Kesiapsiagaan Rumah Tangga Kesiapsiagaan

3. Mengurangi akibat Untuk mengurangi akibat suatu ancaman, masyarakat perlu mempunyai persiapan agar cepat bertindak apabila terjadi bencana. Umumnya pada semua kasus bencana, masalah utama adalah penyediaan air bersih. Akibatnya banyak masyarakat yang terjangkit penyakit menular. Dengan melakukan persiapan terlebih dahulu, kesadaran masyarakat akan pentingnya sumber air bersih dapat mengurangi kejadian penyakit menular. 4. Menjalin kerjasama Tergantung dari cakupan bencana dan kemampuan masyarakat, penanganan bencana dapat dilakukan oleh masyarakat itu sendiri atau apabila diperlukan dapat bekerjasama dengan pihak-pihak yang terkait. Untuk menjamin kerjasama yang baik, pada tahap sebelum bencana ini masyarakat perlu menjalin hubungan dengan pihak-pihak seperti Puskesmas, polisi, aparat desa atau kecamatan.

2.1.2. Kesiapsiagaan Rumah Tangga

Keluarga memegang peranan penting dalam pelayanan kesehatan primer. Keluarga dianggap sebagai organisme hidup dengan struktur yang konkrit atau simbolik. Sebagai suatu sistem sosial, keluarga berupaya mempertahankan kestabilan dan keutuhan anggota keluarganya. Ketika terjadi situasi krisis seperti bencana alam, maka akan memengaruhi sistem internal dan eksternal keluarga. Keluarga yang sehat dapat mengatasi gejolak-gejolak yang terjadi akibat bencana, sedangkan keluarga yang rawan cenderung menunjukkan gejala-gejala terganggu bila derajat stress Universitas Sumatera Utara mencapai suatu tingkat tertentu seperti kehilangan anggota keluarga Alisyahbana, 2010. Menurut Febriana 2009, kesiapsiagaan rumah tangga merupakan tindakan- tindakan yang dapat dilakukan dalam rumah tangga untuk mempersiapkan diri dan keluarga menghadapi bencana sebelum terjadi bencana. Pentingnya kesiapsiagaan rumah tangga mengingat ketika bencana menyerang, keluarga akan berhadapan dengan dampak yang besar dari bencana tersebut. Dampak bencana sering dapat berbentuk terpisahnya anggota keluarga, dampak kecacatan, kematian, tekanan mental, berkurangnya kemampuan dalam mengatasi masalah, dan konflik keluarga. North Carolina Cooperatif Extension dalam Febriana 2009, menyatakan pemikiran dan perencanaan sebelum terjadi bencana, umumnya dapat membantu anggota keluarga bereaksi secara bijak dalam keadaan darurat. Keluarga yang bekerjasama sebagai sebuah tim dalam mempersiapkan keadaan darurat, akan dapat menanggulangi keadaan dengan lebih baik daripada keluarga yang tidak mempersiapkan keadaan tersebut. Persiapan yang lebih matang dapat membantu keluarga mengatasi rasa ketakutan, sehingga dapat bereaksi dengan lebih tenang terhadap keadaan tak terduga, serta dapat mengurangi kehilangan nyawa dan harta benda ketika bencana terjadi. Masyarakat di daerah bencana semestinya mengetahui persiapan yang seharusnya dilakukan. Setiap orang di dalam rumah sebaiknya melakukan persiapan dan mengetahui tempat yang dituju bila situasi darurat terjadi. Keluarga seyogyanya Universitas Sumatera Utara bekerjasama untuk mengenal dan mengumpulkan sumber-sumber yang dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan dasar sebelum terjadi bencana. Ketika seseorang merasa siap, maka akan mampu menanggulanginya dengan lebih baik IDEP, 2007; Febriana, 2009. Individu dan rumah tangga merupakan stakeholders utama yang sangat penting dalam kesiapsiagaan masyarakat, karena merupakan ujung tombak, subjek dan objek dari kesiapsiagaan, yang berpengaruh secara langsung terhadap resiko bencana LIPI-UNECSOISDR, 2006. Kesiapsiagaan rumah tangga menghadapi bencana sangat penting untuk menghindari atau mengurangi kebingungan dan dampak bencana terhadap anggota keluarga, khususnya anak-anak dan orang lanjut usia Japanese Red Cross Society, 2009.

2.1.3. Prinsip Rencana Siaga Rumah Tangga Menghadapi Bencana

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Pendidikan Kepala Keluarga terhadap Kesiapsiagaan Rumah Tangga dalam Menghadapi Resiko Bencana Tsunami di Desa Ulee Lheue Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2013

0 38 147

PENGETAHUAN DAN KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI Pengetahuan Dan Kesiapsiagaan Siswa Dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi Di SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara.

1 5 19

PENGETAHUAN DAN KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI Pengetahuan Dan Kesiapsiagaan Siswa Dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi Di SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara.

0 2 18

BENTUK KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI TEKTONIK DI DESA DENGKENG Bentuk Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi Tektonik di Desa Dengkeng, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten.

0 3 15

BENTUK KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI TEKTONIK DI DESA DENGKENG Bentuk Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi Tektonik di Desa Dengkeng, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten.

0 3 13

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI KECAMATAN WEDI Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi Di Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten.

0 2 14

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI KECAMATAN WEDI Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi Di Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten.

0 2 14

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI DESA BERO KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi Bencana Gempa Bumi Di Desa Bero Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Masyarakat.

0 2 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN ANGGOTA KELUARGA DENGAN KESIAPSIAGAAN RUMAH TANGGA DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI DUSUN SORONANGGAN PANJANGREJO PUNDONG BANTUL NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Anggota Keluarga dengan Kesiapsia

0 0 20

PENGARUH PENYULUHAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI TERHADAP PENGETAHUAN SISWA DI SD MUHAMMADIYAH TRISIGAN MURTIGADING SANDEN BANTUL NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Gempa Bumi terhadap Pengetahuan Siswa

0 0 18