Analisis Eksperimen Aplikasi Simulasi Sistem Untuk Perencanaan Pembelian Bahan Dan Persediaan Produk Di PT. Medan Tropical Canning & Frozen Industries
perhitungan modal kerja bahan dan biaya depresi simpan produk sebagai berikut:
a. Perhitungan model perencanaan dalam jumlah pembelian yang bervariasi − Pembelian ikan tuna dalam jumlah yang bervariasi akan membutuhkan
modal kerja bahan 3,21 Tonhari x 25 hari kerjabulan x Rp21.000.000Ton = Rp1.685.250.000bulan.
− Jika penjualan produk ikan tuna 202.764 Kalengbulan x Rp14.150Kaleng = Rp2.869.110.600bulan, maka profit yang dapat
diperoleh adalah Rp2.869.110.600-Rp1.685.250.000= Rp1.183.860.600bulan.
− Sisa stok produk ikan tuna jika dihitung biaya depresinya berdasarkan suku bunga Bank Indonesia sebesar 5,75 dari harga produk adalah
sebesar 214.111-202.764 Kalengbulan x 5,75 x Rp14.150Kaleng = Rp9.231.846bulan.
− Total profit produk ikan tuna yang dapat diperoleh adalah Rp1.183.860.600-Rp9.231.846 = Rp1.174.628.754bulan.
b. Perhitungan model perencanaan dalam jumlah pembelian yang tetap − Pembelian ikan tuna dalam jumlah yang tetap akan membutuhkan modal
kerja bahan 3,26 Tonhari x 25 hari kerja x Rp21.000.000Ton = Rp1.711.500.000bulan.
− Jika penjualan produk ikan tuna 202.764 Kalengbulan x Rp14.150Kaleng = Rp2.869.110.600, maka profit yang dapat diperoleh
adalah Rp2.869.110.600-Rp1.711.500.000= Rp1.157.610.600bulan. − Sisa stok produk ikan tuna jika dihitung biaya depresinya berdasarkan
suku bunga Bank Indonesia sebesar 5,75 dari harga produk adalah sebesar 217.663-202.764 Kalengbulan x 5,75 x Rp14.150Kaleng =
Rp12.121.842bulan. − Total profit produk ikan tuna yang dapat diperoleh adalah
Rp1.157.610.600-Rp12.121.842 = Rp1.145.488.758bulan. Berdasarkan perhitungan modal kerja bahan dan biaya depresi produk,
maka diperoleh untuk pembelian ikan tuna lebih baik dilakukan model perencanaan dalam jumlah yang bervariasi dengan rata-rata pembelian 3,21
Tonhari dengan rata-rata sisa stok 15.615 Kalengbulan. Pada kenyataannya rata-rata pembelian ikan tuna sebesar 2,4 Tonhari dengan menggunakan simulasi
diperoleh 3,21 Tonhari. Hal tersebut menunjukan pembelian ikan tuna sebaiknya dilakukan dengan peningkatan jumlah pembelian sebesar 1,34 dari keadaan
sebelumnya untuk memperoleh profit yang maksimal. Jumlah yang dihitung sebelumnya lebih besar dari hasil rata-rata total profit produk ikan tuna dalam
tabel simulasi dikarenakan perhitungan di atas belum termasuk pengurangan untuk biaya tenaga kerja dan biaya-biaya lainnya.
2. Jenis udang
Rekapitulasi tabel sebelumnya menunjukan bahwa rata-rata total profit tertinggi jatuh pada model perencanaan pembelian dalam jumlah yang tetap yang
didukung oleh sisa stok yang lebih kecil dibandingkan sisa stok pembelian dalam jumlah yang bervariasi. Lebih lanjut analisis akan dilakukan perbandingan
perhitungan modal kerja bahan dan biaya depresi simpan produk sebagai berikut:
a. Perhitungan model perencanaan dalam jumlah pembelian yang bervariasi − Pembelian udang dalam jumlah yang bervariasi akan membutuhkan
modal kerja bahan 2,97 Tonhari x 25 hari kerja x Rp23.000.000Ton = Rp1.707.750.000bulan.
− Jika penjualan produk udang 237.230 Kalengbulan x Rp13.150Kaleng = Rp3.119.574.500,
maka profit yang dapat diperoleh adalah Rp3.119.574.500-Rp1.707.750.000= Rp1.411.824.500bulan.
− Sisa stok produk udang jika dihitung biaya depresinya berdasarkan suku bunga Bank Indonesia sebesar 5,75 dari harga produk adalah sebesar
238.524-237.230 Kalengbulan x 5,75 x Rp13.150Kaleng = Rp991.998bulan.
− Total profit produk udang yang dapat diperoleh adalah Rp1.411.824.500- Rp991.998 = Rp1.410.832.502bulan.
b. Perhitungan model perencanaan dalam jumlah pembelian yang tetap