Subyek 6 Analisis Data Hasil Penelitian

Dari data yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwa jawaban subyek 5 menunjukkan ada konsep yang dikuasai tetapi ada pernyataan yang menunjukkan miskonsepsi. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 5 ini berada dalam tingkatan keempat yaitu memahami sebagian dan terjadi miskonsepsi. c. Konsepsi tentang Dua Kejadian Majemuk 1 Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A dan B Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A dan B ini dapat dilihat pada data soal nomor 3b. Pada soal nomor soal 3b ini diperoleh data bahwa terjadi miskonsepsi pada subyek 5 mengenai dua kejadian yang saling bebas dan tidak saling bebas. Hal ini disebabkan karena sebenarnya subyek 5 tidak tahu dan menjawab sepengetahuannya saja. Dari data subyek 5 di atas terlihat bahwa subyek 5 menjawab tetapi penjelasan tidak benar atau tidak jelas. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 5 ini berada dalam tingkatan ketiga yaitu terjadi miskonsepsi. 2 Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A atau B Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A atau B ini dapat dilihat pada data soal nomor 4b. Pada soal nomor 4b ini diperoleh data bahwa terjadi mikonsepsi pada subyek 5 mengenai dua kejadian yang tidak saling lepas. Hal ini disebabkan karena subyek 5 salah dalam memaknai konsep dua kejadian yang tidak saling lepas. Sebab lain adalah prakonsepsi tentang himpunan saling lepas dan tidak saling lepas tidak dikuasai oleh subyek 5. Dari data subyek 5 di atas terlihat bahwa subyek 5 menjawab tetapi penjelasan tidak benar atau tidak jelas. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 5 ini berada dalam tingkatan ketiga yaitu miskonsepsi.

6. Subyek 6

a. Konsepsi tentang Ruang Sampel Konsepsi tentang ruang sampel dapat dilihat pada data soal nomor 1a dan 2a. Pada soal 1a diperoleh data bahwa subyek 6 memahami tentang ruang sampel dari pelemparan sebuah dadu. Kemudian pada soal 2a diperoleh data bahwa terjadi miskonsepsi pada subyek 6 mengenai ruang sampel pelemparan dua buah dadu. Hal ini dikarenakan subyek 6 tidak memahami maksud soal yang diberikan. Dari data subyek 6 terlihat bahwa jawaban menunjukkan ada konsep yang dikuasai tetapi ada pernyataan yang menunjukkan miskonsepsi. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 6 ini berada dalam tingkatan keempat yaitu memahami sebagian dan terjadi miskonsepsi. b. Konsepsi tentang Peluang suatu Kejadian 1 Konsepsi tentang peluang suatu kejadian Konsepsi tentang peluang suatu kejadian ini dapat dilihat pada data soal nomor 3a, 3c, 4a, dan 4c. Jawaban pada nomor 3a diperoleh data bahwa terjadi miskonsepsi pada subyek 6 tentang peluang kejadian dalam pemutaran sebuah gangsing. Penyebab miskonsepsi adalah karena subyek 6 salah dalam memaknai konsep peluang. Untuk nomor 3c diperoleh data bahwa terjadi miskonsepsi pada subyek 6 mengenai peluang suatu kejadian dalam pemutaran sebuah gangsing. Hal ini dikarenakan subyek 6 sebenarnya tidak tahu dan menjawab berdasarkan intuisinya saja. Kemudian untuk soal 4a diperoleh data bahwa terjadi miskonsepsi pada subyek 6 mengenai peluang suatu kejadian dalam pemutaran dua buah gangsing. Hal ini dikarenakan subyek 6 sebenarnya tidak tahu dan menjawab sepengetahuannya saja. Selanjutnya untuk soal 4c diperoleh data bahwa terjadi miskonsepsi pada subyek 6 mengenai peluang suatu kejadian dalam pemutaran dua buah gangsing. Hal ini dikarenakan subyek 6 salah memaknai konsep peluang suatu kejadian Dari data subyek6 di atas terlihat bahwa subyek 6 menjawab tetapi penjelasan tidak benar atau tidak jelas. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 6 ini berada dalam tingkatan ketiga yaitu miskonsepsi. 2 Konsepsi tentang batas-batas nilai peluang Konsepsi tentang batas-batas nilai peluang ini dapat dilihat pada data soal nomor 1b, 1c, 1d, 2b, 2c, dan 2d. Jawaban pada semua nomor tersebut menunjukkan bahwa subyek 6 mampu membedakan antara kejadian yang mustahil, mungkin dan pasti terjadi. Tetapi pada soal 2d diperoleh data bahwa subyek 6 salah dalam memberikan batas-batas nilai peluang. Hal ini karena subyek 6 sebenarnya tidak tahu dan hanya menjawab sepengetahuannya saja. Dari data subyek 6 di atas terlihat bahwa jawaban menunjukkan ada konsep yang dikuasai tetapi ada pernyataan yang menunjukkan miskonsepsi. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 6 ini berada dalam tingkatan keempat yaitu memahami sebagian dan terjadi miskonsepsi. c. Konsepsi tentang Dua Kejadian Majemuk 1 Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A dan B Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A dan B ini dapat dilihat pada data soal nomor 3b. Pada soal nomor soal 3b ini diperoleh data bahwa terjadi miskonsepsi pada subyek 6 mengenai dua kejadian yang tidak saling bebas. Penyebab miskonsepsi sebenarnya subyek 6 tidak tahu dan menjawab sepengetahuannya saja. Dari data subyek6 di atas terlihat bahwa subyek 6 menjawab tetapi penjelasan tidak benar atau tidak jelas. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 6 ini berada dalam tingkatan ketiga yaitu miskonsepsi. 2 Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A atau B Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A atau B ini dapat dilihat pada data soal nomor 4b. Pada soal nomor 4b ini diperoleh data bahwa terjadi miskonsepsi pada subyek 6 mengenai dua kejadian yang tidak saling lepas. Hal ini disebabkan oleh dua hal, yaitu:  subyek 6 tidak memahami tentang konsep himpunan saling lepas dan tidak saling lepas  subyek 6 sebenarnya tidak tahu dan menjawab sepengetahuannya saja. Dari data subyek6 di atas terlihat bahwa subyek 6 menjawab tetapi penjelasan tidak benar atau tidak jelas. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 6 ini berada dalam tingkatan ketiga yaitu miskonsepsi.

M. Deskripsi Derajat Pemahaman Konsep Siswa tentang Peluang serta

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode role playing (bermain peran) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V di SDN Cempaka I Putih Tahun ajaran 2014-2015

0 21 122

Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Pada Pokok Bahasan Menerima Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Melalui Metode Role Playing di SD NU Wanasari Kabupaten Indramayu

0 10 173

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Role Playing Pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Al-Falah Jakarta Timur

0 7 119

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP “PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA” DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 BLORONG, JUMANTONO, KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 20

0 3 79

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) SISWA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) SISWA KELAS V SDN BANYURIP 1 KECAMATAN SAMB

0 0 14

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MATA PELAJARAN PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SD N 01 MIREN

0 0 15

PENDAHULUAN PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SD N 01 MIRENG TRUCUK KLATEN.

0 0 6

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI DRAMA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE Peningkatan Pemahaman Materi Drama Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Bermain Peran (Role Playing) pada Siswa Kelas IV Sd Negeri 2 Lemahjaya

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CITRASARI.

0 2 39

PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN PARA TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI TEKNIK KANCING GEMERINCING.

0 0 5