pengampu mata kulian pendidikan pada umumnya terutama pada pengembangan instrumen. Penelaahan tes meliputi:
1 Penulisan tata bahasa
2 Bahasa dan susunan kalimat mudah dipahami
3 Kesesuaian dengan pokok bahasan sub pokok bahasan
4 Kesesuaian dengan kisi-kisi soal
5 Kunci jawaban dari soal sudah benar
6 Butir soal mampu menunjukkan atau mendiagnosis konsepsi siswa
Validitas butir tes dapat dilihat pada lampiran.
F. Validitas Data
Validitas data tidak hanya bergantung pada ketepatan memilih sumber data dan teknik pengumpulan data saja, tetapi diperlukan teknik kesahihan data
sehingga validitas ini dapat menjamin kemantapan simpulan dan tafsiran makna sebagai hasil penelitian.
Dalam penelitian kualitatif, validitas data dapat diperoleh melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan
sejawat, kecukupan referensi, kajian kasus negatif, dan pengecekan anggota. Pada penelitian ini teknik yang digunakan adalah pengecekan teman
sejawat melalui diskusi. Menurut Lexy J. Moleong 2004: 332 teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang
diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan sejawat. Teknik ini mengandung beberapa maksud sebagai salah satu teknik
pemeriksaan keabsahan data. Pertama, untuk membuat peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran. Dalam diskusi tersebut
kemelencengan peneliti disingkap dan pengertian mendalam ditelaah yang nantinya menjadi dasar bagi klasifikasi penafsiran. Peneliti sebagai pemimpin
diskusi hendaknya sepenuhnya menyadari posisi, keadaan, dan proses yang ditempuhnya sehingga dapat memperoleh hasil yang diharapkan.
Kedua, diskusi dengan sejawat ini memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk mulai menjajaki dan menguji hipotesis kerja yang muncul dari
pemikiran peneliti. Ada kemungkinan arah kerja yang muncul dalam benak peneliti sudah dapat dikonfirmasi, tetapi dalam diskusi ini mungkin sekali dapat
terungkap segi-segi lainnya yang justru membongkar pemikiran peneliti. Sekiranya peneliti tidak dapat mempertahankan posisinya, maka dia perlu
mempertimbangkan kembali arah kerja itu. Para peserta sebaiknya terdiri dari rekan sejawat yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman dalam bidang yang dipersoalkan, terutama tentang isi maupun metodologinya. Peserta sebaiknya jangan terlalu muda atau jauh lebih
tua dari peneliti untuk menjaga suasana diskusi, dan jangan pula mengambil peserta dari mereka yang mempunyai kewenangan, kekuasaan, atau orang yang
disegani. Peranan peserta diskusi lebih merupakan pengkritik yang tajam daripada pengagum hasil penelitian.
Dengan demikian pemeriksaan sejawat berarti pemeriksaan yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan rekan yang sebaya, yang memiliki
pengetahuan umum yang sama tentang apa yang sedang diteliti, sehingga bersama mereka peneliti dapat me-review persepsi, pandangan dan analisis yang sedang
dilakukan. Jika hal itu dilakukan maka hasilnya adalah: a.
Menyediakan pandangan kritis b.
Mengetes arah kerja penelitian c.
Membantu mengembangkan langkah berikutnya d.
Melayani sebagai pembanding.
G. Analisa Data