Subyek 3 Analisis Data Hasil Penelitian

2 menjawab tetapi penjelasan tidak benar atau tidak jelas. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 2 ini berada dalam tingkatan ketiga yaitu terjadi miskonsepsi. 2 Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A atau B Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A atau B ini dapat dilihat pada data soal nomor 4b. Pada soal nomor 4b ini diperoleh data bahwa terjadi miskonsepsi pada subyek 2 mengenai dua kejadian yang saling lepas atau tidak saling lepas. Hal ini disebabkan subyek 2 kurang menguasai prakonsepsi tentang himpunan yang lepas dan tidak saling lepas. Dari data subyek 2 tersebut terlihat bahwa subyek 2 menjawab tetapi penjelasan tidak benar atau tidak jelas. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 2 ini berada dalam tingkatan ketiga yaitu terjadi miskonsepsi.

3. Subyek 3

a. Konsepsi tentang Ruang Sampel Konsepsi tentang ruang sampel ini dapat dilihat pada data soal nomor 1a dan 2a. Pada soal 1a diperoleh data bahwa subyek 3 memahami tentang ruang sampel dari pelemparan sebuah dadu adalah mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Sedangkan pada soal 2a diperoleh data bahwa terjadi miskonsepsi pada subyek 3 mengenai ruang sampel pelemparan dua buah dadu. Hal ini dikarenakan subyek 3 tidak memahami maksud soal, dan subyek 3 tidak dapat melakukan pencacahan anggota ruang sampel. Dari data subyek 3 di atas terlihat bahwa jawaban menunjukkan hanya sebagian konsep yang dipahami dan terjadi miskonsepsi. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 3 ini berada dalam tingkatan keempat yaitu memahami sebagian dan terjadi miskonsepsi. b. Konsepsi tentang Peluang suatu Kejadian 1 Konsepsi tentang peluang suatu kejadian Konsepsi tentang peluang suatu kejadian ini dapat dilihat pada data soal nomor 3a, 3c, 4a, dan 4c. Jawaban pada semua nomor diperoleh data bahwa terjadi miskonsepsi pada subyek 3 mengenai peluang suatu kejadian baik dalam pemutaran sebuah gangsing muapun dua buah gangsing. Hal ini disebabkan karena penggunaan alat peraga yang tidak mewakili secara tepat konsep-konsep yang digambarkan. Dari data subyek 3 di atas terlihat bahwa subyek 3 menjawab tetapi penjelasan tidak benar atau tidak jelas. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 3 ini berada dalam tingkatan ketiga yaitu terjadi miskonsepsi. 2 Konsepsi tentang batas-batas nilai peluang Konsepsi tentang batas-batas nilai peluang ini dapat dilihat pada data soal nomor 1b, 1c, 1d, 2b, 2c, dan 2d. Jawaban pada semua nomor tersebut menunjukkan bahwa subyek 3 mampu membedakan antara kejadian yang musahil, mungkin, dan pasti terjadi. Tetapi pada soal 1c subyek 3 salah dalam menunjukkan batas-batas nilai peluang. Hal ini dikarenakan subyek 3 tidak tahu dan menjawab sepemahamannya saja. Dari data subyek 3 di atas terlihat bahwa jawaban menunjukkan ada konsep yang dikuasai tetapi ada pernyataan yang menunjukkan miskonsepsi. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 3 ini berada dalam tingkatan keempat yaitu memahami sebagian dan terjadi miskonsepsi. c. Konsepsi tentang Dua Kejadian Majemuk 1 Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A dan B Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A dan B ini dapat dilihat pada data soal nomor 3b. Pada soal nomor soal 3b ini diperoleh data bahwa terjadi miskonsepsi pada subyek 3 mengenai dua kejadian yang saling bebas atau tidak saling bebas. Hal ini disebabkan karena subyek 3 salah dalam memaknai dua kejadian yang saling bebas dan karena penggunaan alat peraga yang tidak mewakili secara tepat konsep-konsep yang digambarkan. Dari data subyek 3 di atas terlihat bahwa subyek 3 menjawab tetapi penjelasan tidak benar atau tidak jelas. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 3 ini berada dalam tingkatan ketiga yaitu terjadi miskonsepsi. 2 Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A atau B Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A atau B ini dapat dilihat pada data soal nomor 4b. Pada soal nomor 4b ini diperoleh data bahwa terjadi miskonsepsi pada subyek 3 mengenai dua kejadian yang saling lepas atau tidak saling lepas. Ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya, antara lain:  subyek 3 salah dalam memaknai dua kejadian yang saling lepas  penggunaan alat peraga yang tidak mewakili secara tepat konsep-konsep yang digambarkan subyek 3 hanya mengandalkan daya ingat dan lupa menghapal rumus Dari data subyek 3 di atas terlihat bahwa subyek 3 menjawab tetapi penjelasan tidak benar atau tidak jelas. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 3 ini berada dalam tingkatan ketiga yaitu terjadi miskonsepsi.

4. Subyek 4

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode role playing (bermain peran) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V di SDN Cempaka I Putih Tahun ajaran 2014-2015

0 21 122

Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Pada Pokok Bahasan Menerima Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Melalui Metode Role Playing di SD NU Wanasari Kabupaten Indramayu

0 10 173

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Role Playing Pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Al-Falah Jakarta Timur

0 7 119

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP “PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA” DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 BLORONG, JUMANTONO, KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 20

0 3 79

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) SISWA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) SISWA KELAS V SDN BANYURIP 1 KECAMATAN SAMB

0 0 14

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MATA PELAJARAN PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SD N 01 MIREN

0 0 15

PENDAHULUAN PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SD N 01 MIRENG TRUCUK KLATEN.

0 0 6

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI DRAMA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE Peningkatan Pemahaman Materi Drama Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Bermain Peran (Role Playing) pada Siswa Kelas IV Sd Negeri 2 Lemahjaya

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CITRASARI.

0 2 39

PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN PARA TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI TEKNIK KANCING GEMERINCING.

0 0 5