Biaya Operasional dan Pendapatan
116
pembelian solar yaitu sebesar 78.0, kemudian disusul oleh pembelian es sebesar 11.6 dan sembako sebesar 10.4. Kebutuhan es dan sembako
dipasok oleh pedagang dari luar Sendang Biru. Sembako didatangkan dari kota Malang dan Es berasal dari Kota Malang, Kabupaten Blitar dan Tulung Agung.
Sedangkan solar diperoleh dari KUD Mina Jaya sebagai pemilik Solar Paket Dealer Diesel Nelayan SPDN di area PPP Pondokdadap.
Tabel 18 Jenis pembiayaan nelayan sekoci per trip tahun 2003-2010
Tahun Jenis Biaya per Trip Rp
BBM Oli Es
Sembako 2003
597 754 109 971
154 866 2004
699 666 136 621
126 474 2005
914 527 144 956
142 985 2006
1 295 649 189 169
136 810 2007
924 504 120 768
100 400 2008
754 985 92 595
74 366 2009
831 619 110 610
95 324 2010
1 404 784 199 979
157 761 Rataan
927 936 138 083
123 623 Persentase
78.0 11.6
10.4
Sumber: Hasil analisis. Kebutuhan atas seluruh biaya operasional tersebut disediakan oleh
pengambek. Nama-nama pengambek dan banyaknya kapal yang dikelola untuk masing-masing pengambek yang ada di PPP Pondokdadap Sendang Biru pada
tahun 2010 tersaji pada Lampiran 8. Biaya operasional yang dikeluarkan nelayan sekoci untuk menangkap tuna tersebut dihitung sebagai bagian dari
kewajiban pengambek. Selanjutnya pendapatan nelayan diperoleh dari pengurangan dari total jual dikurangi biaya restribusi, pengambek, dan biaya
operasional. Pada periode tahun 2003-2010 rataan biaya operasional untuk setiap armada kapal sekoci selalu mengalami peningkatan, pada tahun 2003
rataan biaya operasional untuk setiap kapal sekoci sebesar Rp 40 094 616.67 per tahun atau Rp 1 795 281.34 per trip dan pada tahun 2010 mencapai Rp 75
324 275.00 atau Rp 5 745 071.82 per trip. Kenaikan biaya tersebut dari tahun 2003 hingga tahun 2010 mencapai 134.16 atau 19.17 per tahun Tabel 19.
Kenaikan biaya sebagaimana diuraikan di atas, terjadi karena dipicu oleh kenaikan harga BBM terutama pada tahun 2008, padahal BBM merupakan
komponen utama dalam operasional sehingga kenaikan BBM tersenut
117
selanjutnya mengakibatkan terjadinya kenaikan harga bahan pokok sembako dan biaya lainnya.
Tabel 19 Rataan biaya Rp operasional kapal sekoci
Tahun Trip
Total Biaya biayaarmada
BiayaTrip Biayakg
Kenaikan 2003
67 120 283 850
40 094 616.67 1 795 281.34
1 522.99 2004
139 254 921 631
31 865 203.88 1 833 968.57
1 776.78 2.15
2005 233
629 342 460 48 410 958.46
2 701 040.60 2 224.85
47.28 2006
360 1 335 741 245
60 715 511.14 3 710 392.35
3 921.78 37.37
2007 389
1 594 014 140 59 037 560.74
4 097 722.72 5 126.75
10.44 2008
414 2 131 096 960
78 929 517.04 5 147 577.20
6 699.31 25.62
2009 420
2 258 265 089 83 639 447.74
5 376 821.64 5 635.18
4.45 2010
354 2 033 755 425
5 324 275.00 5 745 071.82
6 336.08 6.85
Jumlah 2,376
10 357 420 800 478 017 091
30 407 876 33 244
134.16 Rataan
297 1 294 677 600
59 752 136 3 800 985
4 155 19.17
Sumber: Hasil analisis. Pendapatan kotor dari tahun 2003 sampai tahun 2010 mengalami
fluktuasi. Sebaliknya untuk kenaikan biaya operasional mengalami kenaikan yang linier per tahun. Laju kenaikan pendapatan dari tahun 2003 hingga tahun
2010 sebesar 64.83 dengan kenaikan rataan sebesar 9.26 per tahun Tabel 20.
Tabel 20 Pendapatan Kotor Rp kapal sekoci
Tahun Trip
Total Pendapatan
Pendapatanarmada Pendapatantrip
Pendapatankg Kenaikan
2003 67
429 930 090 143 310 030.00
6 416 867.01 5 443.60
2004 139
952 313 150 119 039 143.75
6 851 173.74 6 637.53
6.77 2005
233 2 275 865 290
175 066 560.77 9 767 662.19
8 045.65 42.57
2006 360
2 827 849 670 128 538 621.36
7 855 137.97 8 302.65
19.58 2007
389 3 703 896 720
137 181 360.00 9 521 585.40
11 912.66 21.21
2008 414
4 206 674 330 155 802 752.96
10 161 049.11 13 224.09
6.72 2009
420 5 080 742 568
188 175 650.67 12 097 006.11
12 678.27 19.05
2010 354
3 772 203 418 139 711 237.70
10 655 941.86 11 752.14
11.91 Jumlah
2 376 23 249 75236
1 186 825 357 73 326 423
77 996.60 64.83
Rataan 297
2 906 184 405 148 353 170
9 165 803 9 750
9.26
Sumber: Hasil analisis. Walaupun pendapatan mengalami penurunan namun kegiatan
penangkapan tuna, khususnya Madidihang, terus mengalami peningkatan. Perbandingan antara biaya dan pendapatan nelayan sekoci untuk setiap trip
menunjukkan nilai yang surplus sepanjang tahun 2003-2010 walaupun nilai selisihnya semakin mengecil, khususnya pada tahun 2006 dan 2009 dimana
terjadi kenaikan harga solar yang drastis Gambar 33.
118
Gambar 33 Perbandingan biaya dan pendapatan per trip nelayan sekoci tahun 2003- 2010.