguji pola distribusi frekuensi data yang dikumpulkan.

4.4.3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Wawancara Interview Pengumpulan data primer ini dilakukan dengan tanya jawab dan diskusi secara langsung dengan pimpinan atau karyawan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan secara umum dalam perusahaan dimana data tersebut dapat digunakan untuk menunjang pembahasan masalah. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data secara wawancara ini adalah pedoman wawancara. 2. Dokumentasi Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara telaah dokumentasi yaitu meninjau dan mencatat dokumen-dokumen perusahaan yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

4.5. Pengolahan Data

Adapun beberapa tahapan dalam pengolahan data menggunakan teknik simulasi adalah sebagai berikut: 1. Formulasi Masalah Dalam formulasi masalah, diperlukan informasi-informasi mengenai bagian produksi dan informasi mengenai keadaan pabrik, kemudian penentuan masalah utama yang akan dipecahkan dengan menggunakan teknik simulasi serta tujuan simulasi yang ingin dicapai. Berdasarkan jenis simulasi, simulasi yang dilakukan pada penelitian ini termasuk ke dalam discrete event simulation dan time simulation karena kejadian-kejadian dalam entitas dikelompokkan ke dalam satu level yang dilakukan dalam waktu reguler. 2. Membangun Model Berdasarkan formulasi masalah yang dilakukan, maka diperoleh masalah- masalah yang harus diperbaiki. Rumusan-rumusan masalah itu dikelompokkan dalam alternatif-alternatif untuk menyelesaikan masalah. Diawali dengan membentuk causal loop untuk menentukan hubungan antar komponen. Setelah itu, pembuatan main model simulasi berdasarkan causal loop yang telah dirancang sebelumnya. 3. Akuisisi Data Pada tahap ini, dilakukan identifikasi terhadap data yang dikumpulkan. Identifikasi dilakukan untuk mengetahui pola data masa lalu untuk memperoleh spesifikasi data yakni parameter distribusi dari data yang akan dijadikan acuan untuk pembangkitan data tiruan pada simulasi. Pola data masa lalu ditentukan dengan melakukan uji distribusi data. 4. Menerjemahkan Model Pada tahap ini juga dilakukan penerjemahan model dengan cara mendefinisikan komponen yang digunakan. Pendefinisian komponen dilakukan dengan kuantifikasi yaitu melakukan double click pada komponen dan memasukkan formulasi untuk komponen rate dan auxiliary sedangkan untuk komponen level dan constant yang dimasukkan adalah nilai. Setelah selesai mendefinisikan komponen maka tanda tanya akan hilang dan komponen akan menjadi terdefinisi dan dapat digunakan untuk simulasi. 5. Verifikasi Langkah ini dilakukan untuk mengetahui apakah program simulasi dinamis yang dibuat berjalan sesuai dengan maksud yang diharapkan. Verifikasi model dilakukan dengan dua cara yakni: a. Pengujian verifikasi struktur model dengan verifikasi teoritis dan konsistensi unit analisis. b. Melakukan test run untuk melihat apakah ada masalah yang terjadi. Test run pada verifikasi data adalah membuat replikasi pada simulasi dengan menjalankan simulasi yang telah dirancang pada main model kemudian memasang kembali reset dan menjalankannya lagi. 6. Validasi Validasi model dilakukan dengan uji kinerja atau output model yakni dengan melakukan penentuan jumlah replikasi untuk menentukan nilai rata-rata pada output. 7. Perencanaan Taktis dan Strategis Pada tahap ini, dilakukan penerapan kebijakan tertentu yakni melakukan modifikasi terhadap model. Modifikasi terhadap model dilakukan dengan memberikan perlakuan-perlakuan atau kondisi-kondisi eksperimen pada model untuk melihat sensitivitas model yang dibangun. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang telah dilakukan, maka dipilih alternatif yang sesuai untuk dijadikan usulan untuk merencanakan pembelian bahan dan persediaan produk.