44 4. Kebijakan pengelolaan: peraturan terkait pengelolaan perikanan Madidihang
Thunnus albacares dan kelembagaannya. 5. Rumusan stakeholders: meliputi, kebutuhan stakeholders, formulasi kebijakan
oleh stakeholders, peran stakeholders. Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang
berkaitan dengan kondisi hidro-oseanografi, kebijakan serta aturan pemanfaatan perikanan tangkap, yaitu:
1. Data koordinat lokasi rumpon yang diperoleh dari GPS nelayan sekoci. 2. Data sebaran menegak suhu dari Januari-Desember 2009 diperoleh dari World
Ocean Atlas di situs http:www.nodc.noaa.govcgi-binOC5SELECT
woaselect.pl?parameter=1 , sebaran konsentrasi oksigen terlarut secara
menegak dari
situs http:www.nodc.noaa.govcgi-binOC5SELECT
woaselect.pl? parameter=13 3. Data suhu permukaan laut dan klorofil-a, diperoleh melalui citra Aqua Modis
level 3 yang diperoleh dari situs http:oceancolor.gsfc.nasa.govcgi
l3?per=DAY . Data sea surface temperature night dan klorofil-a yang
digunakan berupa data rataan bulanan dari Januari 2005-Desember 2010 dengan resolusi spasial 4 km x 4 km dan disajikan dalam format DHF dan
diekstrak dengan program SEADAS. 4. Data peraturanrumusan kebijakan pengelolaan perikanan tangkap Madidihang
Thunnus albacares di Kabupaten Malang. 5. Data peraturanrumusan kebijakan pengelolaan perikanan tangkap Madidihang
Thunnus albacares di Kabupaten Malang.
3.3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode survey observasi dan wawancara dan metode kepustakaan desk study. Metode survey dilakukan
untuk memperoleh data primer serta informasi aktual lainnya. Metode survey merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara
menyusun daftar pertanyaan yang diajukan kepada 135 responden. Dalam metode survey, peneliti meneliti karakteristik atau hubungan sebab akibat antar variabel
45 tanpa adanya intervensi peneliti. Metode Survey adalah penelitian yang dilakukan
pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian
relatif distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel, sosiologis maupun psikologis.
Dalam metode survey, selain melakukan pengamatanobservasi langsung terhadap kegiatan penangkapan Madidihang, juga dilakukan wawancara dengan
nelayan sekoci. Metode observasi terutama difokuskan pada lokasi rumpon sebagai fishing ground. Penentuan titik rumpon pengamatan didasarkan informasi
dari nelayan sebagai pemilik. Dari jumlah rumpon yang ada 80 unit selanjutnya dilakukan verifikasi ketersediaan data mengenai posisi rumpon dan hasil ikan
tangkapan. Dari jumlah rumpon yang terpasang tersebut selanjutnya dipilih 18 unit sebagai sampel. Kapal sekoci yang diamati adalah 27 unit dan beroperasi di
rumpon yang terpilih tersebut. Penentuan sampel didasarkan pada ketersediaan data catatan hasil tangkapan di masing-masing rumpon tersebut. Sebaran lokasi
unit rumpon sampel terdapat pada koordinat 110
o
-115
o
BT dan 9
o
-12
o
LS. Metode pengumpulan data dengan desk study kepustakaan , dilakukan
untuk memperoleh data sekunder yang umumnya merupakan data runut waktu time series data. Metode desk study merupakan salah satu upaya untuk
mempelajari informasi, data dan laporan yang mempunyai relevansi dengan tujuan penelitian. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data ataupun
informasi awal dan lanjutan yang berkaitan dengan studi, untuk memperkaya kerangka konsepsional dan desain metodologi serta referensi pada saat
penyusunan laporan akhir studi. Penggalian data dan informasi ini berupa dokumen kebijakan, statistik, laporan hasil penelitian, dan peta yang berhubungan
dengan pemanfaatan sumberdaya tuna sirip kuning di perairan ZEEI Samudera Hindia selatan Jawa Timur.
3.3.3 Prosedur Penelitian