Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A dan B ini dapat dilihat pada data soal nomor 3b. Pada soal nomor soal 3b ini diperoleh data bahwa terjadi
miskonsepsi pada subyek 4 mengenai dua kejadian yang saling bebas dan tidak saling bebas. Hal ini disebabkan karena subyek 4 salah dalam memaknai
konsep dua kejadian yang saling bebas. Dari data subyek 4 di atas terlihat bahwa subyek 4 menjawab tetapi
penjelasan tidak benar atau tidak jelas. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 4 ini berada dalam tingkatan ketiga yaitu terjadi
miskonsepsi. 2
Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A atau B Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A atau B ini dapat dilihat pada
data soal nomor 4b. Pada soal nomor 4b ini diperoleh data bahwa terjadi miskonsepsi pada subyek 4 mengenai dua kejadian yang saling lepas dan tidak
saling lepas. Hal ini disebabkan karena subyek 4 tidak tahu dan hanya menjawab sepengetahuannya saja.
Dari data subyek 4 di atas terlihat bahwa subyek 4 menjawab tetapi penjelasan tidak benar atau tidak jelas. Berdasarkan derajat pemahaman
konsep, konsepsi subyek 4 ini berada dalam tingkatan ketiga yaitu terjadi miskonsepsi.
5. Subyek 5
a. Konsepsi tentang Ruang Sampel
Konsepsi tentang ruang sampel ini dapat dilihat pada data soal nomor 1a dan 2a. Pada soal 1a diperoleh data bahwa subyek 5 memahami ruang sampel
pada pelemparan sebuah dadu adalah mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Sedangkan pada soal 2a diperoleh data bahwa terjadi miskonsepsi pada subyek 5
mengenai ruang sampel pelemparan dua buah dadu. Hal ini disebabkan subyek 5 salah memaknai soal.
Dari data subyek 5 di atas terlihat bahwa jawaban menunjukkan ada konsep yang dikuasai tetapi ada pernyataan yang menunjukkan miskonsepsi.
Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 5 ini berada dalam tingkatan keempat yaitu memahami sebagian dan terjadi miskonsepsi.
b. Konsepsi tentang Peluang suatu Kejadian
1 Konsepsi tentang peluang suatu kejadian
Konsepsi tentang peluang suatu kejadian ini dapat dilihat pada data soal nomor 3a, 3c, 4a, dan 4c. Untuk soal 3a diperoleh data bahwa terjadi
miskonsepsi pada subyek 5 tentang peluang suatu kejadian dalam pemutaran sebuah gangsing. Hal ini disebabkan karena subyek 5 sebenarnya tidak tahu
dan menjawab sepengetahuannya saja. Sedangkan untuk 3c diperoleh data bahwa subyek 5 memahami bahwa peluang kejadian gangsing berhenti disisi
bernomor 4 pada gangsing bersisi empat lebih besar dari pada gangsing bersisi enam. Tetapi subyek 5 tidak tahu atau lupa rumus untuk peluang suatu
kejadian, hal ini disebabkan karena subyek 5 hanya mengandalkan daya ingat dan lupa menghapal rumus.
Kemudian untuk nomor 4a diperoleh data bahwa terjadi miskonsepsi pada subyek 5 mengenai peluang suatu kejadian dalam pemutaran dua buah
gangsing. Hal ini disebabkan karena intuisi subyek 5 salah. Sedangkan pada soal 4c diperoleh data bahwa memahami tentang peluang suatu kejadian
dalam pemutaran dua buah gangsing. Dari data yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwa jawaban subyek
5 menunjukkan ada konsep yang dikuasai tetapi ada pernyataan yang menunjukkan miskonsepsi. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi
subyek 5 ini berada dalam tingkatan keempat yaitu memahami sebagian dan terjadi miskonsepsi.
2 Konsepsi tentang batas-batas nilai peluang
Konsepsi tentang batas-batas nilai peluang ini dapat dilihat pada data soal nomor 1b, 1c, 1d, 2b, 2c, dan 2d. Pada semu nomor tersebut menunjukkan
bahwa subyek 5 memahami mengenai kejadian yang mustahil, mungkin dan pasti terjadi. Tetapi pada soal 1c terjadi miskonsepsi pada subyek 5. Pada
soal 1c terlihat bahwa subyek 5 salah memberikan batas-batas nilai peluang. Hal ini dikarenakan intuisi subyek 5 salah
Dari data yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwa jawaban subyek 5 menunjukkan ada konsep yang dikuasai tetapi ada pernyataan yang
menunjukkan miskonsepsi. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 5 ini berada dalam tingkatan keempat yaitu memahami sebagian dan
terjadi miskonsepsi.
c. Konsepsi tentang Dua Kejadian Majemuk
1 Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A dan B
Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A dan B ini dapat dilihat pada data soal nomor 3b. Pada soal nomor soal 3b ini diperoleh data bahwa terjadi
miskonsepsi pada subyek 5 mengenai dua kejadian yang saling bebas dan tidak saling bebas. Hal ini disebabkan karena sebenarnya subyek 5 tidak tahu
dan menjawab sepengetahuannya saja. Dari data subyek 5 di atas terlihat bahwa subyek 5 menjawab tetapi
penjelasan tidak benar atau tidak jelas. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 5 ini berada dalam tingkatan ketiga yaitu terjadi
miskonsepsi. 2
Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A atau B Konsepsi tentang dua kejadian majemuk A atau B ini dapat dilihat pada
data soal nomor 4b. Pada soal nomor 4b ini diperoleh data bahwa terjadi mikonsepsi pada subyek 5 mengenai dua kejadian yang tidak saling lepas. Hal
ini disebabkan karena subyek 5 salah dalam memaknai konsep dua kejadian yang tidak saling lepas. Sebab lain adalah prakonsepsi tentang himpunan
saling lepas dan tidak saling lepas tidak dikuasai oleh subyek 5. Dari data subyek 5 di atas terlihat bahwa subyek 5 menjawab tetapi
penjelasan tidak benar atau tidak jelas. Berdasarkan derajat pemahaman konsep, konsepsi subyek 5 ini berada dalam tingkatan ketiga yaitu
miskonsepsi.
6. Subyek 6