Klasifikasi dan Morfologi Madidihang Thunnus albacares

20 Genus : Thunnus Species : Thunnus albacares Tubuh berukuran besar, berbentuk fusiform torpedo, sedikit kompres dari sisi ke sisi. Jari-jari insang 26-34 pada lengkungan pertama. Memiliki dua sirip dorsalpunggung, sirip depan biasanya pendek dan terpisah oleh celah yang kecil dari sirip belakang. Mempunyai jari-jari sirip tambahan finlet 8-10 finlet dibelakang sirip punggung dan sirip anal 7-10 finlets. Memiliki sirip pelvik yang kecil. Pada spesimen yang berukuran besar memiliki sirip dorsal kedua dan sirip anal yang sangat panjang, mencapai lebih dari 20 panjang cagak; sirip pektoralnya cukup panjang, biasanya lebih dari panjang sirip dorsal kedua biasanya 22-31 dari panjang fork. Sirip ekor bercagak agak ke dalam dengan jari-jari penyokong menutup seluruh ujung hipural. Sirip ekornya berbentuk sangat ramping dan terdiri dari 3 keel. Tubuhnya tertutup oleh sisik yang sangat kecil, berwarna biru tua dan agak gelap pada bagian atas tubuhnya. Sisik berukuran besar kadang berkembang namun jarang nampak. Tanda sisik yang berukuran besar membentuk semacam lingkaran disekeliling tubuh pada bagian belakang kepala, dan kemudian berkurang di bagian belakang sirip dorsal kedua. Madidihang berwarna biru tua gelap pada sisi belakang dan diatas tubuhnya dengan perut kuning atau perak. Sirip dorsal, sirip anal dan jari-jari sirip tambahan berwarna kuning menyala. Memiliki permukaan ventral hati yang cukup halus. Madidihang matanya kecil dan memiliki gigi berbentuk kerucut. Kantung renang terdapat pada jenis tuna ini. 21 Gambar 2 Ikan tuna Madidihang Thunnus albacares di PPP Pondokdadap. Madidihang adalah anggota dari albacore, bonito, makarel, dan tuna. Jenis- jenis ikan tuna agak susah untuk dibedakan spesiesnya. Blackeye, blackfin, albacore , dan Madidihang memiliki bentuk yang mirip dan sering ditangkap bersama-sama. Karakteristik yang membedakan Madidihang dari spesies yang lain adalah sirip anal dan dorsal yang memanjang pada ukuran ikan yang besar. Madidihang merupakan ikan kedua terbesar dari spesies tuna yang ada. Madidihang dapat mencapai total panjang 2.8 meter dan berat maksimum 400 kg sehingga sangat populer. Umumnya memiliki panjang cagak 150 cm. Rata-rata umur ikan adalah 8 tahun. Tuna termasuk perenang cepat dengan kecepatan mencapai 80 kmjam dan terkuat di antara ikan-ikan yang berangka tulang. Mereka mampu membengkokkan siripnya lalu meluruskan tubuhnya untuk berenang cepat. Ikan ini memakan ikan kecil, krustacea, pelagik dan epipelagik moluska. Madidihang adalah makanan laut di seluruh dunia dan ancaman overfishing . Ikan ini enak untuk dimakan. Madidihang merupakan ikan komersial terpenting kedua dari beberapa jenis tuna. Kapasitas maksimum isi perut pada Madidihang dapat mencapai 7 dari berat tubuhnya. Ikan tuna setiap harinya dapat mencerna makanannya 15 dari berat tubuhnya. Ikan tuna yang mendiami daerah pantai biasanya memakan gerombolan ikan hidup anchovies, sardines. Madidihang yang dewasa dapat bersifat kanibal. 22

2.2.2 Aspek Biologi, Habitat dan Prilaku Madidihang Thunnus albacares

Beberapa istilah lain untuk jenis Madidihang adalah yellowfin-tuna Inggris dan Thunnus albacares latin. Salah satu ciri utama tuna Madidihang adalah garis berwarna kuning yang terdapat di sepanjang sisi kiri dan sisi kanan ikan tuna. Madidihang Thunnus albacares merupakan spesies cosmopolitan, terutama tersebar di perairan samudera di daerah tropis dan subtropis Collette dan Nauen 1983 . Menurut Langley et al. 2009 di Samudera Hindia ukuran Madidihang yang tertangkap berkisar antara 30 cm to 180 cm fork length, fase juvenil bergerombol dengan Cakalang Katsuwonus pelamis dan Tuna Mata Besar Thunnus obesus. Fase juvenil berada di permukaan atau lapisan campuran mixed layer Marsac, 2001; Langley et a l. 2009. Temperatur yang optimal untuk fase juvenil di Samudera Hindia adalah di atas 27°C Conand dan Richards 1982, sedangkan fase dewasa berada di lapisan termoklin dengan suhu optimal berkisar 13-24°C dengan DO minimal 1 mgl Mohri dan Nishida 2000 dan menurut Haluan et al. 1991 di perairan ZEEI barat Sumatera suhu optimal untuk Madidihang tersebut berada pada suhu permukaan pada kisaran antara 20- 28°C. Menurut Gunarso 1996, suhu yang ideal untuk ikan tuna antara 26 o C- 32 o C, dan suhu yang ideal untuk melakukan pemijahan 28 o C-29 o C dengan salinitas 33. Sedangkan menurut Jones dan Silas 1962 tuna hidup pada temperatur antara 16 o C-30 o C dengan temperatur optimum 28 o C. Siklus hidup Madidihang menurut Fromentin dan Fonteneau 2001 maksimal berumur 7.5 tahun, matang gonad berumur 2.8 tahun, dengan berat 25 kg dan panjang badan 105 cm fork length, panjang maksimum 170 cm dengan berat 176 kg, sedangkan lama memijah spawning duration adalah 6 bulantahun. Dalam dokumen IUCN Redlist of Threatened Species 2011 tentang habitat dan ekologi Madidihang di Samudera Hindia, dinyatakan bahwa Madidihang hidup sekurang-kurangnya 7 tahun Romanov dan Korotkova 1988, sementara di Pasifik Timur Eastern Pacific 4.8 tahun, di Pasifik Barat 6.5 tahun Lehodey dan Leroy 1999, dan di Samudera Atlantik 8 tahun. Di Samudera Hindia Madidihang di tangkap pada ukuran antara 30-180 cm IOTC, 2008. Daerah pemijahan di Samudera Hindia terjadi pada bulan Desember sampai bulan Maret di titik koordinat 0-10°C LS terutama pada 75° BB, namun di Bujur Timur belum diperoleh informasi yang pasti. Ukuran matang gonad untuk Madidihang tersebut 23 diduga terjadi pada saat berukuran 100 cm IOTC, 2008. Sedangkan di Samudera Pasifik yang mengindikasikan puncak pemijahan yang tinggi dan berulang-ulang disepanjang daerah ekuator adalah disekitar Filipina Selatan. Berkurangnya aktifitas pemijahan diantara ikan dewasa diduga karena menurunnya suhu permukaan air di daerah ini antara bulan Februari hingga Mei. Selain itu perubahan musim pemijahan Madidihang berkaitan dengan perubahan tanda-tanda iklim dan produktifitas lokal. Puncak musim dan area pemijahan dari Madidihang berada di sekitar daerah ekuator Pasifik Barat dan Tengah. Puncak pemijahan di bagian barat 135°E –165°E diduga terjadi pada kuarter keempat dan pertama dan puncak pemijahan di dareah Pasifik Tengah 180-140W terjadi pada kuarter kedua dan ketiga. Musim pemijahan disepanjang pulau Hawaii terjadi antara bulan April hingga Oktober dan puncaknya pada Juni, Juli dan Agustus, dimana ikan tuna Madidihang dewasa menjadi rentan tertangkap oleh pancing dan alat tangkap lain. Selama puncak pemijahan di musim panas yang pendek, lebih dari 85 dari Madidihang berhasil memijah. Sedangkan pada musim dingin Madidihang menghentikan aktifitas pemijahannya. Periode puncak memijah dari Madidihang umumnya di musim panas dan musim semi, namun umumnya masa memijah dapat terjadi sepanjang tahun. Madidihang merupakan ikan pelagis dan epi-pelagis yang menghuni lapisan atas perairan samudera di atas lapisan termoklin dan memiliki perilaku yang menyukai benda pengapung di perairan sehingga selalu berasosiasi dengan benda mengapung Gooding and Magnuson 1967; Hunter and Mitchell 1967; Fonteneau 1993 dan benda bergerak lainnya pada saat beruaya, seperti kapal penangkap ikan Fonteneau and Diouf 1994. Berdasarkan perilaku tuna tersebut, nelayan membuat benda mengapung buatan yang selanjutnya disebut rumpon Hallier dan Gaertner 2008 dan keberadaan rumpon memegang peranan penting dalam perikanan tangkap dunia Dagorn et al. 2001. Pergerakan vertikal dari Madidihang yang ditag Cayré 1991 pada malam hari menghabiskan waktunya pada kedalaman berbeda yaitu di kedalaman antara 40-70 m, sementara siang hari berada pada kedalaman 70-110 m dan jarang sekali ke permukaan 0-10m. Pada waktu siang hari suhu yang ideal berkisar 24-27 C, sementara pada malam hari