Analisis Akuisisi Data Analisis Menerjemahkan Model

dari jumlah kebutuhan bahan. Penambahan sebesar 50 dikarenakan ada uji coba yang dilakukan sebelumnya, pembelian dengan penambahan lebih dari 50 dapat memberikan nilai profit yang negatif karena jumlah bahan yang dibeli jauh lebih besar daripada kapasitas maksimum produksi sehingga bahan banyak masuk ke frozen. 2. Perencanaan pembelian ikan tuna II, dilakukan penambahan pembelian sebesar 25 terhadap kebutuhan bahan terhadap permintaan produk. 3. Perencanaan pembelian ikan tuna III, pembelian disesuaikan dengan jumlah kebutuhan bahan. 4. Perencanaan pembelian ikan tuna IV, dilakukan pengurangan pembelian sebesar 25 terhadap kebutuhan bahan terhadap permintaan produk. Pengurangan persentase jumlah pembelian disesuaikan dengan perencanaan yang dilakukan pada perencanaan II sehingga terlihat rentang yang sama hanya berbeda pada perlakuan penambahan atau pengurangan. 5. Perencanaan pembelian ikan tuna V, dilakukan pengurangan pembelian sebesar 50 terhadap kebutuhan bahan terhadap permintaan produk. Adapun model perencanaan untuk pembelian ikan tuna dapat dilihat pada Gambar 6.2. Sumber: Pengolahan Data dengan Menggunakan Software Powersim Studio 2005 Gambar 6.2. Time Graph Simulasi Rencana Pembelian Ikan Tuna Perencanaan pembelian untuk udang dilakukan dengan model yang sama seperti model perencanaan pembelian ikan tuna baik itu penambahan maupun pengurangan sebanyak 5 model perencanaan. Adapun model perencanan pembelian udang dapat dilihat pada Gambar 6.3. Sumber: Pengolahan Data dengan Menggunakan Software Powersim Studio 2005 Gambar 6.3. Time Graph Simulasi Rencana Pembelian Udang 0 10 20 30 40 50 60 70 80 91 01 11 21 31 41 51 61 71 81 92 02 12 22 32 4 1 2 3 4 5 To n d a 0 1 0 20 3 0 4 0 50 6 0 7 0 80 9 1 0 1 11 2 1 3 1 41 5 1 6 1 71 8 1 92 0 2 1 2 22 3 2 4 2 3 4 5 To n d a Perencanaan pembelian untuk kepah dilakukan dengan model yang berbeda dengan model perencanaan ikan tuna dan udang. Letak perbedaannya padap nilai persentase yang diberikan pad amasing-masing perencanaan antara lain: 1. Perencanaan pembelian kepah I, dilakukan penambahan pembelian sebesar 30 terhadap kebutuhan bahan terhadap permintaan produk ikan tuna. Hal tersebut bisa dilakukan jika jumlah hasil tangkapan yang ditawarkan lebih besar dari jumlah kebutuhan bahan. Penambahan sebesar 30 dikarenakan ada uji coba yang dilakukan sebelumnya, pembelian dengan penambahan lebih dari 30 dapat memberikan nilai profit yang negatif karena jumlah bahan yang dibeli jauh lebih besar daripada kapasitas maksimum produksi sehingga bahan banyak masuk ke frozen. 2. Perencanaan pembelian kepah II, dilakukan penambahan pembelian sebesar 15 terhadap kebutuhan bahan terhadap permintaan produk. 3. Perencanaan pembelian kepah III, pembelian disesuaikan dengan jumlah kebutuhan bahan. 4. Perencanaan pembelian kepah IV, dilakukan pengurangan pembelian sebesar 15 terhadap kebutuhan bahan terhadap permintaan produk. Pengurangan persentase jumlah pembelian disesuaikan dengan perencanaan yang dilakukan pada perencanaan II sehingga terlihat rentang yang sama hanya berbeda pada perlakuan penambahan atau pengurangan. 5. Perencanaan pembelian kepah V, dilakukan pengurangan pembelian sebesar 30 terhadap kebutuhan bahan terhadap permintaan produk. Adapun model perencanan pembelian kepahdapat dilihat pada Gambar 6.4. Sumber: Pengolahan Data dengan Menggunakan Software Powersim Studio 2005 Gambar 6.4. Time Graph Simulasi Rencana Pembelian Kepah Berdasarkan model perencanaan ikan tuna, udang, dan kepah yang dilakukan sebanyak 5 model, maka akan diperoleh nilai total profit produk sebagai nilai output pada penelitian ini. Adapun total profit untuk produk ikan tuna, udang, dan kepah dapat dilihat pada Tabel 6.2. Tabel 6.2. Time Table Simulasi Total Profit Produk Ikan Tuna, Udang, Kepah Profit Rencana Ke- Total Profit RpBulan Ikan Tuna Udang Kepah 1 Rp264.732.761 Rp792.409.668 Rp550.624.830 2 Rp287.819.345 Rp804.121.150 Rp1.027.749.032 3 Rp251.503.954 Rp804.121.150 Rp1.197.777.869 4 Rp193.538.790 Rp687.724.491 Rp1.109.485.971 5 Rp136.357.032 Rp510.552.725 Rp940.055.877 Sumber: Pengolahan Data dengan Menggunakan Software Powersim Studio 2005 0 10 20 30 40 50 60 70 80 91 01 11 21 31 41 51 61 71 81 92 02 12 22 32 4 3 4 5 To n d a Tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Nilai profit tertinggi untuk pembelian ikan tuna ditujukan oleh rencana pembelian II dengan penambahan pembelian sebesar 25 dari kebutuhan ikan tuna terhadap permintaan produk ikan tuna. Rencana penambahan pembelian sebesar 25 tersebut juga mengalokasikan bahan ke frozen karena sebagian bahan ada yang tidak dapat diproses dikarenakan telah melewati kapasitas maksimum produksi. Nilai total profit tersebut juga dipengaruhi oleh permintaan yang bervariasi dengan rentang 144.000–216.000 Kalengbulan. 2. Nilai profit tertinggi untuk pembelian udang ditujukan oleh rencana pembelian II dan III dengan penambahan pembelian sebesar 25 dari kebutuhan ikan tuna terhadap permintaan produk ikan tuna dan penyesuaian pembelian dengan kebutuhan udang terhadap permintaan produk udang. Kedua rencana memiliki nilai profit yang sama, hal tersebut dapat dikarenakan jumlah persediaan telah mencukupi dengan jumlah permintaan, tetapi berbeda dalam jumlah sisa stok. Sisa stok rencana pembelian udang II adalah sebesar 54.015 dan rencana pembelian III adalah sebesar 11.029 sehingga yang dipilih adalah rencana pembelian dengan sisa stok lebih kecil, yaitu rencana pembelian udang III. Perbedaan pemilihan rencana berdasarkan total profit antara pembelian ikan tuna dan udang terletak pada variasi persentase rendemen dan variasi permintaan. Rendemen udang lebih besar dibandingkan ikan tuna dan permintaan ikan tuna berkisar dari 216.000–288.000 Kalengbulan. 3. Nilai profit tertinggi untuk pembelian kepah ditujukan oleh rencana pembelian III dengan penyesuaian pembelian dengan kebutuhan kepah terhadap permintaan produk kepah. Alasan yang sama dengan udang untuk rencana pembelian kepah dan variasi permintaan kepah perbulannya pun sama dengan variasi permintaan udang.

6.5. Analisis Verifikasi

Analisis yang diberikan untuk langkah ini adalah analisis terhadap verifikasi struktur model dan analisis terhadap hasil test run Adapun analisis yang dilakukan terhadap verifikasi struktur model adalah sebagai berikut:

1. Verifikasi Teoritis

Verifikasi teoritis yang dilakukan sudah benar dan tepat. Hal ini terlihat dari kesesuaian antara causal loop yang dibuat dengan sistem nyata yang ada. 2. Konsistensi Unit Analisis Dari pengolahan data, terlihat bahwa formulasi secara manual sudah sesuai dan konsisten dengan formulasi pada powersim. Hal ini berarti menunjukkan bahwa konsistensi unit analisis sudah benar dan tepat Adapun analisis yang diberikan terhadap hasil test run adalah dari hasil test run pada pengolahan data, terlihat bahwa tidak terjadi masalah, yang berarti model telah terverifikasi dengan baik.

6.6. Analisis Validasi

Setelah selesai melakuan verifikasi, barulah dilakukan validasi model untuk menilai kesahihan alat yang digunakan untuk melakukan simulasi yakni software powersim studio. Validasi model simulasi dilakukan dengan mengecek akurasi hasil program simulasi dan worksheet aplikasi yang lolos verifikasi. Untuk memperoleh hasil simulasi yang mendekati hasil operasi sistem riil, pengulangan simulasi perlu dilakukan dengan menggunakan data tiruan yang bervariasi. Penggunaan data input tiruan yang bervariasi akan memberikan hasil yang bervariasi pada setiap pengulangan simulasi. Dengan demikian, maka pengulangan simulasi dalam siklus operasi yang sama perlu dilakukan untuk memperoleh nilai rata-rata yang representatif. Pengulangan juga perlu dilakukan karena dengan hasil simulasi yang bervariasi tidak dapat menentukan hasil simulasi yang terpakai. Pengoperasian pada sistem ini dijalankan dengan pengulangan sebanyak 10 kali dengan 5 model perencanaan. Haisl validasi tersebut direkapitulasi ke dalam nilai rata-rata total profit produk. Adapun hasil validasi terhadap data total profit produk dapat dilihat pada Tabel 6.3. Tabel 6.3. Hasil Uji Validasi terhadap Data Total Profit Produk Ikan Tuna, Udang, dan Kepah Jenis Produk Rata-rata Total Profit Rencana Pembelian I II III IV V Ikan Tuna Rp264.732.761 Rp287.819.345 Rp251.503.954 Rp193.538.790 Rp136.357.032 Udang Rp792.409.668 Rp804.121.150 Rp804.121.150 Rp687.724.491 Rp510.552.725 Kepah Rp550.624.830 Rp1.027.749.032 Rp1.197.777.869 Rp1.109.485.971 Rp940.055.877 Sumber: Pengolahan Data dengan Menggunakan Microsoft Excel Pembelian ikan tuna dengan rata-rata total profit tertinggi ditunjukan pada perencanaan II dengan jumlah rata-rata pembelian harian 3,21 Tonhari dan rata-rata sisa stok sebesar 15.615 Kaleng. Pembelian udang dengan rata-rata total profit tertinggi ditunjukan pada perencanaan III dengan jumlah rata-rata pembelian harian 2,97 Tonhari dan rata-rata sisa stok sebesar 11.029 Kaleng. Pembelian kepah dengan rata-rata total profit tertinggi ditunjukan pada perencanaan III dengan jumlah rata-rata pembelian harian 3,85 Tonhari dan rata-rata sisa stok sebesar 18.284 Kaleng.

6.7. Analisis Perencanaan Taktis dan Strategis

Analisis yang diberikan untuk langkah ini adalah perencanaan taktis dan strategis berupa pemberian perlakuan-perlakuan dalam melakukan modifikasi terhadap model haruslah dipilih perlakuan yang benar-benar diperlukan yaitu perlakuan yang sering terjadi pada sistem nyata sehingga dapat dilihat sensitivitas model dalam memberikan tanggapan respon atas perlakuan yang diberikan. Model pembelian bahan awalnya dirancang sesuai dengan sistem nyata yang ada di perusahaan, yaitu pembelian yang bervariasi dan disimulasikan ke dalam 5 model perencanaan yang pada akhirnya diperoleh nilai output total profit sebagai pengambilan keputusannya. Perlakuan yang akan diberikan selanjutnya adalah dengan dirancangnya model pembelian bahan dalam jumlah yang tetap dalam 5 model perencanaan dimana pada model perencanaan ini pembelian bahan disesuaikan dengan pola permintaan harian yang stabil. Fluktuasi yang terjadi pada model perencanaan ini disebabkan oleh hasil tangkapan yang ditawarkan lebih kecil dari kebutuhan bahan. Adapun pola kebutuhan bahan harian dalam jumlah tetap dapat dilihat pada Tabel 6.4. Tabel 6.4. Rencana Pembelian Bahan dalam Jumlah yang Tetap Jenis Rencana Pembelian Tonhari I II III IV V Ikan Tuna 3,77 3,46 3,14 2,83 2,51 Udang 3,95 3,70 3,46 3,21 2,96 Kepah 5,00 5,00 4,94 4,58 4,23 Sumber: Pengolahan Data dengan Menggunakan Microsoft Excel Jenis kepah antara model rencana pembelian I dan II jumlahnya sama. Hal tersebut dikarenakan perusahaan dapat menerima permintaan jika tidak lebih dari kapasitas maksimum produksi, yaitu 5 Tonhari. Permintaan harian untuk rencana I adalah sebesar 11.520 Kalenghari sedangkan untuk rencana II adalah sebesar 10.800 Kalenghari. Jika dikonversikan ke dalam kebutuhan bahan per harinya, maka untuk rencana I menjadi 5,64 Tonhari dan rencana II menjadi 5,29 Tonhari sehingga kedua rencana tersebut direncanakan pembelian sesuai dengan kapasitas maksimum produksi.

6.8. Analisis Eksperimen

Analisis yang diberikan untuk langkah ini adalah analisis terhadap nilai output eksperimen dari perlakuan-perlakuan yang diberikan. Perlakuan yang diberikan adalah perencanan pembelian bahan dalam jumlah yang tetap setiap harinya. Hasil output yang diharapkan adalah rata-rata total profit yang dihasilkan berdasarkan model rencana pembelian yang dirancang. Adapun nilai rata-rata total profit pembelian bahan dalam jumlah yang tetap dapat dilihat pada Tabel 6.5. Tabel 6.5. Rata-rata Total Profit dalam Jumlah yang Tetap Rencana Rata-rata Total Profit Produk Ikan Tuna Udang Kepah I Rp298.654.905 Rp887.312.205 Rp1.422.999.590 II Rp298.654.905 Rp887.312.205 Rp1.422.999.590 III Rp286.520.877 Rp887.312.205 Rp1.422.999.590 IV Rp262.575.385 Rp846.776.233 Rp1.375.551.473 V Rp236.885.048 Rp790.938.915 Rp1.283.339.384 Sumber: Pengolahan Data dengan Menggunakan Microsoft Excel Pola rata-rata total profit produk dalam jumlah pembelian yang tetap yang diperoleh pada masing-masing jenis bahan sama dengan pola pembelian yang bervariasi. Adapun penjelasan terhadap pemilihan model rencana berdasarkan rata- rata total profit dalam jumlah tetap adalah sebagai berikut: 1. Rata-rata total profit maksimum pada ikan tuna terletak pada rencana I dan II. Rata-rata sisa stok terkecil ada pada rencana II sehingga untuk rencana pembelian ikan tuna akan dipilih model rencana pembelian II. Rata-rata pembelian harian model rencana II adalah 3,26 Tonhari dengan rata-rata sisa stok sebesar 12.092 Kaleng. 2. Rata-rata total profit maksimum pada udang terletak pada rencana I, II, dan III. Rata-rata sisa stok terkecil ada pada rencana III sehingga untuk rencana