4. Siapkan tabung reaksi yang lain dan masukkan 0,5 – 1 ml sampel serta
tambahkan reagent
“ Met. Yellow – 1 ” teteskan 2 tetes diamkan beberapa
saat. 5. Tambahkan reagent
“ Met. Yellow – 3 ” sebanyak 2 tetes dan diamkan
beberapa saat. 6. Tambahkan reagent
“ Met. Yellow – 4 ” sebanyak 2 tetes dan diamkan selama
2 – 3 menit, jika ada Methyl Yellow akan terjadi endapan berwarna
putihkristal putih menempel didinding tabung reaksi untuk lebih meyakinkan
bandingkan dengan standard Methyl Yellow yang di perlakukan sebagai
sampel.
3.6 Defenisi Operasional
1. Bubble drink merupakan jenis minuman yang terdiri dari air, gula, bubuk perasa, es batu, dan topping sebagai tambahan isi.
2. Pemeriksaan Laboratorium adalah pemeriksaan yang dilakukan di Laboratorium untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan Escherichia coli
dan zat pewarna berbahaya . 3. Adanya kandungan bakteri Escherichia coli adalah terdapatnya bakteri
Escherichia coli pada Bubble drink.
4. Tidak adanya kandungan bakteri Escherichia coli adalah tidak terdapatnya bakteri Escherichia coli pada Bubble drink.
5. Adanya kandungan pewarna berbahaya adalah terdapatnya zat pewarna berbahaya pada Bubble drink.
Universitas Sumatera Utara
6. Tidak adanya kandungan pewarna berbahaya adalah tidak terdapatnya zat pewarna berbahaya pada Bubble drink.
7. Pemilihan sampel adalah proses menentukan sampel penelitian dengan kondisi segar, masih utuh dan diperoleh dari sumber yang resmi untuk digunakan
dalam proses pengolahan data. 8. Permenkes RI No. 722MenkesPerIX1988 merupakan standar Tentang Bahan
Tambahan Makanan dan Permenkes RI No. 492MenkesPerIV2010 merupakan standar Persyaratan Kualitas Air Minum
3.7 Aspek Pengukuran
Aspek pengukuran dilakukan dengan menggunakan tabel berisikan pernyataan dua kategori yaitu “Positif” dan “Negatif”. Dengan pengukuran
bahwa: 1. Jika pernyataan “Positif” dari kriteria penilaian maka tidak memenuhi syarat
kesehatan sesuai dengan Permenkes RI No. 722MenkesPerIX1988 dan Permenkes RI No. 492MenkesPerIV2010.
2. Jika pernyataan “Negatif” maka memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes RI No. 722MenkesPerIX1988 dan Permenkes RI No.
492MenkesPerIV2010. Selain itu aspek pengukuran juga melihat gambaran higiene sanitasi
pengolahan Bubble drink yang meliputi pemilihan bahan baku, penyimpanan bahan baku, pengolahan, dan penyajian Bubble drink. Pengukuran dilakukan
dengan cara mengobservasi para produsen dan pedagang dengan menggunakan
Universitas Sumatera Utara
lembar observa si berupa pertanyaan dengan dua kategori jawaban, yaitu “ya” dan
“tidak”. 1.
Dikatakan memenuhi syarat apabila semua atau seluruh pertanyaan dijawab dengan
“ya“. 2. Dikatan tidak memenuhi syarat apabila ada salah satu pertanyaan dijawab
dengan “tidak”.
3.8 Metode Analisis Data