siswa tidak tahu dan hanya
menjawab sepengetahuannya saja. Rendah
miskonsepsi. siswa tidak memahami tentang
konsep himpunan saling lepas dan tidak saling lepas
siswa salah dalam memaknai
konsep dua kejadian yang tidak saling lepas,
siswa sebenarnya tidak tahu dan
menjawab sepengetahuannya saja.
N. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini masih jauh dari sempurna. Masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam proses penelitian maupun dalam penyusunan laporan. Selain
itu terdapat juga kendala dan kesulitan yang dialami peneliti selama penelitian dan menyusunan laporan ini. Ada 2 hal yang akan peneliti sampaikan yaitu:
1. Keterbatasana waktu yang dialami peneliti. Penelitian ini dilakukan sebelum
siswa mempelajari materi peluang. Peneliti melakukan pengambilan data terlalu dekat dengan penyampaian materi. Hal ini berakibat ketika peneliti
masih membutuhkan data misalkan wawancara yang kurang mendalam, peneliti tidak dapat melakukannya karena siswa sudah mempelajari materi
peluang. Jika hal itu tetap dilakukan tentu saja data yang diperoleh tidak valid. 2.
Peneliti menyadari masih baru dalam bidang ini sehingga model yang dirancang kurang sempurna dan dalam prakteknya masih banyak mengalami
kekurangan. Persiapan dan latihan yang kurang juga sangat berpengaruh. Data yang diperoleh kurang mendalam. Analisis yang dilakukan peneliti masih
kurang mendalan. Praktek dalam mengambil data kurang sesuai dengan metode yang direncanakan sehingga memaksa peneliti mengubah sedikit
metode penelitian. Beberapa hal di atas diharapkan dapat menjadi koreksi bagi peneliti dan
dapat menjadi pembelajaran untuk peneliti ketika akan melakukan penelitian yang lain. Semoga dengan kekurangan di atas pembaca dapat mengambil pelajaran
untuk lebih mempersiapkan segala sesuatu sebelum melakukan sebuah penelitian.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dianalisis, hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, dan mengacu pada pertanyan penelitian, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Derajat konsepsi siswa pada materi peluang adalah sebagai berikut: d.
Konsepsi siswa tentang ruang sampel Konsepsi siswa dengan kemampuan awal tinggi dan rendah mengenai
ruang sampel berada pada tingkatan keempat yaitu memahami sebagian dan terjadi miskonsepsi. Sedangkan konsepsi siswa dengan kemampuan awal
sedang berada pada kategori terjadi miskonsepsi. Miskonsepsi terlihat ketika siswa memiliki konsep bahwa titik sampel a,b memiliki makna yang sama
dengan titik sampel b,a. e.
Konsepsi siswa tentang peluang suatu kejadian 1
Konsepsi siswa tentang peluang suatu kejadian Konsepsi siswa dengan kemampuan awal tinggi mengenai peluang suatu
kejadian berada pada tingkatan keempat yaitu memahami sebagian dan terjadi miskonsepsi. Kemudian konsepsi siswa dengan kemampuan awal sedang
berada pada tingkatan ketiga yaitu terjadi miskonsepsi. Sedangkan konsepsi siswa dengan kemampuan awal rendah berada pada kategori terjadi
miskonsepsi. Salah satu miskonsepsi terlihat ketika siswa menyatakan bahwa suatu kejadian yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari memiliki
peluang yang lebih besar. 2
Konsepsi siswa tentang batas-batas peluang Konsepsi siswa pada semua kemampuan awal mengenai batas-batas nilai
peluang berada pada tingkatan keempat yaitu memahami sebagian dan terjadi miskonsepsi. Miskonsepsi terlihat saat siswa mengatakan batas maksimum
nilai peluang adalah tak terhingga. f.
Konsepsi siswa tentang dua kejadian majemuk 171