Dari data yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwa jawaban subyek 5 menunjukkan ada konsep yang dikuasai tetapi ada pernyataan yang
menunjukkan miskonsepsi. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 5 ini berada dalam tingkatan keempat yaitu memahami sebagian dan
terjadi miskonsepsi.
c. Konsepsi tentang Dua Kejadian Majemuk
1 Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A dan B
Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A dan B ini dapat dilihat pada data soal nomor 3b. Pada soal nomor soal 3b ini diperoleh data bahwa terjadi
miskonsepsi pada subyek 5 mengenai dua kejadian yang saling bebas dan tidak saling bebas. Hal ini disebabkan karena sebenarnya subyek 5 tidak tahu
dan menjawab sepengetahuannya saja. Dari data subyek 5 di atas terlihat bahwa subyek 5 menjawab tetapi
penjelasan tidak benar atau tidak jelas. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 5 ini berada dalam tingkatan ketiga yaitu terjadi
miskonsepsi. 2
Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A atau B Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A atau B ini dapat dilihat pada
data soal nomor 4b. Pada soal nomor 4b ini diperoleh data bahwa terjadi mikonsepsi pada subyek 5 mengenai dua kejadian yang tidak saling lepas. Hal
ini disebabkan karena subyek 5 salah dalam memaknai konsep dua kejadian yang tidak saling lepas. Sebab lain adalah prakonsepsi tentang himpunan
saling lepas dan tidak saling lepas tidak dikuasai oleh subyek 5. Dari data subyek 5 di atas terlihat bahwa subyek 5 menjawab tetapi
penjelasan tidak benar atau tidak jelas. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 5 ini berada dalam tingkatan ketiga yaitu
miskonsepsi.
6. Subyek 6
a. Konsepsi tentang Ruang Sampel
Konsepsi tentang ruang sampel dapat dilihat pada data soal nomor 1a dan 2a. Pada soal 1a diperoleh data bahwa subyek 6 memahami tentang ruang
sampel dari pelemparan sebuah dadu. Kemudian pada soal 2a diperoleh data bahwa terjadi miskonsepsi pada subyek 6 mengenai ruang sampel pelemparan
dua buah dadu. Hal ini dikarenakan subyek 6 tidak memahami maksud soal yang diberikan.
Dari data subyek 6 terlihat bahwa jawaban menunjukkan ada konsep yang dikuasai tetapi ada pernyataan yang menunjukkan miskonsepsi. Berdasarkan
derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 6 ini berada dalam tingkatan keempat yaitu memahami sebagian dan terjadi miskonsepsi.
b. Konsepsi tentang Peluang suatu Kejadian
1 Konsepsi tentang peluang suatu kejadian
Konsepsi tentang peluang suatu kejadian ini dapat dilihat pada data soal nomor 3a, 3c, 4a, dan 4c. Jawaban pada nomor 3a diperoleh data bahwa terjadi
miskonsepsi pada subyek 6 tentang peluang kejadian dalam pemutaran sebuah gangsing. Penyebab miskonsepsi adalah karena subyek 6 salah dalam
memaknai konsep peluang. Untuk nomor 3c diperoleh data bahwa terjadi miskonsepsi pada subyek 6 mengenai peluang suatu kejadian dalam
pemutaran sebuah gangsing. Hal ini dikarenakan subyek 6 sebenarnya tidak tahu dan menjawab berdasarkan intuisinya saja.
Kemudian untuk soal 4a diperoleh data bahwa terjadi miskonsepsi pada subyek 6 mengenai peluang suatu kejadian dalam pemutaran dua buah
gangsing. Hal ini dikarenakan subyek 6 sebenarnya tidak tahu dan menjawab sepengetahuannya saja. Selanjutnya untuk soal 4c diperoleh data bahwa terjadi
miskonsepsi pada subyek 6 mengenai peluang suatu kejadian dalam pemutaran dua buah gangsing. Hal ini dikarenakan subyek 6 salah memaknai
konsep peluang suatu kejadian Dari data subyek6 di atas terlihat bahwa subyek 6 menjawab tetapi
penjelasan tidak benar atau tidak jelas. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 6 ini berada dalam tingkatan ketiga yaitu
miskonsepsi.
2 Konsepsi tentang batas-batas nilai peluang
Konsepsi tentang batas-batas nilai peluang ini dapat dilihat pada data soal nomor 1b, 1c, 1d, 2b, 2c, dan 2d. Jawaban pada semua nomor tersebut
menunjukkan bahwa subyek 6 mampu membedakan antara kejadian yang mustahil, mungkin dan pasti terjadi. Tetapi pada soal 2d diperoleh data bahwa
subyek 6 salah dalam memberikan batas-batas nilai peluang. Hal ini karena subyek 6 sebenarnya tidak tahu dan hanya menjawab sepengetahuannya saja.
Dari data subyek 6 di atas terlihat bahwa jawaban menunjukkan ada konsep yang dikuasai tetapi ada pernyataan yang menunjukkan miskonsepsi.
Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 6 ini berada dalam tingkatan keempat yaitu memahami sebagian dan terjadi miskonsepsi.
c. Konsepsi tentang Dua Kejadian Majemuk
1 Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A dan B
Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A dan B ini dapat dilihat pada data soal nomor 3b. Pada soal nomor soal 3b ini diperoleh data bahwa terjadi
miskonsepsi pada subyek 6 mengenai dua kejadian yang tidak saling bebas. Penyebab miskonsepsi sebenarnya subyek 6 tidak tahu dan menjawab
sepengetahuannya saja. Dari data subyek6 di atas terlihat bahwa subyek 6 menjawab tetapi
penjelasan tidak benar atau tidak jelas. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 6 ini berada dalam tingkatan ketiga yaitu
miskonsepsi. 2
Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A atau B Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A atau B ini dapat dilihat pada
data soal nomor 4b. Pada soal nomor 4b ini diperoleh data bahwa terjadi miskonsepsi pada subyek 6 mengenai dua kejadian yang tidak saling lepas.
Hal ini disebabkan oleh dua hal, yaitu:
subyek 6 tidak memahami tentang konsep himpunan saling lepas dan tidak saling lepas
subyek 6 sebenarnya tidak tahu dan menjawab sepengetahuannya saja.
Dari data subyek6 di atas terlihat bahwa subyek 6 menjawab tetapi penjelasan tidak benar atau tidak jelas. Berdasarkan derajat pemahaman
konsep, konsepsi subyek 6 ini berada dalam tingkatan ketiga yaitu miskonsepsi.
M. Deskripsi Derajat Pemahaman Konsep Siswa tentang Peluang serta